Hong Kong memang bukanlah negara Islam. Namun bukan berarti agama Islam tidak berkembang di negara dengan julukan Pearl of the Orient ini. Salah satu buktinya adalah dengan keberadaan Jamia Mosque atau Masjid Jamia.
Syahdunya Jamia Mosque, masjid pertama di Hong Kong
Travel
Masjid yang terletak di Shelley Street, Central Hong Kong ini dibangun pada tahun 1849. Awalnya masjid ini diberi nama Mohammedan Mosque. Namun setelah Perang Dunia II, masjid ini berubah nama menjadi Jamia Mosque.
Jamia Mosque berbentuk persegi panjang dengan dominasi interior bergaya Arab.
Pada Mei 2010, pemerintah Hong Kong memasukkan Jamia Mosque pada daftar cagar budaya yang harus dilestarikan.
Berikut detik-detik seorang pria wafat di Masjid usai salat subuh yang bikin iri umat Islam.
Baca SelengkapnyaKombes Ahmad Fuady memiliki suara merdu saat jadi imam salat di masjid Al Musyawarah.
Baca SelengkapnyaPenting untuk membaca doa masuk masjid dan memperhatikan adab yang baik..
Baca SelengkapnyaSeorang marbot di Jakarta meninggal dunia dengan tersenyum tapi belum juga dimakamkan karena keterbatasan biaya.
Baca SelengkapnyaPotret bangunan megah masjid di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKereta jadi moda transportasi yang sangat digemari warga Jepang. Ternyata mereka memiliki 7 etika yang patut untuk ditiru warga Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembangunan rumah ibadah, termasuk masjid, memerlukan proses administrasi dan perizinan yang berbeda di setiap negara.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil autopsi, korban meninggal karena beberapa sebab.
Baca SelengkapnyaKetika berkunjung ke Gorontalo, tak lengkap jika belum mengunjungi bangunan religius yang berpadu dengan keindahan alam pesisir Teluk Tomini.
Baca SelengkapnyaPasalnya, peran masjid sangat vital sebagai pembuktian Muslim yang taat.
Baca SelengkapnyaMasjid tersebut kabarnya tak pernah menjadi sasaran penghancuran, atau penyerangan dari pasukan militer Belanda maupun pendudukan Jepang.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang berada di perbatasan kota Bukittinggi ini dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama bernama H. Abdul Majid.
Baca Selengkapnya