Pria Asal Jepang Ungkap Kondisi Rumah Tangganya Setelah Enam Tahun Menikah dengan Tokoh Anime
Pria ini menikah dengan tokoh anime pujaannya pada 2018 di sebuah kapel.
Seorang pria asal Jepang merayakan ulang tahun pernikahannya yang keenam, setelah menikah pada tahun 2018 dengan karakter anime fiksi, Hatsune Miku. Akihiko Kondo (41) membagikan struk pembelian kue di akun Instagram-nya sebagai tanda perayaan ulang tahun pernikahan mereka yang jatuh pada tanggal 4 November.
Kue yang dibagikannya bertuliskan, "Saya sangat menyukai Miku. Selamat ulang tahun pernikahan keenam," seperti dikutip dari South China Morning Post, Senin (4/11).
Kondo mengungkapkan kepada media Jepang The Mainichi Shimbun, ia pernah merasakan ketertarikan romantis terhadap wanita sebelum memasuki sekolah menengah. Meskipun telah menyatakan cinta sebanyak tujuh kali, semua usahanya ditolak, bahkan ia sempat menjadi bahan tertawaan dan intimidasi karena statusnya sebagai otaku, istilah untuk orang yang sangat menggemari anime dan manga.
Kondo mulai jatuh cinta pada Miku setelah karakter tersebut diperkenalkan pada tahun 2007. Namun, ia mengalami perundungan di tempat kerja, yang menyebabkan ia didiagnosis dengan adjustment disorder (gangguan penyesuaian) dan mengambil cuti sakit yang cukup lama. Karakter fiksi ini, yang namanya berarti "suara pertama masa depan" dalam bahasa Inggris, dikenal secara resmi sebagai Vocaloid, yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk menyintesis suara nyanyian.
Para penggemarnya mengenal Miku sebagai penyanyi pop berusia 16 tahun dengan rambut kuncir dua berwarna biru kehijauan. Kondo juga menyatakan bahwa suara Miku telah membantunya untuk kembali terhubung dengan masyarakat dan menyelamatkan hidupnya.
Perangkat Hologram
Kondo melaksanakan upacara pernikahan pada tahun 2018 di sebuah kapel yang terletak di Tokyo. Total biaya yang dikeluarkan untuk pernikahan tersebut mencapai 2 juta yen, setara dengan sekitar Rp207 juta.
Dalam momen istimewa tersebut, ia melamar dengan menggunakan perangkat hologram yang dilengkapi kecerdasan buatan sederhana. Perangkat ini memungkinkan Kondo untuk berinteraksi dengan karakter hologram, yang memberikan respons positif terhadap lamarannya.
Menjelang pernikahannya, Kondo menemukan istilah fictosexual, yang merujuk pada orang-orang yang memiliki ketertarikan seksual terhadap karakter-karakter fiksi. Istilah ini mencerminkan fenomena yang semakin dikenal di kalangan masyarakat, di mana banyak orang merasa terhubung secara emosional atau bahkan seksual dengan karakter yang hanya ada dalam imajinasi. Kondo pun merasa bahwa ia tidak sendirian dalam pengalamannya, dan hal ini menambah makna dalam perjalanan hidupnya.