VIDEO Makkah dan Madinah Dilanda Banjir Dahsyat, Mobil-Mobil Hanyut Terguling Terbawa Arus
Arab Saudi dilanda hujan badai, hujan es sejak dua hari lalu hingga menimbulkan banjir di sejumlah kota besar.
Banjir besar sejak dua hari lalu menenggelamkan mobil, membuat bus terjebak, dan memicu operasi penyelamatan besar-besaran di Kota Suci Makkah, Arab Saudi dan sekitarnya, termasuk Jeddah. Demikian menurut laporan Saudi Press Agency (SPA).
Hujan badai, hujan deras, dan hujan es melanda Makkah dan Madinah. Operasi penyelamatan sedang berlangsung. Mobil-mobil terseret oleh kekuatan air banjir, bus terjebak di tengah jalan, dan orang-orang diselamatkan dari berbagai sudut. Inilah kondisi Kota Suci Makkah saat ini dan daerah sekitarnya, termasuk kota Jeddah, kini penuh dengan air.
Menurut laporan Saudi Press Agency (SPA), hujan badai, hujan deras, dan hujan es terjadi di seluruh Makkkah dan Madinah.
Bukan fenomena langka
Namun, banjir ini bukanlah fenomena langka, terutama di Jeddah, yang sebelumnya juga pernah mengalami banjir. Saat ini, operasi sedang dilakukan untuk menyelamatkan warga. Dari mobil hingga bus, banyak yang masih terjebak akibat banjir besar.
Beberapa video banjir ini kini beredar di media sosial. Tidak hanya mobil, bus juga terjebak sejak air meluap di kota suci umat Islam ini.
Pria-pria terlihat membentuk rantai manusia untuk menyelamatkan anak-anak yang terperangkap di daerah Al-Awali, tenggara Makkah. Dalam video lain, seorang pria terlihat menyelamatkan seorang pengantar barang yang terjatuh dari motornya akibat banjir dan kesulitan untuk bangkit.
Dilansir India Today, Selasa (7/1), hujan terus meningkat intensitasnya tanpa tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat. Pohon-pohon dan puing-puing tersapu oleh air.
Departemen Meteorologi Arab Saudi mengeluarkan peringatan merah untuk Makkah, Madinah, dan kota pelabuhan Jeddah, yang sebelumnya menjadi lokasi bencana pada 2009 hingga menewaskan lebih dari 100 orang.
Hujan ini terjadi beberapa bulan setelah curah hujan yang memecahkan rekor di negara-negara Teluk pada April 2024.
Banyak kota memiliki sistem drainase dan saluran pembuangan yang kurang berkembang, dengan perencana kota yang belum dapat menilai frekuensi curah hujan deras. Kali ini, kota-kota seperti Riyadh, Al-Baha, dan Tabuk juga merasakan dampak dari hujan deras, menurut laporan media lokal.
Pusat Meteorologi Nasional (NMC) Arab Saudi memprediksi hujan sedang hingga lebat dan badai petir akan berlangsung sepanjang pekan. Mereka meminta masyarakat untuk berhati-hati.
Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah meminta para wisatawan untuk menghubungi maskapai mereka untuk pembaruan penerbangan.
Juru bicara NMC, Hussein Al Qahtani, mengatakan angin puting beliung terlihat di Rabigh pada Senin. Itu adalah yang terkuat yang pernah tercatat. Pusaran air tersebut bahkan mencapai garis pantai dan menyebabkan gelombang. Hal ini akan menjadi bahan studi bagi para peneliti.
Pemerintah kota Jeddah mengaktifkan 11 kotamadya dan 15 pusat dukungan untuk mengatasi area yang tergenang air dan bahaya lainnya. Hujan deras pada bulan April menewaskan 21 orang di Oman dan empat di Uni Emirat Arab, yang mengalami curah hujan tertinggi dalam 75 tahun terakhir.
Kaum kaya di Makkah bisa mengapung, sementara yang lain tenggelam ke air yang dalam dan harus diselamatkan.
Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi mengeluarkan peringatan merah untuk beberapa wilayah dan menutup semua tempat umum, sementara sekolah-sekolah di Provinsi Timur dan Riyadh juga membatalkan pembelajaran tatap muka dan beralih ke kelas daring.