Intip Isi Ransel Jonatan Christie yang Dibawa ke Paris, Ada Obat Kangen Keluarga di Rumah
Tak hanya barang-barang biasa, ada juga Al Kitab dan obat kangen keluarga yang sengaja dibawakan oleh istrinya yang tengah hamil besar
Tak hanya barang-barang biasa, ada juga Al Kitab dan obat kangen keluarga yang sengaja dibawakan oleh istrinya yang tengah hamil besar
Intip Isi Ransel Jonatan Christie yang Dibawa ke Paris, Ada Obat Kangen Keluarga di Rumah
Jelang Olimpiade Paris 2024, sebagian besar atlet sudah tiba di Paris untuk mempersiapkan diri. Begitu juga dengan pebulu tangkis Tanah Air yang berangkat beberapa hari lalu.Lewat unggahan akun @timindonesiaofficial, tampak mereka 'menggeledah' bawaan Jonatan Christie yang ada di dalam ranselnya. Dengan senang hati, suami Shanju ini pun memperlihatkan isi tasnya.
Tak hanya barang-barang biasa, ada juga Al Kitab dan obat kangen keluarga yang sengaja dibawakan oleh istrinya yang tengah hamil besar. Video ini pun menuai pujian warganet.
"Ada beberapa yang udah dibawa ke koper juga, paling ini beberapa barang yang saya buat di pesawat lah," ujar Jojo di awal video.
Yang pertama ada ipad. Ipad ini ia bawa untuk mengisi waktu panjang yang ia tempuh selama perjalanan ke Paris. Dengan Ipad ini ia bisa menonton film atau melakukan hal lain. Ia juga membawa buku bacaan untuk mengisi kebosanan. Jojo juga membawa Al Kitab di ranselnya.
Peralatan Pribadi
"Terus ada pouch, isinya ada pasport, hp, head set, chargeran, soalnya nanti biar gampang dibawa di bawah kan kalau di pesawat kan," ujarnya.
Obat Kangen Keluarga
Ada juga obat kangen berupa baju bayi yang dibawakan Shanju untuk mengobati kerinduannya pada keluarga di rumah.
"Sama ada bawa ini gak tau sih tadi istri ngasih aja. Biar mengingat soalnya kan udah memasuki 8 bulan eh bahkan mau 8 bulan lebih, jadi biar kalo kangen," ujarnya sambil menunjukkan baju bayinya yang sebentar lagi lahir.
Sebelumnya pihak Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengajukan protes pada BWF terkait jadwal pertandingan Jojo di Olimpiade Paris 2024.
Protes yang disampaikan lewat Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto ini terkait ketidakadilan yang diterima Jonatan Christie pada fase grup Olimpiade Paris 2024.
Menurutnya, sebagai unggulan ketiga, Jojo tidak mendapat keuntungan dibandingkan pemain Denmark, Anders Antonsen yang menempati unggulan ke empat. Jojo yang akan berlaga di grup L harus bermain tiga kali di fase grup dan tidak mendapat bye pada babak 16 besar.
Sedangkan Antonsen yang berlaga di grup E hanya bermain dua kali di fase grup dan mendapatkan bye hingga langsung bermain di babak perempat final.
Namun karena sistem ini telah berjalan, PBSI meminta BWF mengatur jadwal pertandingan yang pas supaya waktu antar pertandingan yang harus dilalui Jojo tidak terlalu padat dan tidak mengulang hal ini di turnamen lain.
BWF pun berjanji akan melakukan evaluasi soal drawing ini dan mengatur jadwal pertandingan.