Bertemu dengan Kim Jong Un, Pemimpin China hubungi Donald Trump

Merdeka.com - Media Pemerintah China dan Korea Utara melaporkan pada Rabu waktu China, bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, melakukan kunjungan mendadak ke Beijing untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Pertemuan dilakukan beberapa minggu sebelum pertemuan puncak yang direncanakan dengan pemimpin Amerika dan Korea Selatan bulan depan.

Kunjungan tersebut merupakan perjalanan pertama pemimpin berusia 34 tahun itu, sejak ia mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011, dan pertemuan pertamanya dengan kepala negara lain. Kunjungan ini menambah kerumitan di tengah isu penggunaan senjata nuklir Korea Utara.

Perjalanan penuh kerahasiaan ini dijaga ketat oleh pihak keamanan. Kunjungan ini pun baru resmi diumumkan setelah Kim meninggalkan Beijing dengan menggunakan kereta berlapis baja berwarna hijau, kereta yang sama ia gunakan ketika tiba pada Senin, dikutip dari laman New York Times, (28/3).

Media Korea Central Television yang dikelola Pemerintah Korea Utara mengumumkan Kim datang atas undangan Presiden Xi. Kim hadir didampingi oleh istrinya, Ri Sol-ju serta penasihat seniornya.

Kim mengatakan kepada pemimpin China bahwa dia terbuka untuk berdialog dengan Amerika Serikat, termasuk pertemuan puncak potensial dengan Presiden Trump, dan berkomitmen terhadap denuklirisasi Semenanjung Korea, menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh kantor berita China, Xinhua.

"Jika Korea Selatan dan Amerika Serikat menanggapi dengan niat baik kami untuk berdamai dan menciptakan stabilitas, serta mengambil langkah-langkah yang sinkron untuk mencapai perdamaian, masalah denuklirisasi semenanjung dapat mencapai resolusi," ujar Kim, tulis Xinhua tentang pertemuannya dengan Xi.

Kunjungan itu memberi kesan bahwa Kim membutuhkan persetujuan China serta saran sebelum pertemuan diplomatik berisiko dengan Trump.

Xi mengatakan bahwa Tiongkok mendukung upaya untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dan dia memuji Kim untuk menciptakan perdamaian di sana.

"Tahun ini telah ada perubahan yang menjanjikan dalam situasi di Semenanjung Korea, dan kami menyampaikan penghargaan kami atas upaya besar yang telah dilakukan Korea Utara dalam hal ini," kata Xi.

Hubungan dingin selama enam tahun antara kedua pemimpin kini mulai mencair setelah adanya kunjungan ini. Kim diketahui membersihkan semua pejabat yang memiliki hubungan ke Beijing, termasuk pamannya yang dieksekusi.

Pada jamuan makan, Kim memuji persahabatan Korea Utara dengan China, ia mengatakan ingin 'melanjutkan hubungan tradisional' dengan China.

Di Washington, sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, mengatakan kepada wartawan bahwa Pemerintah China telah menghubungi AS pada Selasa lalu, untuk menjelaskan tentang kunjungan Kim. Komunikasi itu termasuk pesan pribadi dari pemimpin China kepada Trump.