Temukan Tempat Aman di Irak, Militan ISIS Sedang Bangun Kekuatan untuk Bangkit Lagi
Merdeka.com - Hanya beberapa bulan setelah kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kehilangan wilayah terakhir yang dikuasainya di Suriah dan beberapa hari setelah pemimpin mereka Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam penggrebekan pasukan Amerika Serikat, para militan kelompok itu kini menemukan tempat aman terpencil di Irak yang belum dikuasai siapa pun. Kabar itu disampaikan pejabat militer kepada NBC News.
"Pertempuran melawan ISIS masih berlanjut," kata Brigadir Jenderal Marinir AS William Seely, komandan Satuan Tugas-irak. "Kami melihat para militan ISIS bergerak dari Suriah melintasi ratusan kilometer gurun menuju Irak."
Tujuan mereka, kata Seely, adalah membangun kembali bentuk kekhalifahan di wilayah itu.
-
Dimana ISPA menyerang? ISPA adalah infeksi yang memengaruhi bagian atas saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, faring, dan bronkus.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Di mana situs kamp militer Asiria? Dia mengidentifikasi sebuah situs di utara Lakhis dengan struktur berbentuk oval dengan dinding yang menurutnya mungkin merupakan kamp Asiria.
-
Dimana tentara muslim AS bertugas? Pria 43 tahun ini bertugas di bagian pelayanan sipil Batalion ke-96 dan Brigadir urusan sipil ke-95 di Fort Bragg, California Utara.
-
Siapa pemimpin perang gerilya saat Agresi Militer? Dari tokoh militer, Jateng punya seorang Jenderal Besar TNI Anumerta Raden Soedirman. Berawal dari komandan PETA, selama masa revolusi ia memimpin berbagai pertempuran. Salah satunya adalah memimpin Perang Gerilya saat peristiwa Agresi Militer.
-
Siapa yang pimpin pasukan? Tim Sparta yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi langsung melakukan pengadangan.
Dilansir dari laman NBC News, Selasa (5/11), pada 2014, ISIS menguasai sekitar 54.000 kilometer persegi wilayah Suriah dan Irak dengan 10 juta warga di bawah kekuasaannya. Milisi Kurdi yang didukung AS di Suriah mengumumkan kemenangan terhadap ISIS Maret lalu dan ketika Turki melancarkan operasi militer ke utara Suriah bulan lalu Presiden AS Donald Trump mengatakan pasukannya sudah mengalahkan ISIS 100 persen.
Namun dalam laporan tahunan terbaru operasi pasukan AS di Suriah yang dirilis Agustus lalu, Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan mengatakan ISIS masih menjadi ancaman di Irak dan Suriah.
Mantan Menteri Pertahanan AS James Mattis sudah memperingatkan, keputusan Presiden Trump menarik mundur pasukan dari Suriah akan membuat ISIS kembali bangkit.
Kini pejabat militer AS di lapangan mengatakan kebangkitan ISIS saat ini sedang terjadi. ISIS kini berpindah ke sebuah lembah di pegunungan terpencil di wilayah utara Irak. Lembah itu di satu sisi dikuasai oleh milisi Kurdi Peshmerga dan di sisi lainnya dikuasai militer Irak. Tapi di antara kedua wilayah itu ada daerah seluas delapan kilometer persegi yang tidak dijaga siapa pun, tidak ada patroli, dan memungkinkan para militan ISIS untuk berpindah.
Dan mereka kini sedang melakukannya, terutama saat malam hari.
"Mereka punya sejumlah terowongan, gua," kata Jenderal Sirwan Barzani, komandan pasukan Kurdi Peshmerga di sebuah daerah terpencil di sebuah gunung di Makhmour di atas lembah itu. "Dan mereka sedang berpindah--terutama di waktu malam."
Barzani mengatakan dia dan pasukannya melihat mereka bergerak, mengendarai sepeda motor, truk pikap, dan bahkan berjalan kaki. Meski warga lokal tidak menerima mereka tapi mereka tidak punya pilihan.
"Mereka keluar dari daerah itu di malam hari lalu menuju ke sebuah kota atau desa dan mengejutkan penduduk, mengambil kebutuhan," ujar mayor Jenderal Alexis Grynkewich, wakil komandan Operasi Satuan Tugas Gabungan, operasi militer dipimpin AS untuk mengalahkan ISIS di Irak dan Suriah.
"Sepertinya wilayah itu menjadi tempat mereka untuk merancang dan membangun kembali kekhalifahan, dan jika mereka mampu, mereka akan melakukannya di sini. Menurut saya, Suriah lebih menjadi kawasan pendukung bagi mereka," kata dia.
Menurut pejabat Kurdi, saat ini jumlah militan ISIS di wilayah itu tidak banyak, diperkirakan hanya beberapa ratus orang. Tapi dari kelompok kecil itulah bagaimana kekhalifahan ISIS awalnya bermula.
"Bisa dikatakan, situasinya sudah sama seperti kondisi ISIS pada 2012 di Irak. Mereka mulai mengumpulkan kekuatan lagi," ujar Barzani.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah juga telah turun tangan untuk mengirim bantuan ke Lebanon. Salah satunya dengan mengirimkan bantuan kesehatan
Baca SelengkapnyaIsrael dan Hizbullah Lebanon saling balas serangan roket.
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga Lebanon di selatan berbondong-bondong mengevakuasikan diri untuk menyelamatkan diri dari pemboman besar-besaran yang dilakukan Israel di Lebanon.
Baca SelengkapnyaIsrael kembali menghujani Beirut dengan bom pada Selasa (12/11) pagi. Serangan ini dilakukan tak sampai satu jam setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi.
Baca SelengkapnyaKelompok ekstremis Israel mengiklankan properti di Lebanon Selatan untuk dijual secara daring.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaPernyataan itu diunggah militer Iran di platform media sosial X beberapa jam setelah terdengar sejumlah ledakan di ibu kota Iran, Teheran.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Palestina menyebut sedikitnya satu orang Palestina tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.
Baca SelengkapnyaMarkas bawah tanah yang disebut milik Hizbullah ini luasnya membentang hampir satu kilometer. Pangkalan tersebut dilengkapi sejumlah senjata dan amunisi.
Baca Selengkapnya