Serangan Darat Israel ke Gaza Tewaskan Pekerja PBB, Malah Klaim Targetkan Lokasi Hamas
Serangan darat Israel menewaskan seorang pekerja PBB dan melukai lima orang lainnya.

Pasukan militer Israel kemarin mengatakan mereka telah melancarkan serangan darat baru di Gaza Tengah dan Selatan, beberapa jam setelah menyerang gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serangan ini menewaskan seorang pekerja PBB.
Dilansir Middle East Eye, Kamis (20/3), tentara tersebut mengatakan operasi “yang ditargetkan” ditujukan untuk “memperluas zona keamanan dan menciptakan penyangga parsial” antara bagian utara dan Selatan daerah kantong Palestina.
Ia menambahkan bahwa pasukan Israel mengambil kendali dan memperluas kehadiran mereka ke koridor Netzarim tengah, yang membelah Gaza.
Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan tindakan itu adalah “peringatan terakhir” untuk Hamas agar membebaskan tawanan Israel.
“Turuti saran presiden Amerika Serikat, kembalikan para sandera dan singkirkan Hamas. Pilihan lain terbuka untuk Anda, termasuk kemungkinan untuk pergi ke tempat lain di dunia, bagi mereka yang menginginkannya.” Kata Katz dalam sebuah pernyataan video.

Serangan darat dilancarkan tak lama setelah serangan udara Israel menewaskan seorang pekerja PBB dan melukai lima orang lainnya secara kritis di Jalur Gaza bagian tengah.
Pengeboman tersebut menargetkan markas besar PBB di Deir al-Balah, demikian dilaporkan media setempat.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, enam anggota staf asing terluka parah, dan salah satunya meninggal saat tiba di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Korban adalah anggota Badan Aksi Ranjau Perserikatan Bangsa-Bangsa, ia bertanggung jawab untuk membersihkan sisa-sisa alat peledak.
PBB mengonfirmasi korban adalah Jorge Moreira da Silva, kepala Kantor PBB untuk Layanan Proyek. "sebuah bahan peledak dijatuhkan atau ditembakkan ke bangunan dan meledak di dalam gedung.”
“Israel mengetahui tempat ini adalah wilayah PBB, tempat orang-orang tinggal, dan bekerja di sana. Itu adalah kompleks dan tempat yang sangat terkenal,”kata PBB dalam jumpa pers di Brussels.
Silva menambahkan, “Ini bukan kecelakaan. Apa yang terjadi di Gaza tidak dapat diterima.”
Di sisi lain, militer Israel membantah telah mengebom markas besar tersebut, mereka malah mengklaim menyerang lokasi Hamas di Gaza Utara.
Hamas mengecam serangan tersebut sebagai bagian dari “kebijakan sistematis” Israel untuk menargetkan warga sipil dan pekerja bantuan, dengan tujuan untuk “meneror” mereka dan memperburuk bencana kemanusiaan di Gaza.
Kantor media pemerintah Gaza juga mengecam “kebijakan yang disengaja” Israel untuk menargetkan pekerja bantuan, serta menyerukan penyelidikan internasional dan PBB agar “mengambil sikap yang jelas dan tegas mengenai kejahatan ini, dan bertindak segera” untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
Reporter Magang: Devina Faliza Rey