Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, memegang sebatang emas yang dia bawa saat berbicara dalam pertemuan dengan para menteri yang bertanggung jawab untuk sektor ekonomi di Caracas, Venezuela, Kamis (22/3). Saat ini Venezuela mengalami inflasi setelah harga minyak anjlok di pasar dunia.
Di tengah krisis parah, Maduro pamer emas batangan di hadapan para menteri
Krisis ekonomi
Ekspresi Maduro dengan sejumlah batangan emas di sampingnya saat berbicara dalam pertemuan dengan para menteri yang bertanggung jawab untuk sektor ekonomi di Caracas, Venezuela, Kamis (22/3). Akibat inflasi yang terjadi membuat ekonomi Venezuela terpuruk dan mata uang Bolivar tidak ada harganya.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro (kanan) berbicara dengan Wakil Presiden Venezuela, Tareck El Aissami.
Nicolas Maduro menunjukkan specimen mata uang bolivar yang baru.
Nicolas Maduro menunjukkan specimen mata uang bolivar yang baru.
Suasana saat pertemuan berlangsung di Caracas, Venezuela.
Frugal living tidak hanya sekadar mengurangi pengeluaran, tetapi juga mengoptimalkan setiap sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan keuangan.
Baca SelengkapnyaTimnas Chile akan menghadapi Timnas Venezuela di Estadio Nacional Julio Martinez Pradanos dalam pertandingan matchday 12 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca SelengkapnyaSelain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.
Baca SelengkapnyaDia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaEmas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi tertinggi terjadi di Maluku sebesar 0,65 persen, Nusa Tenggara Timur 0,26 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaInflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024.
Baca SelengkapnyaPara peneliti dari lembaga pemikir ekonomi terkemuka mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan penurunan signifikan angka kelahiran di negara tersebut.
Baca SelengkapnyaIMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya akan mencapai 3,2 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaBeberapa komoditas yang menjadi perhatian khusus dalam rapat tersebut yaitu minyak goreng dan bawang merah, yang terus mengalami kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaLokasi yang dijuluki ibu kota petir dunia ini dikenal sebagai tempat petir abadi tak pernah berhenti.
Baca Selengkapnya