Spanduk penolakan terhadap Bakal Calon Presiden Partai NasDem, Anies Baswedan beredar di NTT. Spanduk itu terpampang di sejumlah titik di Kota Kupang. Misalnya saja, baliho penolakan itu terpasang di pertigaan Oepura, Bundaran PU dan Pertigaan Naimata. Spanduk juga terlihat di Kota Maumere Kabupaten Sikka.
Spanduk Kampanye Hitam Tolak Anies Baswedan Beredar di NTT
Anies Baswedan
Ada juga spanduk tersebut tampak di Kota Labuan Bajo Manggarai Barat. DPW NasDem NTT pun langsung bereaksi. Sekretaris DPW NasDem NTT Yusak Meok mengatakan, pihaknya tak perlu terpancing dengan spanduk tersebut. Menurut dia, spanduk penolakan justru menjadi hal positif. Karena sudah ikut menaikkan elektabilitas Anies Baswedan di NTT. "Tidak perlu menanggapinya dengan emosional. Memang ini menjadi pembahasan serius dalam grup WhatsApp kami, karena viral," ujarnya.
Menurut Yusak Meok, tim hukum DPW Partai NasDem NTT telah berkonsultasi dengan pihak kepolisian, untuk melakukan pengaduan agar polisi bertindak dengan menurunkan spanduk-spanduk tersebut. Karena dia menilai ini merupakan kampanye hitam (black campaign). "Bagi kami ini hal yang lumrah di politik, apalagi menjelang hari-hari pemilihan selalu ada yang melakukan kampanye hitam kepada lawan politiknya," ujarnya.
Bahkan Yusak menyebut, spanduk penolakan terhadap Anies Baswedan dibuat oleh lawan-lawan politik, yang merasa ketakutan karena elektabilitas dan popularitas dari bakal calon yang mereka usung makin meningkat. "Karena sekarang ini partai yang mengumumkan bakal calon presidennya hanya NasDem. Sehingga partai lain atau kekuatan-kekuatan politik lain merasa terganggu,” ujar dia.
Yusak Meok menegaskan, diusungnya Anies Baswedan sebagai calon Presiden oleh Partai NasDem merupakan langkah yang telah diperhitungkan secara matang oleh partai.
Sejumlah tokoh politik dijadwalkan hadir dalam kampanye tersebut. Salah satunya, Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Baca SelengkapnyaPolitikus Gerindra, Maruarar Sirait mengucapkan terima kasih kepada Anies Baswedan yang mendukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDi satu sisi, masyarakat non-muslim yang tadinya mendukung Pramono-Rano Karno akan beralih dukungan ke Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaMaruarar sampai Berterima Kasih Pada Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAnies juga bersyukur karena dalam program 100 hari pertamanya, Pramono akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan mendasar yang dialami warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaAmsori melihat, suara anak abah justru sampai saat ini masih mengambang di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Jamiludin, masuknya Anies berpotensi mempertebal selisih elektabilitas Pram-Rano dengan RK-Suswono.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedansecara jelas menyatakan dukungannya kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 03, Pramono Anung dan Rano Karno.
Baca SelengkapnyaPria akrab disapa RK ini menanggapi santai dengan pilihan Anies yang bergabung dengan kubu Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaAnies meminta kepada seluruh relawan untuk menjaga dan mengawal proses penghitungan suara dan memastikan tidak ada intervensi ataupun ketidakjujuran.
Baca SelengkapnyaPramono Anung bersyukur mendapatkan dukungan dari Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap agar Pramono-Rano dapat melanjutkan program-program Jakarta dengan baik.
Baca Selengkapnya