4 Bahaya Bulu Hewan Peliharaan bagi Kesehatan, Jangan Anggap Sepele
Merdeka.com - Memiliki hewan peliharaan memang menyenangkan. Hewan-hewan ini bisa menjadi teman bermain dan juga membantu meredakan stres.
Di antara banyaknya hewan peliharaan, kucing dan anjing adalah hewan yang paling populer untuk dijadikan peliharaan. Perilaku mereka yang menggemaskan selalu berhasil membuat kita jatuh hati.
Namun, ketika Anda memelihara anjing ataupun kucing, jangan lupa juga untuk melakukan perawatan kepada mereka. Apalagi kedua hewan ini memiliki rambut atau bulu yang tebal yang mudah kotor, dan dapat berbahaya bagi kesehatan Anda.
-
Bagaimana cara merawat kucing berbulu panjang? Kucing berbulu panjang membutuhkan perawatan khusus untuk bulunya, setiap hari.
-
Apa yang harus dipersiapkan sebelum pelihara kucing? Ada banyak hal yang harus dipersiapkan agar anabul nyaman tinggal bersama kamu dan keluarga di rumah.
-
Bagaimana menjaga kebersihan kandang kucing? Jaga Kebersihan Pastikan kandang atau area kucing Anda tetap bersih dan rutin dibersihkan serta jangan biarkan kotoran kucing berada dalam waktu lama. Hal ini penting untuk mengurangi risiko infeksi dan parasit.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan kandang kucing? Bersihkan Kandang dengan Bijak: Mintalah bantuan orang lain untuk membersihkan kandang kucing. Jika harus melakukannya sendiri, gunakan sarung tangan dan masker sekali pakai.
-
Apa saja bahaya bulu kucing untuk pernapasan? Nah, berikut ini adalah beberapa bahaya bulu kucing bagi pernapasan yang penting untuk Anda ketahui, terutama jika Anda memiliki kucing sebagai hewan peliharaan di rumah. Semoga bermanfaat. 7 Bahaya Bulu Kucing bagi Pernapasan 1. Memicu Alergi PernapasanBulu kucing dapat menjadi pemicu utama alergi pernapasan, terutama bagi individu yang memiliki sensitivitas terhadap protein yang ada pada bulu, kulit mati, air liur, dan urine kucing. Saat bulu kucing terhirup, alergen yang melekat pada bulu tersebut dapat memicu reaksi alergi seperti bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan tenggorokan gatal.
-
Kenapa bulu kucing bisa bahaya untuk pernapasan? Sumber utama masalah bukan hanya bulu itu sendiri, melainkan protein yang ditemukan dalam air liur, urine, dan kulit mati kucing yang melekat pada bulu.Ketika bulu ini tersebar di udara, partikel mikroskopis yang mengandung alergen dapat memicu berbagai masalah pernapasan.
Kucing dan anjing banyak merontokkan bulu mereka ketika mereka bermain. Bulu-bulu yang tertinggal ini berpotensi membahayakan kesehatan Anda.
Berikut beberapa bahaya bulu hewan peliharaan yang harus Anda waspadai, dilansir dari cleanupambition.com.
Bakteri
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Sashkin
Bahaya bulu hewan peliharaan yang pertama adalah bakteri yang ada di dalamnya. Kita tidak bisa menyangkal bahwa bakteri memang ada di mana-mana. Tetapi hewan sangat pandai dalam menangkap bakteri jahat, terutama jika mereka sering berada di luar rumah.
Bakteri yang sangat buruk yang dapat Anda tangkap dari bulu hewan adalah Salmonella dan E. coli. Kedua bakteri ini, selain menyebabkan diare yang parah, mereka dapat membuat Anda masuk rumah sakit dan bahkan berpotensi mengancam jiwa.
Untuk menjaga hewan peliharaan bebas dari bakteri dan meminimalkan kemungkinan Anda jatuh sakit dari hewan peliharaan, Anda harus memastikan bahwa hewan peliharaan Anda sering dimandikan dan dijaga kesehatannya.
Cucilah tangan setelah bermain dengan hewan peliharaan Anda dan pastikan anggota keluarga yang lain melakukan hal yang sama.
Infeksi Parasit
©Wallpoper
Bahaya bulu hewan peliharaan yang kedua adalah timbulnya infeksi parasit. Ada banyak parasit yang suka menetap di bulu hewan peliharaan Anda, apalagi jika hewan peliharaan sering berada di luar rumah. Anda perlu berhati-hati, sebab parasit dari hewan peliharaan dapat dengan mudah menyebar ke tubuh Anda dan orang lain di rumah jika tidak berhati-hati.
Cacing tambang, cacing pita, dan bahkan kudis semuanya dapat ditemukan di bulu hewan.Salah satu jenis parasit terburuk yang menyerang anjing atau kucing adalah kutu, yang dapat dengan cepat menyebar ke seluruh rumah Anda.
Cara terbaik untuk memastikan hewan peliharaan Anda bebas dari parasit dengan memastikan Anda membawanya ke dokter hewan secara teratur untuk perawatan kutu dan obat cacing. Menggunakan sampo obat saat mencuci hewan peliharaan juga menjadi cara yang bagus untuk memastikan hewan peliharaan Anda sehat.
Alergi
©www.pediatriccenterofroundrock.com
Bahaya bulu hewan peliharaan yang ketiga adalah alergi. Banyak orang yang menderita alergi terhadap bulu hewan peliharaan, dan beberapa penderitanya bahkan tidak menyadarinya.
Ada banyak alasan mengapa seseorang bisa alergi terhadap bulu hewan, dan bagi pemilik hewan peliharaan, ini bisa mengancam tubuh, terutama jika Anda mengalami alergi dalam semalam.
Artinya, Anda mungkin baik-baik saja dengan bulu hewan peliharaan, tetapi bisa saja sesuatu dalam sistem kekebalan Anda rusak dan tiba-tiba tubuh mengalami alergi. Mereka yang menderita alergi bulu hewan peliharaan bisa memunculkan gejala berupa batuk dan mengi, mata merah dan iritasi, hidung meler, masalah sinus, dan bersin.
Jika hanya memiliki bentuk alergi ringan, Anda masih bisa mendekati hewan peliharaan setelah minum obat yang diperlukan. Konsultasikan dengan dokter jika Anda yakin tubuh Anda alergi terhadap bulu hewan peliharaan.
Bagi sebagian orang, alergi bisa tiba-tiba muncul begitu saja. Salah satu cara terbaik untuk menghindari reaksi alergi terhadap bulu hewan peliharaan adalah dengan membatasi paparan bulu hewan apa pun dengan menjaga kebersihan rumah dari bulu-bulu hewan.
Membatasi ekspos terhadap rambut juga dapat membantu Anda untuk menghindari alergi, Anda dapat melakukannya dengan menjaga hewan peliharaan di ruangan tertentu, menyedot debu secara teratur dan menggunakan filter udara.
Asma
©www.healthcare-online.org
Bahaya bulu hewan peliharaan yang terakhir adalah asma. Penderita asma dapat dipicu oleh bulu hewan dan pemicu ini dapat berkembang kapan saja bagi penderita asma. Alergen di dalam bulu hewan berasal dari protein sel kulit mati.
Ini bisa datang dalam bentuk serpihan kulit kecil di rambut, yang mana serpihan kecil ini bisa terbawa udara dalam bentuk debu. Meskipun ini sama dengan reaksi alergi, bagi penderita asma reaksinya bisa sangat kuat.
Bagi penderita asma, tidak disarankan untuk memiliki hewan peliharaan dan jika ada orang penderita asma yang mengunjungi rumah Anda, pastikan untuk membersihkan rumah dari bulu hewan sebelum mereka dating. Serangan asma ini berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa banyak penderita. Mereka yang memiliki reaksi asma yang sangat kuat terhadap hewan harus selalu menjauhi bulu hewan. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yuk, simak 4 tips perawatan ampuh berikut ini untuk bebaskan anabulmu dari kutu.
Baca SelengkapnyaHewan peliharaan seperti kucing dan anjing rupanya juga bisa jerawatan. Yuk, simak fakta lengkap dan cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaApakah bulu kucing bisa menyebabkan asma? Pertanyaan ini sering terlintas bagi beberapa orang.
Baca SelengkapnyaBulu kucing yang rontok adalah hal yang normal terjadi, namun jika terjadi secara berlebihan, bisa jadi ada masalah serius yang menyebabkannya.
Baca SelengkapnyaMulai dari toxoplasmosis, bartonellosis, salmonellosis, sampai demam Q.
Baca SelengkapnyaSalah satu bahaya kucing yang paling utama bagi wanita adalah toxoplasmosis, yaitu infeksi yang dapat ditularkan melalui kotoran kucing.
Baca SelengkapnyaBerbagai mitos muncul dan disematkan pada kucing, bahkan pada kotorannya sekalipun.
Baca SelengkapnyaSeperti manusia, kucing juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit kulit yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatannya.
Baca SelengkapnyaKerontokan bulu pada kucing bisa jadi pertanda kondisi yang tidak baik. Perhatikan selalu dan rawat bulu kucing dengan tips yang sudah diberikan.
Baca SelengkapnyaKucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca Selengkapnya