Kim Bum Akan Menjadi Orang Garut dalam Film 'Tanah Air Kedua', Berpasangan dengan Maudy Ayunda
Film Tanah Air Kedua yang akan menampilkan Kim Bum dan Maudy Ayunda ini merupakan wujud kerja sama antara Kabupaten Garut dan Korea Selatan.
Kim Bum Akan Menjadi Orang Garut dalam Film 'Tanah Air Kedua', Berpasangan dengan Maudy Ayunda
Dalam sebuah kabar mengejutkan, nama Kim Bum tengah menjadi sorotan karena kehadirannya dalam film berjudul "Tanah Air Kedua".
Film ini tidak hanya sekedar proyek hiburan, tetapi juga menjadi wadah untuk memperingati hubungan erat antara Indonesia dan Korea Selatan.
Film ini membawa kabar baik dengan menghadirkan kolaborasi menarik antara aktor Korea Selatan yang terkenal, Kim Bum, dengan aktris Indonesia berbakat, Maudy Ayunda.
Film "Tanah Air Kedua" mengangkat kisah nyata perjuangan Yang Chil Seong, seorang warga negara Korea yang tinggal di Indonesia saat masa Perang Dunia II.
Menurut informasi yang dikutip dari Jabarprov, Kim Bum akan memerankan peran utama sebagai Komarudin alias Yang Chil Seong. Dalam film ini, Kim Bum akan menjadi pahlawan yang berjuang bersama masyarakat Garut melawan penjajah Belanda setelah Indonesia merdeka dari Jepang.
Th"Film ini mengangkat kisah nyata perjuangan Yang Chil-seong, warga negara Korea yang pada masa Perang Dunia II tinggal di Indonesia. Kisah inspiratifnya tentang perubahan keyakinan menjadi Islam dan perjuangan melawan penjajah Belanda akan diabadikan dalam film ini," kata Bupati Garut, Rudy Gunawan dikutip dari Jabarprov.go.id, Selasa (29/8/2023).
Sebagai tokoh aktif di Cimanuk, Yang Chil Seong berperan penting dalam menghalangi jalur penjajah Belanda. Ia memiliki kemampuan merakit bom yang sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia pada saat itu.
Namun, kemampuannya membuatnya dikejar-kejar oleh Belanda. Akhirnya, ia tertangkap dan gugur pada tahun 1949. Kisah inspiratif ini akan diangkat dalam film sebagai bagian dari perayaan hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan.
Film "Tanah Air Kedua" yang dibintangi Kim Bum dan Maudy Ayunda, tidak hanya menghadirkan kolaborasi antara dua aktor terkenal, tetapi juga menjadi bukti nyata dari kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam menghargai sejarah dan merajut hubungan budaya yang kuat.
Dalam sebuah pernyataan, Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengungkapkan bahwa film ini memiliki nilai historis dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri hiburan di kedua negara.
"Kisah inspiratifnya tentang perubahan keyakinan menjadi Islam dan perjuangan melawan penjajah Belanda yang akan diabadikan dalam film ini," demikian keterangan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut di portal Jabarprov pada Sabtu, 26 Agustus 2023.
Kolaborasi ini mendapat dukungan luas, termasuk dari Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto. Produksi film ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Oktober mendatang, dengan lokasi syuting yang mencakup Garut dan Korea Selatan.
Acara "Malam Pesona Investasi Kabupaten Garut" menjadi panggung perkenalan resmi untuk kolaborasi ini, di mana Bupati Garut, Rudy Gunawan, dan Duta Besar Korea Selatan, Lee Sang Deok, bertemu untuk membahas rencana kerja sama ini.
"Dengan kisah yang mendalam dan kolaborasi lintas negara yang erat, film Tanah Air Kedua diharapkan akan menjadi bukti nyata dari kerja sama Indonesia dan Korea dalam menghargai sejarah serta merajut hubungan budaya yang kuat," kata Rudy Gunawan.
Beberapa antusias menantikan penampilan Kim Bum sebagai pahlawan Indonesia, sementara yang lain merasa takjub dengan kolaborasi lintas negara ini. Ada juga netizen yang merasa penasaran dan khawatir dengan bagaimana Kim Bum akan memerankan karakter Komarudin alias Yang Chil Seong dalam film ini.
Kabar kolaborasi ini telah menjadi topik trending di media sosial. Netizen dari berbagai belahan dunia telah membanjiri Twitter dengan komentar yang beragam.
Dengan kisah mendalam dan peran aktor ternama dari dua negara, film "Tanah Air Kedua" diharapkan akan menjadi bukti konkret dari kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan.
Ini juga akan menjadi karya yang kuat dalam merajut hubungan budaya dan sejarah antara kedua negara, terutama dalam memperingati hubungan ke-50 antara Indonesia dan Korea.