Harga Tahu Tempe di Pasar Kosambi Kota Bandung Kembali Naik, Ini Daftarnya
Merdeka.com - Harga komoditas tahu dan tempe di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat terpantau kembali mengalami kenaikan, Selasa (18/10). Kenaikan ini selanjutnya dikeluhkan para pedagang hingga pembeli di sana.
Kembali melambungnya harga tersebut sudah dirasakan oleh para penjual makanan sejak beberapa hari terakhir. Mereka pun tak punya pilihan selain menyesuaikan harga kedelai agar tidak merugi.
“Kenaikan harga ini karena bahan baku utamanya kan sudah mahal, jadi tempe dan tahunya ikut naik” kata salah satu penjual tahu tempe di Pasar Kosambi, Selasa (19/10) mengutip YouTube Liputan6 SCTV.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga kedelai naik? Harga kedelai mengalami kenaikan sejak awal November lalu.
-
Bagaimana pengusaha tempe tahu mengatasi kenaikan harga kedelai? Akibat dampak ini, sejumlah produsen menaikkan harga jualnya, memperkecil ukuran tahu dan tempe, hingga mengurangi produksi.
Pembeli Mengeluh
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Diungkapkan Iyan, kenaikan harga ini memicu protes dari para pembeli tempe dan tahu.
Iyan sendiri mengaku tidak bisa menjual dagangannya dengan harga semula, lantaran biaya produksi tidak bisa tertutup.
Adapun harga bahan baku utama berupa kedelai, saat ini sudah hampir di angka Rp14 ribu, per kilogramnya.
“Pembeli pada ngeluh, dan nanya kok harganya naik, ya karena bahan bakunya sudah naik, kalau nggak naik, saya nggak bisa beli tahu dan tempenya lagi” lanjut Iyan
Daftar Harga Tahu dan Tempe di Pasar Kosambi Kota Bandung
Adapun saat ini harga tahu sudah naik hingga dua kali, dengan awalnya per biji di harga Rp1.000, kemudian kembali naik lagi jadi Rp1.200, kemudian kembali melonjak Rp1.500 dan per Selasa kemarin menjadi Rp2.000 per buah.
Untuk satu papan tahu sendiri semula harganya berada di angka Rp10 ribu, kini naik menjadi Rp12 ribu.
Menurut Iyan, harga tahu akan menyesuaikan harga kedelai, sehingga ketika kedelainya mengalami penurunan harga dari distributor, maka produk tahu dan tempe akan kembali turun.
“Mudah-mudahan bahan bakunya turun, karena tahu itu gimana bahan bakunya, kalo naik terus ya tahu juga akan terus naik” lanjutnya.
Masih Ada yang Belum Menaikkan Harga
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Sementara, di Pasar Kosambi masih ada pedagang yang belum menaikkan harga jual tahu dan tempe yang mereka jual.
Penjual tahu dan tempe lainnya, Eneng mengungkapkan jika saat ini dirinya masih belum menaikkan harga lantaran masih menunggu arahan dari paguyuban tahu dan tempe.
“Untuk saat ini (Selasa) masih belum ada kenaikkan, tapi kemungkinan dua sampai tiga hari lain pasti ada kenaikkan untuk besarannya masih harus disepakati antar paguyuban. Kalau soal rugi, ketika kedelainya naik, kita jadi nombok” kata Eneng.
Pembeli Putar Otak
Para pembeli tahu dan tempe di Pasar Kosambi mengaku harus putar otak agar bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga di tengah mahalnya harga kedelai.
Walau begitu, tahu dan tempe masih jadi pilihan lantaran harganya yang masih di bawah kebutuhan pokok lain.
“Ya kalau harganya murah, saya bisa beli banyak tahunya. Tapi kalau naik begini, sedikit aja” kata Siti, pembeli
“Buat kami yang sudah pensiun harus pintar-pintar ngitung uang, karena kita tiap hari makan tahu dan tempe, paling yang lainnya harus dikurangin” kata pembeli lainnya, Sondah
Baik pedagang dan pembeli berharap agar pemerintah bisa membantu menurunkan harga agar masyarakat bisa kembali mendapatkannya dengan harga yang normal. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Baca SelengkapnyaNaiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaIndustri tahu di Dusun Kanoman muncul sejak tahun 1956. Kini mereka mengalami masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga dolar AS ini menyebabkan nilai tukar Rupiah melemah dan harga kedelai impor pun melonjak drastis.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca Selengkapnya