Kenali dan Bedakan Kondisi Wajah Lumpuh Sebelah Akibat Stroke dan Bell's Palsy, Begini Caranya
Banyak orang beranggapan bahwa gejala tersebut merupakan tanda stroke, padahal sebenarnya bisa disebabkan oleh Bell's palsy.
Wajah lumpuh sebelah seringkali menyebabkan kepanikan. Banyak orang beranggapan bahwa kondisi ini merupakan gejala stroke, padahal penyebabnya bisa jadi adalah Bell's palsy. Meskipun gejalanya tampak serupa, kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang jelas, terutama dalam hal penyebab dan area saraf yang terpengaruh. Menurut Sahat Aritonang, seorang dokter spesialis neurologi di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Bell's palsy merupakan kondisi yang menyerang saraf ketujuh di bagian perifer atau tepi wajah. Di sisi lain, stroke juga dapat mempengaruhi saraf ketujuh, tetapi biasanya disertai dengan gejala lain seperti kelemahan pada anggota gerak dan gangguan penglihatan.
Untuk membedakan stroke dan Bell's palsy dengan cepat, kita bisa memperhatikan respons gerakan pasien. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah meminta pasien untuk menutup dan membuka mata. "Pada stroke, kita suruh tutup kedua mata, nah bisa tuh kedua mata menutup. Lalu, kita suruh mengangkat alis, alis bisa terangkat sempurna," ungkap Sahat saat menjawab pertanyaan dari Health Liputan6.com dalam sebuah wawancara daring baru-baru ini. Sebaliknya, pada Bell's palsy, satu sisi wajah akan lumpuh total, sehingga alis dan kelopak mata pada sisi tersebut tidak dapat bergerak. Memahami perbedaan ini sangat penting agar masyarakat tidak salah dalam menilai kondisi yang dialami, karena penanganan untuk stroke dan Bell's palsy memerlukan pendekatan yang berbeda secara signifikan.
-
Bagaimana cara membedakan stroke dari Bell's palsy? Selain wajah yang melemah, penderita stroke sering kali mengalami kelemahan pada tangan atau kaki, dan bisa juga mengalami gangguan penglihatan. Gejala tambahan ini menjadi salah satu cara membedakan stroke dari bell's palsy.
-
Apa perbedaan utama antara stroke dan Bell's palsy? 'Biasanya, bell's palsy itu menyerang saraf wajah yang kita sebut dengan saraf ketujuh. Sementara pada stroke, saraf ketujuh juga bisa terpengaruh, namun biasanya disertai dengan keluhan lainnya,' jelas Dr. Sahar dalam wawancara eksklusif pada peringatan Hari Stroke Sedunia beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa ciri wajah yang menunjukkan stroke? Salah satu tanda paling jelas dari stroke adalah ketidaksimetrisan pada wajah. Hal ini terjadi akibat kelumpuhan otot-otot wajah di sisi tertentu. Anda mungkin akan memperhatikan: Salah satu sisi wajah terlihat 'jatuh' atau terkulai. Pipi di sisi tersebut tampak lebih kendur. Garis wajah menjadi tidak seimbang.
-
Dimana ciri stroke terlihat di wajah? Kesulitan dalam tersenyum atau menunjukkan ekspresi wajahSalah satu sudut mulut tampak turunKesulitan dalam menutup mata atau mengedipkan mata di sisi tertentuHilangnya kerutan di dahi pada satu sisi
-
Bagaimana cara mengetahui stroke pada wajah? Perlu diingat bahwa gejala-gejala ini biasanya muncul secara mendadak dan sering kali hanya mempengaruhi satu sisi wajah. Jika Anda melihat seseorang menunjukkan tanda-tanda ini, lakukan tes sederhana dengan meminta mereka tersenyum atau mengangkat kedua alis. Jika mereka mengalami kesulitan atau hasilnya tidak simetris, segera cari bantuan medis.
-
Kenapa Bell's Palsy mengkhawatirkan? Walaupun mengkhawatirkan, [Bell's palsy] biasanya tidak permanen dan akan sembuh dalam beberapa minggu atau bulan, tergantung pada tingkat keparahan,“
Perlu Dilakukan Pemeriksaan Rumah Sakit
Jika Anda mengalami gejala yang menunjukkan kemungkinan stroke atau Bell's palsy, Sahat menyarankan untuk segera pergi ke rumah sakit. Khususnya untuk stroke, penanganan harus dilakukan secepat mungkin setelah gejala muncul, karena ada periode emas untuk penanganan yaitu antara 3,5 hingga 4 jam setelah gejala muncul. "Itu waktu paling bagus melakukan trombolitik, bisa diberikan obat yang bisa dihancurkan penyumbatan (pada kasus stroke iskemik/penyumbatan pembuluh darah)," katanya. Selain itu, penanganan yang tepat dari dokter dan terapi yang sesuai juga akan mempercepat proses pemulihan bagi penderita Bell's palsy.
Memahami Stroke dan Bell's Palsy
Stroke merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya gejala klinis yang berkembang dengan cepat, yang mengakibatkan gangguan pada sistem saraf, baik secara sebagian maupun menyeluruh. Keadaan ini dapat memburuk dan bertahan lebih dari 24 jam, bahkan dapat berujung pada kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas, kecuali yang berkaitan dengan masalah vaskuler atau pembuluh darah.
Terdapat dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah dan stroke hemoragik yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah. Individu yang pernah mengalami stroke berisiko tinggi untuk mengalami kejadian yang sama, bahkan hingga dua atau tiga kali. Risiko ini dapat meningkat jika faktor-faktor risiko tidak dikelola dengan baik. "Kalau faktor risiko tidak dikontrol bisa mengalami stroke berulang," kata Sahat.
Bell's Palsy Bisa Buat Wajah Tampak Tidak Simetris
Bell's palsy adalah kondisi yang ditandai dengan kelemahan mendadak pada otot-otot di satu sisi wajah. Pada umumnya, kelemahan ini bersifat sementara dan dapat meningkat secara signifikan dalam waktu beberapa minggu. Penyebab pasti dari Bell's palsy hingga saat ini masih belum diketahui, namun kondisi ini sering kali dihubungkan dengan infeksi virus, mulai dari virus cacar hingga gondok. Para peneliti berpendapat bahwa kondisi ini mungkin disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot wajah di satu sisi, yang merupakan reaksi setelah terjadinya infeksi virus.
Dalam banyak kasus, pasien dengan Bell's palsy akan mengalami pemulihan penuh seiring berjalannya waktu. Namun, beberapa individu mungkin mengalami efek jangka panjang. Penanganan yang tepat dan awal dapat membantu mempercepat proses pemulihan. Sebagian besar orang yang mengalami kondisi ini tidak memiliki riwayat kesehatan yang signifikan sebelumnya, sehingga membuat mereka terkejut ketika mengalami gejala. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala awal dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.