Raja Yordania Turun Tangan, Pemimpin Hamas Selamat dari Operasi Pembunuhan Israel
Mossad berencana menghabisi Khaled Mashal. Gagal karena Raja Hussein menyelamatkan pemimpin Hamas ini.
Mossad berencana menghabisi Khaled Mashal. Upaya ini nyaris saja berhasil.
Raja Yordania Turun Tangan, Pemimpin Hamas Selamat dari Operasi Pembunuhan Israel
Khaled Mashal adalah salah satu pemimpin Hamas.
Khaled banyak bergerak di luar Palestina dan mencari dana untuk perjuangan Palestina melawan Israel.
Perlawanan Hamas pada Israel terus meningkat dengan aksi bom di tahun 1990an.
-
Siapa yang dibebaskan oleh militer Israel? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Siapa yang dibunuh oleh tentara Israel? Ya, mereka kembali menyerang anak-anak Gaza Palestina yang tidak bersalah dan tidak berdosa.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Siapa yang memimpin Hamas? Seorang sumber di kelompok Hamas mengatakan pemimpin mereka Yahya Sinwar bertempur di garis depan selama 18 hari sebelum gugur dibunuh pasukan Israel di Rafah, Gaza, Rabu lalu.
-
Dimana PM Israel mundur? Puncaknya adalah saat PM Golda Meir memutuskan mundur dari posisinya tanggal 11 April 1974.
-
Siapa yang minta Israel kalahkan Hamas? Dalam buku terbaru Bob Woodward, seorang jurnalis investigasi Amerika, berjudul 'War' mengungkapkan sejumlah pemimpin Arab meminta Israel melalui Amerika untuk menyingkirkan Hamas karena dianggap terkait dengan Ikhwanul Muslim.
Israel Menargetkan Menghabisi Para Pemimpin Hamas
Aksi-aksi pengeboman yang dilakukan Hamas membuat Israel gerah.
Tahun 1997, Perdana Menteri Benyamin Netanyahu memberi lampu hijau Mossad untuk membunuh Khaled Mashal yang saat itu berada di Amman, Yordania.
Agen-agen Mossad pun mulai bergerak untuk menghabisi targetnya.
Usaha pembunuhan itu dilakukan oleh dua agen Mossad yang menyamar.
Mereka menergetkan Khaled Mashal saat keluar mobil dan berjalan masuk ke kantornya di Amman, Yordania.
Mossad Khusus Merancang Racun Dalam Kaleng Minuman Soda
Operasi ini digelar 25 September 1997.
Saat Khaled berjalan. Dua agen Mossad hendak menyemprotnya dengan racun.
Mereka berencana membuka kaleng soda yang menyembur. Tentunya bukan soda yang akan keluar, tapi racun mematikan yang bakal membunuh tokoh Hamas itu pelan-pelan.
Mossad berharap serangan ini tak menimbulkan kecurigaan.
Usaha tersebut hampir berhasil sempurna. Namun saat kaleng dibuka dan semburan racun keluar, Khaled mendadak menoleh karena tiba-tiba ada yang memanggil.
Agen kedua Mossad tidak sempat membuka kaleng yang berisi racun.
Para Pengawal Khaled Segera Sadar Jika Semprotan itu Serangan Racun
Mereka segera menyelamatkan pemimpinnya.
Efek racun tersebut sangat kuat. Khaled langsung dilarikan ke rumah sakit. Dia akan tewas jika tidak segera mendapatkan penawar racunnya dalam hitungan jam.
Dua Agen Mossad ditangkap polisi Yordania sementara empat orang lainnya bersembunyi di dalam kedutaan Israel. Tentara Yordania mengepung kedutaan.
Raja Hussein dari Yordania sangat marah saat mendengar insiden itu.
Raja Hussein merasa Israel tidak menghormati kedaulatan Yordania dengan insiden tersebut.
Dia mendesak Netanyahu untuk segera mengirim penawar racun tersebut.
Dia menilai jika sampai ada pemimpin Hamas yang tewas di Amman, maka Yordania akan terseret dalam konflik.
Raja Hussein mengancam Israel, jika nyawa Khaled melayang begitu pula dengan nyawa agen Israel yang ditangkap di Yordania.
Israel Akhirnya Mau Mengirim Penawar Racun ke Yordania
Nyawa Khaled Mashal pun bisa diselamatkan.
Operasi pembunuhan ini tercatat sebagai salah satu operasi Mossad yang gagal.