Seorang wanita Etnis Palaung menunjukkan kepompong ulat sutra di Desa Wanpaolong, Distrik Lashio, Shan, Myanmar, pada 22 April 2018. Beberapa tahun lalu, Myanmar menjadi produsen opium kedua setelah Afghanistan. Tak sedikit penduduk di wilayah perbukitan yang terjerat dalam bisnis gelap narkoba itu sebagai petani bunga poppy, bahan baku opium.
Hidup baru petani opium Myanmar
Myanmar
Namun, secara perlahan mereka berusaha terbebas dari jeratan opium.
Salah satunya penduduk Etnis Palaung. Mereka kini fokus membudidayakan ulat sutra.
Budi daya ulat sutra terbukti mampu memberikan keuntungan yang lebih banyak ketimbang bertani bunga poppy.
Sebuah perusahaan asal China juga menjalin kerja sama dengan pembudi daya ulat sutra tersebut untuk menghasilkan kapas.
Wujud kepompong ulat sutra yang siap panen.
Wanita-wanita dan anak-anak Etnis Palaung saat mengumpulkan kepompong ulat sutra.
Sejumlah warga menerima bayaran atas kepompong ulat sutra yang dibudidayanya.
Doa bersama juga dihadiri ribuan kader serta simpatisan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaPerda No. 1 Tahun 2024 Jakarta mengubah tarif pajak progresif kendaraan, ini yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaDari ratusan tersangka itu, barang bukti yang diamankan sebanyak 79,65 kilogram sabu, 30.040 butir ekstasi dan 1,19 Kg ganja.
Baca SelengkapnyaKonflik berkepanjangan antara militer dan kelompok etnis membuat negara ini berbahaya.
Baca SelengkapnyaHasil survei PKHP UIN Jakarta mengungkapkan bahwa pasangan calon gubernur Jakarta nomor urut 1, RK-Suswono punya elektabilitas tertinggi sebesar 53 persen.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaSetelah dibebaskan, Mary Jane Veloso akan kembali ke negara asalnya, Filipina.
Baca SelengkapnyaPara pelaku diketahui menjual hasis dalam bentuk pods system seharga Rp 3,5 juta per gram.
Baca SelengkapnyaRobby menyesalkan sikap Kemenkum HAM Sumsel yang memojokkan dirinya dengan beberapa masalah seperti penggunaan narkoba. Bukan mendalami info yang dia sampaikan.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi sebelum Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka datang ke sekolah tersebut untuk meninjau makan gizi gratis.
Baca SelengkapnyaMusim hujan harus diwaspadai oleh setiap pengendara di jalan raya.
Baca SelengkapnyaMasalah kemacetan Jakarta sudah diminimalisir berkat pembagunan MRT, LRT, kereta bandara hingga kereta cepat Whoosh.
Baca Selengkapnya