Wapres RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (tengah) bersama Presiden (2002-2007) and Prime Minister (2007-2015) Democratic Republic of Timor Leste, H.e Kay Rala Xanana Gusmao (kiri) saat menghadiri Asia Pacific Summit 2019 di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (19/11/2019).
JK Pidato di Forum UPF Asia Pacific Summit 2019
Jusuf Kalla
Wapres RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (tengah) bersama Presiden (2002-2007) and Prime Minister (2007-2015) Democratic Republic of Timor Leste, H.e Kay Rala Xanana Gusmao (kiri), Speaker, House of Representatives (Five-time), Republic of the Philippines Founding Chair, International Conference of Asian Political Parties, H.E Jose de Venecia Jr (kanan) saat menghadiri Asia Pacific Summit 2019 di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (19/11/2019).
Dalam pidatonya Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut mengatakan, Indonesia adalah negara kepulauan yang multi-etnis multi-agama dengan populasi hampir 268 juta. Sebuah tantangan bagi perdamaian, tetapi Indonesia memiliki apa yang tidak dimiliki negara lain yaitu : Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi dasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemerintah Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia tanpa perbedaan, berbeda tapi saling menghormati dan bekerjasama.
Wapres RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla saat menandatangani kesepakatan bersama komitmen untuk menjaga perdamaian dunia khususnya kawasana Asia Pacific saat menghadiri Asia Pacific Summit 2019 di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (19/11/2019).
Wapres RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla didampingi mantan Menpan RB Kabinet Indonesia Kerja yang juga sebagai Wakil Ketua Umum DMI, Komjen Pol (purn) Syafruddin (kanan) saat menghadiri Asia Pacific Summit 2019 di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (19/11/2019).
Wapres RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla saat pidato di depan sejumlah pemimpin ASEAN dan peserta dari berbagai negara yang menghadiri Asia Pacific Summit 2019 di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (19/11/2019).
Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Presiden Kongres WOCPM, Deby Vinski, bersama dengan beberapa tokoh medis dari berbagai negara.
Baca SelengkapnyaMelihat keanggunan dan pesona Tamara Kalla, cucu Jusuf Kalla, yang menikah dengan Rasyid Rajasa, putra Hatta Rajasa.
Baca Selengkapnya"Dulu ilmu pengetahuan sumbernya kita. Sekarang di Barat dan China," kata JK.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menanggapi kabinet gemuk Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSBY juga mengingatkan Prabowo untuk berpegang teguh pada konstitusi, Undang-Undang, dan sistem yang berlaku.
Baca SelengkapnyaJK lantas membandingkan pendidikan zaman dulu dimana guru lebih tegas dalam menegakkan kedisiplinan
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) tidak setuju rencana pemangkasan anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20%
Baca SelengkapnyaPresiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menghadiri pelantikan Presiden
Baca SelengkapnyaSebelumnya, JK mengkritik keras soal pendidikan di era saat ini bahkan dia mengkirik Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla, berpendapat hanya ada tiga orang di dunia yang mampu menghentikan kekejaman Israel di Palestina.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla juga menggarisbawahi pentingnya penguasaan teknologi untuk pertahanan negara.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) mengkritik Mendikbudristek Nadiem Makarim yang tidak memiliki pengalaman di dunia pendidikan.
Baca Selengkapnya