HUT Kodam Iskandar Muda 22 Desember, Ketahui Sejarahnya
Merdeka.com - Tepat pada hari ini, tanggal 22 Desember, adalah hari berdirinya Komando Daerah Militer Iskandar Muda, atau yang biasa disingkat sebagai Kodam Iskandar Muda.
Kodam Iskandar Muda merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Aceh. Kisah perjalanan Kodam Iskandar Muda ini cukup menarik, karena Kodam ini sempat dilikuidasi bersama dengan beberapa Kodam lainnya pada tahun 1985.
Sejak berdirinya pada tanggal 22 Desember 1956 hingga dilikuidasi pada 1985, Kodam Iskandar Muda telah dikendalikan oleh 10 panglima. Yang terakhir menjabat sebelum dibekukan adalah Brigadir Jenderal TNI Nana Narundana.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Siapa yang menjadi KSAD pertama Indonesia? Pada Februari 1948, Djatikusumo resmi diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan menjadikannya KSAD pertama Indonesia.
-
Mengapa HUT Kodam Jaya diperingati? Peringatan ini mengacu pada penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia yang terjadi pada tanggal 24 Desember 1949 di Jakarta.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda memimpin? Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja paling besar dalam sejarah Kesultanan Aceh. Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Kapan Hari Kemerdekaan Indonesia? Pada bulan tersebut ada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang dirayakan setiap tanggal 17 Agustus.
Kodam Iskandar Muda pun akhirnya dihidupkan kembali pada 5 Februari 2002 berdasarkan Surat Keputusan Kasad No. Skep 1/I/2002 dan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Endriartono Sutarto berkenan meresmikannya dalam suatu upacara yang dihadiri oleh pejabat Militer, Sipil, Kepolisian dan Tokoh Mayarakat Aceh.
Untuk mengenal lebih jauh tentang Kodam Iskandar Muda, kami akan sampaikan sejarah singkatnya yang dikutip dari laman kodamim-tniad.mil.id.
Sejarah Awal
Sejarah Kodam Iskandar Muda di awal dari pertumbuhan kekuatan rakyat pasca proklamasi 17 Agustus 1945. Teuku Nyak Arief Residen Aceh kala itu, menghimpun kekuatan yang terserak ke dalam wadah Angkatan Pemuda Indonesia (API).
Kemudian saat Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, seluruh kekuatan API menggabungkan diri, dan membangun Divisi V/TKR Komandemen Sumatera di bawah Pimpinan Kolonel Syamaun Gaharu. Setelah mengalami beberapa perubahan, TKR kemudian berganti menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan Divisi V/TKR pun kemudian menjadi Divisi V/TRI pada tanggal 17 Februari 1946.
Pada bulan Februari 1947, TRI Komandemen Sumatera dibagi menjadi 3 Sub Komandemen, yaitu Sub Komandemen Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja, Sub Komandemen Sumatera Tengah berkedudukan di Bukit Tinggi dan Sub Komandemen Sumatera Selatan berkedudukan di Lahat. Untuk Komandemen Sumatera Utara, dipisah lagi menjadi 2 Divisi, yakni Divisi Gajah I dan Divisi Gajah II.
Tanggal 3 Juni 1947, Tentara Republik Indonesia (TRI) pun kembali mengalami perubahan. Kali ini menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdasarkan Penetapan Pemerintah tanggal 7 Juni 1947. Dengan begitu, seluruh kelaskaran dan badan perjuangan diharuskan melebur ke dalam TNI.
Kemunculan Kodam Iskandar Muda
Awal kehadiran Kodam Iskandar Muda mulai tampak ketika separatis muncul dan menyemak di daerah karena ketidakpuasan terhadap kebijakan Pemerintah Pusat yang melakukan perampingan terhadap Divisi X/TNI Komandemen Sumatera. Alasan lain adalah karena adanya pengerdilan eksistensi wilayah Aceh dari Provinsi menjadi sebuah Karesidenan di bawah pimpinan Sumatera Utara.
Masyarakat Aceh merasa kecewa. Eksistensi kekecewaan mereka diwujudkan dalam bentuk pemberontakan DI/TII di bawah kendali Tengku Mohammad Daud Beureueh. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 21 September 1953.
Situasi pun makin memburuk karena Komando Tentara Teritorium I/BB yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolon pun menyatakan memberontak dan melepaskan diri dari Pemerintah Pusat. Pernyataan Maludin Simbolon tersebut membuat garis komando di Aceh vakum.
Untuk mengisi kevakuman ini, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI A. H. Nasution menetapkan berdirinya Komando Daerah Militer Aceh (KDMA) terhitung mulai tanggal 22 Desember 1956 berdasarkan Surat Keputusan No. KPTS 358/XII/1956 tanggal 27 Desember 1956. Letnan Kolonel Syamaun Gaharu dan Mayor Teuku Hamzah ditetapkan sebagai Komandan dan Kepala Staf KDMA.
Ketika terjadi reorganisasi di TNI AD pada tahun 1958, Kodam Iskandar Muda benar-benar terlahir. Melalui reorganisasi yang berdasarkan Penetapan Kasad No. TAP 05 tanggal 5 Agustus 1958, telah mengubah KDMA menjadi Kodam I/Iskandar Muda dengan otoritas yang membawahi 2 Korem, 3 Batalyon, 9 Kodim dan 131 Koramil.
Sempat Dilikuidasi
Ketika reorganisasi di tubuh TNI AD kembali dilakukan, 17 Kodam yang ada dilikuidasi menjadi hanya 9 kodam ditambah satu Kodam Ibu Kota yaitu Kodam Jaya. Dan Kodam I/Iskandar Muda yang ada di Aceh termasuk salah satu yang dilikuidasi berdasarkan Surat Perintah Kepala Staf Angkatan Darat No. Sprin 346/II/1985 tanggal 12 Februari 1985.
Sayangnya, hilangnya Kodam I/Iskandar Muda menimbulkan banyak masalah. Lima tahun setelah dilikuidasi, gangguan keamanan dari kelompok separatis terjadi di Aceh secara eskalatif. Eskalasi pemberontakan dengan berbagai cara meningkat pesat Pasca Reformasi tahun 1998 di Indonesia. Melihat kondisi yang seperti ini, beberapa tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan di Aceh berinisiatif menemui Presiden dan DPR RI meminta Kodam dihidupkan kembali di Aceh.
Pemerintah pun menyetujui permintaan tersebut. Dan pada tanggal 5 Februari 2002, Kodam Iskandar Muda kembali hidup di tanah Aceh. Dalam upacara peresmiannya, Kepala Staf TNI AD melantik Brigadir Jenderal TNI M. Djali Yusuf sebagai Panglima Kodam Iskandar muda yang pertama Pasca likuidasi sekaligus menyerahkan Pataka Sangga Mara kepadanya. Dan wilayah dibawahnya meliputi Korem 011/Lilawangsa dan Korem 012/Teuku Umar. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kodam Jaya (Komando Daerah Militer Jaya) adalah salah satu komando militer di Indonesia yang terletak di wilayah provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPada 15 November, nama Corps Mariniers tercantum dalam Pangkalan IV ALRI Tegal, sehingga tanggal ini dijadikan sebagai hari lahir Korps Marinir.
Baca SelengkapnyaStruktur pemerintahan wilayah ini pada waktu itu masih kental dengan campur tangan Belanda
Baca SelengkapnyaTerbentuknya pemerintahan darurat di Pulau Sumatra menjadi momen penyambung hidup NKRI serta gelorakan semangat perjuangan melawan kolonial.
Baca SelengkapnyaIdjon Djanbi, mantan tentara Belanda yang menjadi komandan pertama Kopassus.
Baca SelengkapnyaSejarah terbentuknya korps Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat menyapa awak media yang ada di lokasi, namun tidak memberikan pernyataan
Baca SelengkapnyaYonif Para Raider 328/Dirgahayu berada di bawah Divisi Infanteri 1/Kostrad.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Tegaskan pentingnya Komcad: Kekuatan yang Bisa Diandalkan kalau Negara Terancam
Baca SelengkapnyaKopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus! Berikut kata-kata ucapan selamat HUT Kopassus.
Baca SelengkapnyaSegala cerita sejarah tentang Kavaleri Berkuda disampaikan oleh Yanuar ketika menghadiri Podcast Kartika TNI AD. Berikut ceritanya.
Baca SelengkapnyaDalam sidang kabinet perdana, Presiden Prabowo Subianto menyebutkan Magelang merupakan salah satu pusat perlawanan
Baca Selengkapnya