Turki Siap Kirimkan Pengamat ke Xinjiang untuk Pantau Nasib Muslim Uighur
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan negaranya tengah bersiap untuk mengirim "tim pengamat" ke provinsi terbarat China, Xinjiang, rumah bagi etnis minoritas Uighur yang sedang menjadi sorotan.
Reuters melaporkan, pengiriman tim itu akan dilakukan setelah Ankara membahas situasi Uighur dengan China, seperti dikutip dari situs berita Turki Ahval News, Rabu (31/7).
Sejak kerusuhan di Xinjiang pada 2009, China menambah personel polisi di wilayah tersebut dan mendirikan apa yang disebutnya "fasilitas pendidikan kejuruan" untuk orang Uighur dan sekelompok etnis minoritas lain, seperti Kazakh dan Kirgiz.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur? 'Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka,' ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Kenapa warga Uighur dikriminalisasi? 'Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal,' kata Abdul.
-
Bagaimana China mengawasi warga Uighur? Lebih lanjut, Astrid juga menjelaskan bahwa perkembangan situasi terkini dari masyarakat Uighur di China, di mana masih banyak CCTV atau kamera pengawas yang mengamati kondisi atau pergerakan warga di sana, khususnya di provinsi Xinjiang. 'Kondisi saat ini masih terjadi pembatasan atau pengawasan, baik secara langsung ataupun tidak langsung menggunakan teknologi yang lebih canggih,' jelasnya.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
-
Siapa korban dari pembantaian di China? 41 tulang belulang tanpa kepala yang dianalisis ternyata semuanya milik wanita dan anak-anak.
-
Apa tindakan AS terkait genosida di Xinjiang? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
Panel HAM PBB pada Agustus 2018 menyebut bahwa setidaknya "jutaan" orang Uighur di Xinjiang ditampung dalam fasilitas tersebut.
Terkait kehadiran fasilitas itu, kelompok-kelompok hak asasi seperti Human Rights Watch (HRW) menuduh Beijing melakukan kampanye massal pelanggaran sistematis hak asasi manusia terhadap Uighur yang masuk dalam kelompok Bangsa Turk.
Tetapi, China menjustifikasi kehadiran fasilitas itu, yang disebutnya sangat diperlukan untuk menanggulangi benih-benih "separatisme, radikalisme dan ekstremisme."
Turki adalah satu-satunya negara Muslim yang secara konsisten menyatakan keprihatinan tentang situasi di Xinjiang, termasuk baru-baru ini Februari, ketika Ankara menggambarkan fasilitas itu sebagai "noktah besar bagi kemanusiaan" dan meminta Beijing untuk menutupnya.
Namun, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikutip oleh televisi pemerintah China mengatakan bahwa orang-orang di wilayah Xinjiang "hidup bahagia dalam pembangunan dan kemakmuran China," selama kunjungan resmi ke negara itu awal bulan ini.
Diperkirakan 35.000 orang Uighur tinggal di Turki, yang telah menjadi tempat aman (safe haven) bagi eksil dari Xinjiang sejak 1960-an.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Toleransi antar umat beragama di Xinjiang cukup baik. Masjid ada dimana-mana, gereja juga ada.
Baca SelengkapnyaErick siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMassa AMI menuntut PBB agar membawa kasus tindakan kekerasan China terhadap muslim Uighur ke Mahkamah Internasional.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Baca SelengkapnyaLaporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.
Baca SelengkapnyaChina menganggap kubah dan menara masjid sebagai bentuk pengaruh asing.
Baca SelengkapnyaPendaftar baik calon mahasiswa S1 maupun pascasarjana
Baca SelengkapnyaUniversitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan 8 universitas ternama di Malaysia lainnya membuka Pusat Kegiatan Pendidikan Tinggi yang berlokasi di PIK2.
Baca SelengkapnyaAl-Zaytun akan dibina oleh Kementerian Agama. Bagaimana nasib para santri? Lalu kemana para guru akan mengajar?
Baca SelengkapnyaKementerian Agama dalam beberapa tahun terakhir terus mendorong PTKN untuk melakukan proses alih status.
Baca SelengkapnyaTajikistan memberlakukan RUU yang melarang hijab sejak 8 Juni lalu.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut soal Hardiknas 2024: Merdeka Belajar Memanusiakan Manusia, Dukung untuk Dilanjutkan
Baca Selengkapnya