Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Mitos salah tentang bullying yang wajib kamu ketahui kebenarannya

4 Mitos salah tentang bullying yang wajib kamu ketahui kebenarannya Ilustrasi bullying. ©2012 Merdeka.com/Shutterstock/O Driscoll Imaging

Merdeka.com - Memprihatinkan, dewasa ini bullying telah menjadi fenomena sosial di tengah masyarakat. Kasus bullying yang terjadi di berbagai daerah semakin mengkhawatirkan dari hari ke hari. Sebagian besar terjadi pada remaja dan anak-anak.

Namun bullying tak hanya dialami anak-anak dan remaja. Orang dewasa pun bisa menjadi korban bullying. Dan konsep bullying yang kita pahami selama ini bisa saja salah. Bukan tidak mungkin kita juga ikut melakukan bullying tanpa disadari.

Berikut ini Catherine Bradshaw, psikolog developmental dari Virginia University menjelaskan beberapa miskonsepsi tentang bullying yang perlu diluruskan, dilansir dari Mashable (17/5).

Bullying terjadi berulang-ulang

Definisi konvensional bullying yang kita akrabi adalah tindakan kekerasan fisik maupun verbal yang dilakukan berulang-ulang. Bullying juga bisa berbentuk pengrusakan barang, pengucilan, atau pencemaran nama baik seseorang.

Namun tak selamanya tindakan bullying dilakukan secara repetitif. Satu perilaku tak menyenangkan pun bisa berkembang menjadi bullying ketika diunggah ke ranah umum seperti jejaring sosial.

Ketika kita mengunggah 'aib' dan direspon dengan re-share, komentar, atau like oleh netizen, pihak yang menjadi sasaran bisa merasakan efek bullying berulang. Sebuah status, foto, atau pesan negatif bisa mengundang penghakiman massa.

Orang yang tidak pernah dibully tidak akan melakukan bullying

Dalam banyak kasus, pelaku bullying justru pernah menjadi korban perlakuan yang sama di masa lalu. Kadang pelaku melakukan bullying untuk menghindari perlakuan yang sama dari orang/kelompok yang lebih berkuasa darinya.

Bullying adalah persoalan kekuasaan. Cukup masuk akal jika seseorang yang dijadikan target bullying mencoba mendapatkan kembali kontrol dalam lingkaran sosialnya dengan melakukan hal yang sama. Tentu saja mereka akan memilih korban yang lebih lemah atau mudah dieksploitasi.

Pelaku bullying selalu anak-anak populer

Dalam film dan cerita fiksi, pelaku bullying adalah anak-anak populer di sekolah atau kampus. Hal tersebut tidak selalu terjadi di dunia nyata. Orang-orang yang terlihat kurang dominan dalam pergaulan pun bisa melakukan bullying terhadap orang-orang yang lebih populer.

Di era internet ini, setiap orang memiliki kesempatan untuk melakukan cyberbullying tanpa menunjukkan identitas.

Setiap orang bisa melakukan bullying tanpa sengaja

Kita bisa melakukan bullying meskipun tidak dengan sengaja. Sekadar share postingan yang menyudutkan seseorang pun bisa menjadi bentuk cyberbullying, meskipun kita bukan orang pertama yang mengunggah.

Itulah beberapa mitos salah kaprah tentang bullying yang perlu kita luruskan. Semoga bisa membuat kita lebih bijak dan waspada dalam menghadapi fenomena bullying.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Mitos dan Fakta Mengenai Perundungan, Penting Dipahami
5 Mitos dan Fakta Mengenai Perundungan, Penting Dipahami

Terdapat berbagai mitos dan fakta mengenai perundungan yang perlu dipahami masyarakat.

Baca Selengkapnya
6 Jenis Bullying yang Perlu Diwaspadai Bisa Terjadi pada Anak
6 Jenis Bullying yang Perlu Diwaspadai Bisa Terjadi pada Anak

Beragam jenis bullying bisa menjadi ancaman bagi anak.

Baca Selengkapnya
Ini 8 Alasan Mengapa Anak dan Remaja Melakukan Tindakan Bullying
Ini 8 Alasan Mengapa Anak dan Remaja Melakukan Tindakan Bullying

Perilaku bullying yang dilakukan oleh anak dan remaja bisa muncul karena sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
40 Kata Anti Bullying yang Sarat Makna, Bangkitkan Keberanian Lawan Kekerasan
40 Kata Anti Bullying yang Sarat Makna, Bangkitkan Keberanian Lawan Kekerasan

Kata-kata anti bullying berfungsi sebagai alat penting untuk mengedukasi, menginspirasi, dan menggalakkan kebaikan serta empati di antara individu.

Baca Selengkapnya
Tips Parenting agar Anak Tidak Jadi Pelaku Bully, Ajarkan Empati dan Toleransi
Tips Parenting agar Anak Tidak Jadi Pelaku Bully, Ajarkan Empati dan Toleransi

Pencegahan kasus bullying harus dimulai dari parenting.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Tentang Bullying yang Perlu Diketahui, Pelaku juga Merasakan Dampak Buruk
5 Fakta Tentang Bullying yang Perlu Diketahui, Pelaku juga Merasakan Dampak Buruk

Terdapat berbagai fakta tentang bullying yang penting untuk dipahami.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri Bullying pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ciri-Ciri Bullying pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.

Baca Selengkapnya
Dampak Bullying pada Anak, Pengaruhi Kondisi Psikologis Korban dan Pelaku
Dampak Bullying pada Anak, Pengaruhi Kondisi Psikologis Korban dan Pelaku

Bullying memberikan dampak negatif jangka panjang pada korbannya, dan menjadi masalah umum di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
62 Kata-kata Bijak Stop Bullying di Sekolah, Sebarkan Pesan Positif ke Generasi Muda
62 Kata-kata Bijak Stop Bullying di Sekolah, Sebarkan Pesan Positif ke Generasi Muda

untuk menyebarkan pesan positifnya, Anda dapat berbagi kata-kata bijak stop bullying di media sosial.

Baca Selengkapnya
Dampak Bullying di Sekolah yang Perlu Diwaspadai, Pahami Bahaya dan Cara Pencegahannya
Dampak Bullying di Sekolah yang Perlu Diwaspadai, Pahami Bahaya dan Cara Pencegahannya

Dampak bullying di sekolah bisa dialami pada korban sekaligus pelaku.

Baca Selengkapnya
Kasus Bully Siswi SMP di Bojonggede Dipicu Masalah Pacar dan Fitnah
Kasus Bully Siswi SMP di Bojonggede Dipicu Masalah Pacar dan Fitnah

Kasus ini dipicu oleh persoalan pacar dan ucapan korban yang diduga kerap melontarkan fitnah.

Baca Selengkapnya
8 Cara Mendidik Anak agar Tidak Tumbuh Menjadi Tukang Bully
8 Cara Mendidik Anak agar Tidak Tumbuh Menjadi Tukang Bully

Mencegah anak menjadi tukang bully bisa dilakukan oleh orangtua dengan cara parenting yang repat.

Baca Selengkapnya