Gubernur BI Agus Martowardojo (kiri) dan Menteri Keuangan Chatib Basri saat menghadiri peluncuran uang pecahan Rp 100.000 di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (18/8). Dalam uang emisi 2014 ini ada ciri atau karakteristik, yaitu frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sebelumnya bertuliskan Bank Indonesia, dan juga ditandatangani oleh gubernur BI dan menteri keuangan saat ini menjabat.
Gubernur BI dan Menkeu luncurkan uang pecahan Rp 100 ribu baru
Bank Indonesia
Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Chatib Basri saat peluncuran uang pecahan Rp 100.000 di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (18/8).
Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Chatib Basri saat menunjukkan uang pecahan Rp 100.000 di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (18/8).
Tulisan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada uang pecahan Rp 100.000 baru.
Tanda tangan Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Chatib Basri di uang pecahan Rp 100.000 baru.
Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Chatib Basri saat menunjukkan uang pecahan Rp 100.000 di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (18/8).
Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Chatib Basri bersalaman dengan keluarga ahli waris proklamator (Soekarno-Hatta) saat peluncuran uang pecahan Rp 100.000 di Bank Indonesia, Jakarta, hari ini, Senin (18/8).
Menurut Juda, langkah pembekuan ini dilakukan sebagai upaya dari otoritas sistem pembayaran melindungi sistem pembayaran judi online.
Baca SelengkapnyaUang mutilasi termasuk dalam kategori uang rupiah yang dirusak secara sengaja.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaTransaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaDari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaPemecatan Lindner diperlukan untuk mencegah kerugian bagi negara.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaDiprediksi dollar akan menguat, suku bunga Amerika Serikat akan tinggi, bahkan perang dagang juga diprediksi akan terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin industri halal terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya