Ciri-ciri Suami yang Tidak Pantas Dipertahankan menurut Islam
Ciri-ciri suami yang tidak pantas dipertahankan dalam pandangan Islam dapat dilihat dari berbagai aspek perilaku dan sikap yang merugikan istri dan keluarga.
Pernikahan adalah ikatan suci yang diharapkan membawa kebahagiaan, cinta, dan saling dukung antara suami dan istri. Namun, tidak semua hubungan pernikahan berjalan mulus. Dalam beberapa kasus, seorang suami mungkin menunjukkan perilaku atau sikap yang merugikan, baik bagi istri maupun keluarga. Dalam perspektif Islam, ada beberapa ciri yang dapat menjadi indikator bahwa seorang suami tidak pantas dipertahankan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam ciri-ciri tersebut, mulai dari ketidakmampuan memenuhi tanggung jawab nafkah hingga perilaku kasar dan egois. Dengan memahami ciri-ciri ini, diharapkan para istri dapat lebih bijak dalam menilai hubungan mereka dan mengambil langkah yang tepat demi kesejahteraan diri dan keluarga.
-
Kenapa istri selingkuh dilarang dalam Islam? Dalam hal ini, Rasulullah telah melarang keras seseorang yang mengganggu rumah tangga orang lain. Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda, 'Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya' (HR Abu Dawud).
-
Mengapa suami kasar harus bertahan? Kekerasan fisik merupakan bentuk KDRT yang paling umum dibicarakan. Jenis kekerasan ini meliputi segala tindakan yang dapat menyebabkan cedera fisik, seperti menendang, memukul, mencekik, mendorong, atau melukai menggunakan benda tajam.
-
Apa hukum istri selingkuh dalam Islam? Seperti dipahami, selingkuh atau upaya pengkhianatan dalam hubungan pernikahan adalah perilaku buruk yang dilarang dalam agama. Bahwa pernikahan adalah sebuah ikatan suci yang seharusnya tidak dinodai dengan perilaku zina.
-
Siapa yang dilarang selingkuh dalam Islam? Hukum ini tidak hanya berlaku untuk seorang laki-laki, tetapi juga seorang perempuan sebagai pihak ketiga dalam hubungan rumah tangga pasangan suami istri. Dengan begitu, dapat dipahami bahwa siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, dikecam keras melakukan sebuah upaya perselingkuhan yang merusak hubungan pernikahan orang lain.
-
Apa saja daftar wanita yang haram dinikahi dalam Islam? Surat An-Nisa’ ayat 23 ini merupakan kelanjutan ayat 22 yang menjelas muharramātun nisā atau perempuan yang diharamkan dalam Islam.Dalam ayat 23 ini dijelaskan 13 wanita yang haram dinikahi oleh laki-laki.
-
Apa saja kriteria memilih jodoh dalam Islam? Islam memberikan pedoman yang jelas untuk memilih pasangan hidup, tidak hanya berdasarkan kecantikan fisik atau kekayaan, tetapi juga pada nilai-nilai agama dan akhlak.
Ciri-ciri Suami yang Tidak Pantas Dipertahankan menurut Islam
1. Tidak Memberi Nafkah
Dalam Islam, suami memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah kepada istri dan keluarga. Nafkah ini mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan. Jika suami tidak mampu atau enggan memenuhi tanggung jawab ini, hal tersebut menunjukkan ketidakpedulian terhadap kesejahteraan keluarga. Istri berhak mendapatkan perlindungan dan dukungan dari suaminya. Ketidakmampuan untuk memberi nafkah dapat mengarah pada ketidakpuasan dalam rumah tangga dan dapat menimbulkan konflik.
2. Tukang Selingkuh
Perselingkuhan adalah pelanggaran serius terhadap komitmen pernikahan. Dalam banyak kasus, suami yang berselingkuh menunjukkan kurangnya rasa hormat dan cinta kepada istri. Islam mengajarkan bahwa pernikahan adalah ikatan suci yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Jika suami terus-menerus melakukan perselingkuhan meskipun sudah ada pembicaraan dan permohonan maaf, maka istri berhak untuk mempertimbangkan masa depannya dan apakah hubungan tersebut layak dipertahankan.
3. Egois dan Tidak Empati
Sikap egois dapat merusak hubungan pernikahan. Suami yang hanya memikirkan kepentingan pribadi tanpa memperhatikan perasaan istri akan menciptakan suasana yang tidak harmonis. Dalam Islam, pernikahan adalah tentang saling melengkapi dan mendukung satu sama lain. Ketidakmampuan untuk menunjukkan empati dapat membuat istri merasa terasing dan tidak dihargai, yang pada gilirannya dapat menyebabkan ketidakbahagiaan dalam rumah tangga.
4. Melakukan Kekerasan Fisik dan Mental
Kekerasan dalam rumah tangga adalah salah satu masalah serius yang harus dihadapi oleh banyak wanita. Suami yang melakukan kekerasan fisik atau mental tidak hanya melanggar hak asasi istri tetapi juga prinsip-prinsip dasar ajaran Islam yang menekankan kasih sayang dan perlindungan dalam hubungan pernikahan. Istri berhak untuk merasa aman di rumahnya, dan jika suami tidak dapat menjamin hal ini, maka hubungan tersebut sebaiknya dipertimbangkan kembali.
5. Tidak Mandiri
Seorang suami seharusnya mandiri dan mampu bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri serta keluarganya. Jika suami selalu bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara finansial maupun emosional, ini bisa menjadi beban bagi istri. Dalam Islam, seorang suami diharapkan untuk menjadi pemimpin yang mampu mengambil keputusan demi kebaikan keluarga.
6. Kasar dan Arogan
Sikap kasar atau arogan terhadap istri atau orang lain mencerminkan kurangnya akhlak yang baik. Dalam Islam, seorang suami diharapkan untuk bersikap lembut dan menghormati istrinya sebagai mitra hidup. Ketidakmampuan untuk mengontrol emosi dan bersikap kasar dapat menyebabkan kerusakan dalam hubungan serta menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi anak-anak.
7. Pemalas
Suami yang malas berusaha mencari nafkah atau berkontribusi dalam urusan rumah tangga dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan. Dalam konteks pernikahan, kerjasama antara suami dan istri sangat penting. Jika salah satu pihak tidak berkontribusi, maka ini bisa menyebabkan frustrasi dan ketidakpuasan di pihak istri.
8. Posesif atau Kontrol Berlebihan
Suami yang terlalu posesif atau ingin mengontrol setiap aspek kehidupan istrinya dapat menciptakan suasana yang mengekang kebebasan istri. Ini termasuk melarang istri berinteraksi dengan teman-teman atau keluarganya, sehingga mengisolasi istri dari dukungan sosialnya. Dalam Islam, hubungan pernikahan seharusnya didasarkan pada saling percaya dan menghormati kebebasan masing-masing individu.
9. Tidak Menjaga Pergaulan dengan Lawan Jenis
Suami yang tidak menjaga batasan dalam bergaul dengan wanita lain menunjukkan ketidaksetiaan dan bisa berpotensi melakukan zina, yang dilarang keras dalam Islam. Ini adalah tanda bahwa suami mungkin tidak memiliki komitmen yang kuat terhadap pernikahan dan bisa merusak kepercayaan dalam hubungan.
Dayyuts
Selain ciri-ciri di atas, ada satu ciri lagi dari suami yang tidak pantas dipertahankan menurut Islam, yaitu suami yang memiliki sifat dayyuts. Dayyuts merupakan istilah yang digunakan dalam agama Islam untuk menggambarkan seorang suami atau kepala keluarga yang tidak memiliki perasaan cemburu (ghirah) terhadap istri dan keluarganya.
Suami yang bertipe sepeti ini adalah suami tercela sebagaimana disebutkan dalam hadis Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dengan sanad marfu’, di mana beliau bersabda,
“Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga yaitu: pecandu khamar, orang yang durhaka pada orang tua, dan orang yang tidak memiliki sifat cemburu yang menyetujui perkara keji pada keluarganya.” (HR. Ahmad.)
Adapun maksud ad dayyuts dalam Al Mu’jam Al Wasith adalah laki-laki yang menjadi pemimpin untuk keluarganya namun ia tidak punya rasa cemburu dan tidak punya rasa malu. Karena tidak memiliki rasa cemburu atau malu, maka ia akan membiarkan keluarganya melakukan tindakan tercela atau bermaksiat tanpa mau mengingatkan.
Dalam fatawa Asy-Syabakiyah disebutkan,
“Dayyuts adalah suami yang tidak cemburu (tidak risih/membiarkan) anggota keluarganya melakukan keharaman dan dia ridha dengan maksiat tersebut (tidak ada rasa tidak senang).”