Ernest Ofori Sackitey (28), seniman dan instruktur drone dan Abdul-Latif Zakaria, (16) seorang murid di Red Clay saat memperlajari kokpit pesawat Soviet Antonov AN-2 yang dibeli oleh seniman Ibrahim Mahama di Studio Red Clay miliknya di Tamale, Ghana (15/7/2022). Seorang seniman Ghana, Ibrahim Mahama (35) membawa enam badan pesawat bekas tak terpakai ke desanya di Jenakpeng.

Enam pesawat yang dibeli pada 2021 lalu seharga USD1 juta atau setara Rp15 miliar itu dia tempatkan di Red Clay Studio, sebuah komplek yang berfungsi sebagai ruang belajar terbuka untuk warga Jenakpeng.

Fasilitas belajar yang memanfaatkan pesawat bekas itu dia hadirkan sebagai pendidikan untuk warga Jenakpeng agar dapat berpikir kritis dan kreatif.

Di Red Clay, Ibrahim memberikan pendidikan secara gratis kepada warga Jenakpeng.

Ibrahim Mahama dikenal sebagai seorang seniman yang suka mendaur ulang barang-barang bekas industri yang karyanya dapat laku terjual hingga jutaan dolar.

Selain menjadi pusat belajar, Red Clay Studio juga memiliki fungsi ganda sebagai bengkel pribadi, tempat dimana Mahama berkreasi menghasilkan karyanya yang bernilai.

Para muridnya pun merupakan anak-anak penduduk asli Jenakpeng. Salah satunya adalah Abdul-Latif Zakaria (16) yang sedang belajar menerbangkan drone.

Keberadaan Red Clay Studio ini juga mendapat respon positif dari orang tua murid yang berharap anak-anak Jenakpeng dapat meraih masa depan yang cerah di tempat ini.

Sejumlah anak bermain sambil belajar di sebuah pesawat bekas yang diparkirkan di komplek Red Clay milik seniman Ibrahim Mahama di Tamale, Ghana.