Trump Tidak Percaya Laporan Intelijen Soal Ancaman Dunia
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin melayangkan pernyataan yang merendahkan badan intelijen AS. Trump tidak mempercayai laporan ancaman dunia (Worldwide Threat Assessment Report) dari intelijen yang dipaparkan di muka Senat.
Dalam akun Twitternya Trump menulis, Amerika Serikat harus berhati-hati dengan Iran. Hal itu merujuk pada ketidakpercayaannya jika Iran tidak memproduksi senjata nuklir.
"Hati-hati dengan Iran karena sumber bahaya dan konflik. Mereka menguji roket minggu lalu. ... Mungkin Badan Intelijen harus kembali bersekolah," tulisnya, dikutip dari BBC News pada Kamis (31/1).
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Apa yang sedang diproduksi di pabrik senjata Korea Utara? Pabrik senjata itu dikatakan tengah memproduksi rudal jelajah strategis dan pesawat nirawak (drone) untuk bertempur. Pabrik itu dikatakan memproduksi mesin untuk pesawat nirawak dan juga peluncur rudal multiroket.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Dimana senjata api bisa ditemukan di AS? Senjata api dapat ditemukan di ratusan toko di AS, mulai dari partai besar seperti Walmart, hingga skala yang lebih kecil seperti Ken's Sporting Goods & Liquor Store.
-
Apa yang ditemukan di Iran? Sebuah wadah batu kecil berbentuk tabung yang ditemukan di Iran tampaknya pernah membungkus pigmen merah cerah yang mirip dengan lipstik.
-
Apa saja kemampuan dari drone nuklir bawah laut Korut? Menurut KCNA, drone nuklir terbaru bernama 'Haeil' itu dirancang untuk melakukan serangan diam-diam ke perairan musuh, serta menghancurkan kelompok penyerang angkatan laut dan pelabuhan operasional utama. Selain itu, drone nuklir ini juga memiliki kemampuan untuk menciptakan gelombang tsunami radioaktif melalui ledakan bawah airnya.
Dalam laporan intelijen disebutkan Iran yang selama ini dirasa menjadi ancaman besar bagi AS, ternyata tidak sedang memproduksi senjata nuklir. Laporan yang sama memberikan gambaran bahwa Korea Utara (Korut) masih menyimpan senjata pemusnah massal dari uranium.
Sebagaimana diketahui bahwa Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran, pada tahun lalu. Selain itu, di pertengahan tahun yang sama ia bertemu dengan Kim Jong-un guna membahas denuklirisasi Semenanjung Korea.
Donald Trump sering kali mengklaim keberhasilannya bernegosiasi dengan Jong-un, dan menyatakan bahwa pertemuan itu telah mengakhiri ancaman nuklir Korea Utara --khususnya bagi kawasan Asia Timur. Pernyataan itu mendatangkan tanda tanya besar bagi anggota parlemen, tak terkecuali para politisi dan ahli di AS.
Laporan Badan Intelijen Selasa kemarin setidaknya membantah dua klaim Trump selama ini, yakni keberhasilan denuklirisasi Korut dan ISIS yang telah dikalahkan.
Dalam beberapa cuitan lain, Trump mengatakan bahwa badan intelijen terlalu naif dan pasif melihat ancaman Iran.
Ia sendiri melihat Iran sebagai negara yang selalu membuat ulah. Trump juga mengklaim prestasi besarnya. Ia katakan bahwa Tehran saat ini memang jauh lebih baik, namun itu berkat AS menarik diri dari kesepakatan nuklir.
Padahal laporan Direktur CIA mengatakan bahwa secara teknis Iran memang patuh terhadap kesepakatan nuklir, meskipun AS menarik diri.
Presiden yang mengalahkan Hillary Clinton itu melihat uji coba roket Iran sebagai ancaman.
Kali ini, cuitan Trump sedikit sesuai dengan laporan, meskipun tidak serta merta akan terjadi dalam waktu dekat.
Sebelumnya, intelijen memang mengingatkan bahwa ambisi Iran untuk mendominasi kawasan Timur Tengah dapat membahayakan kepentingan AS di masa yang akan datang.
Reporter: Siti Khotimah
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korea Utara untuk pertama kalinya menampilkan fasilitas produksi nuklir di tempat yang dirahasiakan.
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaIran ternyata produksi sendiri rudal balistik yang digunakan untuk menyerang Israel.
Baca SelengkapnyaLaporan setebal 60 halaman itu menjelaskan secara rinci sejarah penelitian pemerintah
Baca SelengkapnyaIsrael dilaporkan meluncurkan rudal ke Iran pada Jumat dini hari sebagai balasan atas serangan akhir pekan kemarin.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat secara eksplisit meminta Israel untuk tidak menyerang fasilitas minyak dan nuklir, dan tampaknya Israel mengikuti saran tersebut.
Baca SelengkapnyaBerbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaIntelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa Hamas menggunakan senjata Korea Utara. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaPanglima tentara Amerika Serikat Jenderal Mark A. Milley dalam wawancara dengan the Washington Times pekan lalu menjawab sejumlah pertanyaan tentang UFO.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya, Kim Jong-un memerintahkan peningkatan produksi kendaraan peluncur rudal untuk mempersiapkan "pertempuran militer" dengan musuh.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan 4,5 magnitudo itu memunculkan spekulasi bahwa Iran melakukan uji coba senjata nuklir.
Baca SelengkapnyaIsrael Sebut Hamas Pakai Senjata dari Negara Asia Ini
Baca Selengkapnya