Tuntutan mundur berujung rusuh
Merdeka.com - Ketegangan politik di jalan-jalan di ibu kota Pakistan meningkat menjadi krisis nasional dua hari lalu, setelah terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa berusaha menyerbu rumah perdana menteri hingga menyebabkan tiga orang tewas dan sedikitnya 500 lainnya terluka, meningkatkan momok keruntuhan pemerintah.
Kekerasan, di mana polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata terhadap demonstran bersenjatakan tongkat, memicu intervensi dari militer, yang memiliki sejarah panjang merebut kekuasaan selama masa kekacauan. Pada Ahad malam, kepala militer mengadakan pertemuan darurat dengan komando tertinggi militer, bergerak karena situasi di Ibu Kota Islamabad semakin memburuk, seperti dilansir surat kabar the New York Times, Senin (1/9).
Dalam sebuah pernyataan setelah itu, militer menekankan komitmennya terhadap demokrasi dan mendesak para politisi saingan untuk menyelesaikan perbedaan mereka "tanpa membuang waktu". Tapi militer juga menyatakan bahwa "penggunaan kekuatan lebih lanjut hanya akan memperburuk masalah", sebuah pernyataan yang menempatkan tekanan lebih lanjut bagi Perdana Menteri Nawaz Sharif dengan membatasi pilihan untuk menghentikan kekacauan.
-
Kenapa Najwa Shihab ikut demo di Monas? Menunjukan Dukungannya Najwa benar-benar ngegas dengan tindakannya ini, nih! Dia bener-bener nunjukin dukungannya ke hak asasi manusia.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Ribuan demonstran, yang dipimpin oleh politisi oposisi Imran Khan dan ulama Muhammad Tahir-ul Qadri, telah berkemah di jalan-jalan Islamabad selama lebih dari dua pekan dalam upaya untuk memaksa Sharif mengundurkan diri.
Sharif, yang berkuasa setelah memenangkan pemilu 15 bulan lalu, mengatakan permintaan tersebut "tidak bisa diterima" dan "tidak konstitusional". Tapi dia gagal menemukan negosiasi untuk menyelesaikan kebuntuan, yang telah melumpuhkan ibu kota dan membuat pemerintahnya sangat lemah.
Ribuan orang menyerbu ke arah kediaman resmi perdana menteri. Lainnya memotong pagar kawat berduri di sekitar gedung parlemen dan menabrakkan sebuah truk ke arah pagar besi. Dalam bentrokan yang berlangsung sepanjang malam, petugas paramiliter dan polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet terhadap demonstran.
Menteri Pertahanan Khawaja Muhammad Asif mengatakan pemerintah telah dipaksa untuk menggunakan kekuatan buat melindungi bangunan penting yang melambangkan negara.
"Salah satu pengunjuk rasa jatuh ke selokan dan meninggal karena serangan jantung," kata Waseem Khawaja, seorang juru bicara dari rumah sakit Pakistan Institute of Medical Sciences. Dua orang lainnya dirawat di rumah sakit meninggal akibat luka mereka.
Pada Ahad, demonstran mendirikan tenda-tenda di atas rumput di depan gedung utama parlemen, jalan terdekat dikotori dengan puing-puing, dan pertempuran antara demonstran dengan pasukan keamanan terus berlanjut sepanjang sore hari.
Khan sempat membuat beberapa pidato dari atas sebuah kontainer saat itu. "Saya adalah seorang teroris bagi Anda, Nawaz Sharif, karena Anda merasa diteror," kata dia, mengacu pada tuduhan kriminal yang dilontarkan pemerintah terhadap Khan.
Khan mengatakan dia memulai demonstrasi untuk memprotes apa yang dia katakan terkait kecurangan pemilu tahun lalu. Tapi kekacauan di Islamabad pada akhir pekan lalu menyebabkan kekhawatiran bahwa dia mungkin saja menggelincirkan demokrasi yang sudah rapuh di Pakistan dengan menciptakan kesempatan bagi adanya intervensi militer.
Dalam sebuah jumpa pers pada Ahad, Javed Hashmi, presiden partai tempat Khan berasal yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf, mengecam keputusan mantan kapten kriket Pakistan itu untuk meningkat protes pada Sabtu malam dan secara efektif mengumumkan dirinya berhenti dari partai.
Hashmi mengatakan Khan telah menolak para pemimpin senior partai yang menentang keputusannya dan menyatakan Khan telah dipengaruhi oleh "sinyal" dari luar, yang tampaknya mengacu pada intervensi militer.
"Imran Khan akan bertanggung jawab jika darurat militer diberlakukan di negeri ini," ujar Hashmi kepada wartawan.
Kemudian pada Ahad, Khan mengatakan dalam sebuah pidato bahwa dia "marah" dengan pernyataan Hashmi itu. "Mulai hari ini jalan kita terpisah," ucap Khan.
Perdana Menteri Sharif mencapai Islamabad dari Lahore pada Ahad untuk melakukan pembicaraan dengan para menteri kabinet. Seorang pejabat senior di pemerintahan, berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang rencananya, mengatakan pemerintah tidak berniat untuk menangkap Khan atau Qadri tapi berencana untuk "mendorong mereka keluar dari zona merah". (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video Demonstran Bangladesh Robohkan Patung Ayah Mantan PM Pakai eskavator
Baca SelengkapnyaSheikh Hasina digulingkan rakyatnya setelah 15 tahun berkuasa dan melarikan diri ke India.
Baca SelengkapnyaAksi penyerbuan ini dilakukan setelah PM Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaPara demonstran meminta digelarnya pemilihan umum dini dan menggulingkan Netanyahu.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaSheikh Hasina kabur menggunakan helikopter militer bersama saudara perempuannya.
Baca SelengkapnyaSituasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaTel Aviv Chaos, Demonstran Anti-Pemerintah Desak Netanyahu Mundur
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Lapangan Lagoon di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (24/8) sore.
Baca SelengkapnyaGelombang aksi protes Benjamin Netanyahu pada pekan ke-28 ini semakin memanas setelah PM Israel jatuh sakit.
Baca SelengkapnyaSejarah Berulang, Mahasiswa Kembali Bikin Rezim Korup Tumbang
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca Selengkapnya