Polisi St Petersburg temukan dan matikan bom kedua
Merdeka.com - Aparat keamanan Rusia berhasil menemukan dan mematikan bahan peledak kedua di sekitar stasiun bawah tanah St Petersburg. Ledakan yang ditimbulkan salah satu bom telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 50 penumpang lainnya.
"Alat tersebut ditinggalkan dalam koper," lapor lembaga berita Interfax, seperti dilansir the Independent, Senin (3/4).
Juru bicara badan anti-teror Rusia, Andrei Przhezdomsky menyebutkan, bahan peledak dengan daya ledak lebih tinggi itu berada di stasiun Ploshchad Vosstaniya.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Siapa pelaku penembakan di Gedung Konser Moskow? Rusia mendakwa keempat tersangka pelaku serangan penembakan massal di Gedung Konser Moskow yang menewaskan 137 orang pada Jumat lalu. Ini Identitas 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, Disidang dengan Wajah Babak Belur Tiga orang digiring dengan cara membungkuk ke pengadilan Moskow, sementara yang keempat menggunakan kursi roda. Semuanya didakwa melakukan tindakan terorisme.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Ledakan ini membuat sejumlah pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ramai-ramai merayakan pengeboman yang terjadi di stasiun Metro St Petersburg, Rusia. Mereka sudah menyebutnya sebagai serangan teror dan membagi-bagikan gambar foto orang yang terluka maupun terbunuh.
Meski demikian, Putin mengakui tak menutup kemungkinan ledakan yang menewaskan 10 orang penumpang itu disebabkan akibat aksi terorisme.
"Penyebabnya belum jelas, masih terlalu cepat. Kami sedang mencari semua kemungkinan, termasuk teroris sebagai mana kejahatan lainnya," lanjutnya.
Sebuah ledakan terjadi di stasiun kereta bawah tanah di St Petersburg, Rusia. Sejumlah orang dilaporkan terluka akibat ledakan yang diduga berasal dari sebuah bom.
"Sebuah ledakan terjadi di stasiun metro Sennaya Ploshchad, sejumlah orang luka-luka," ujar sumber dari kepolisian, seperti yang dilaporkan media Rusia, Tass News Agency, Senin (3/4).
Dalam laporan awal yang diterima Tass News Agency menyebutkan 10 orang diketahui tewas dalam ledakan itu, dan 30 lainnya mengalami luka-luka. Ledakan itu juga melemparkan pecahan peluru hingga mengenai orang-orang di sekitarnya,
"Tampaknya telah terjadi dua ledakan di stasiun St Petersburg Metro," tulis RIA mengutip seorang narasumber.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
Baca SelengkapnyaSerangan terjadi saat kerumunan orang berkumpul untuk menyaksikan penampilan Picnic, band rock terkenal Rusia.
Baca SelengkapnyaDPR mengutuk aksi penembakan massal gedung konser di Moskow, Rusia
Baca SelengkapnyaInformasi awal menyebut sekelompok orang bersenjata tiba-tiba melancarkan tembakan di dalam gedung Crocus City Hall hingga membuat gedung itu kebakaran hebat.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto membongkar isi gudang yang meledak di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim
Baca SelengkapnyaSekelompok pria bersenjata yang melakukan penembakan massal itu turut melemparkan peledak yang memicu kebakaran dahsyat.
Baca Selengkapnyagedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Baca SelengkapnyaLebih dari 600 petugas pemadam kebakaran dan 100 kendaraan damkar terlibat dalam upaya pemadaman kobaran api.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaLedakan tangki gas sumur tersebut menyebabkan satu orang pekerja meninggal
Baca SelengkapnyaSetidaknya 144 drone tempur meluncur dari Ukraina ke sejumlah wilayah Rusia, termasuk Ibu Kota Moskow.
Baca Selengkapnya