Toko-toko di Tepi Barat boikot produk Israel
Merdeka.com - Toko-toko di Tepi Barat mulai memboikot produk Israel sebagai protes atas serangan negara Zionis itu ke Jalur Gaza.
Tindakan itu mulai berlaku pekan lalu. Sebuah jaringan supermarket besar mulai menghilangkan barang-barang asal Israel di etalase mereka. Barang-barang itu digantikan dengan produk Palestina atau impor dari negara lain.
Usaha serupa pernah diambil sebelumnya dengan memboikot barang-barang produk permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat, seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Sabtu (16/8).
-
Kenapa orang boikot produk Israel? 'Ini bukanlah boikot langsung, melainkan perasaan tidak senang yang mendalam terhadap konflik yang terjadi,' kata Putra Kelana di Medan kepada Al Jazeera.Ia menyatakan bahwa aksi tersebut dilakukan karena ia tidak bisa pergi langsung ke Gaza untuk melawan aksi militer yang terjadi di sana. Jadi, boikot tersebut adalah bentuk dukungannya untuk tidak menggunakan produk yang terafiliasi konflik Israel.
-
Kenapa MUI mendorong boikot produk Israel? 'Mengapa boikot? Karena hasil penjualan, pasti diberikan manfaatnya bagi Israel. Karena ini dengan boikot, maka kita bisa memperlemah ekonomi Israel agar tidak menyerang-nyerang lagi,' ungkap Ketua MUI.
-
Apa itu boikot? Boikot adalah istilah yang merujuk pada bentuk protes sekelompok orang terhadap sebuah isu, kebijakan, aturan, atau situasi tertentu dengan mencegah untuk tidak menggunakannya atau menolak semua kebijakannya.
-
Siapa yang mendorong boikot produk asing? Langkah-langkah YKMI ini luar biasa. Konstitusi juga sudah melindunginya seperti dalam amanat Pembukaan UUD secara tegas,' ucap dia dalam dialog publik yang bertema 'Ramadan Tanpa Dukungan Produk Genosida' pada Jum’at (15/3) sore.
-
Apa tanggapan MUI tentang boikot produk Israel? Tanggapi Aksi Boikot, MUI Imbau Masyarakat Cek Produk yang Terafiliasi Israel di Web dan Aplikasi yang Tepat Menanggapi aksi boikot terkait konflik di Timur Tengah yang tengah terjadi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel.
-
Siapa yang memboikot produk? Sejumlah negara di Teluk dan negara mayoritas Islam memimpin dalam survei ini.
Konsumen Palestina memang amat bergantung terhadap produk Israel. Hingga Mei tahun ini, 65 persen dari total impor Palestina dari Israel senilai US$ 300 juta.
Dr Nafeth Abu Bakar, ahli ekonomi dari Universitas An-Najah, Nablus, menjelaskan boikot ekonomi merupakan cara non-kekerasan dalam berjuang menghadapi Israel. Langkah semacam ini bisa membantu menciptakan pekerjaan dan menaikkan penjualan produk lokal.
Namun dia mengakui hasil nyata dari boikot baru bisa terlihat dalam jangka panjang. "Boikot penuh bisa tidak berjalan jika ada barang dan layanan jasa tidak bisa kita impor dari selain Israel atau disediakan secara lokal, seperti listrik, gas, bahan bakar, dan air," ujarnya. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuan utama dari gerakan boikot tersebut adalah memberi tekanan pada perusahaan-perusahaan yang memberikan dukungan terhadap serangan Israel ke Palestina.
Baca SelengkapnyaDampak dari seruan ini bisa berdampak buruk ke industri jika terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaAprindo pun mempertanyakan apakah ada kajian dan observasi resmi terkait fatwa tersebut.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi ataupun menggunakan produk Israel.
Baca SelengkapnyaPengusaha pemasuk pasar modern RI pastikan tak ada sumbangsih dana ke Israel.
Baca SelengkapnyaAksi boikot berimbas pada anjloknya bisnis beberapa perusahaan multinasional di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaBoikot sebagai upaya mengakhiri dukungan internasional terhadap penindasan Israel terhadap warga Palestina.
Baca SelengkapnyaSejumlah produk Israel yang diboikot rupanya sebagian besar sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaMUI mendorong seluruh masyarakat untuk tetap beralih menggunakan produk dalam negeri yang tidak terafiliasi dengan Israel dan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaSeruan boikot seperti ini berpotensi mengganggu psikologis hak konsumen.
Baca SelengkapnyaDiskusi tersebut dorong masyarakat untuk dukung produk nasional.
Baca SelengkapnyaPara pendukung capres-cawapres sepakat untuk menghentikan pemakaian produk asing terkait konflik dan beralih mendukung produk lokal.
Baca Selengkapnya