Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kabupaten Ciamis Akan Ganti Nama jadi Galuh, Ini Sederet Faktanya

Kabupaten Ciamis Akan Ganti Nama jadi Galuh, Ini Sederet Faktanya Alun-alun Ciamis. ©2022 YouTube Sunda Katresna/ Merdeka.com

Merdeka.com - Kabupaten Ciamis telah lama dikenal sebagai nama salah satu daerah di selatan Jawa Barat. Wilayah itu dulunya merupakan sebuah kerajaan bernama Galuh dan cukup besar di Pulau Jawa. Sebentar lagi nama ini akan digunakan sebagai pengganti dari Kabupaten Ciamis.

Penggantian nama daerah ini sempat disampaikan oleh Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya pada 14 Oktober 2022 lalu. Saat ini, perubahan nama dari Ciamis menjadi Galuh terus dimatangkan karena sudah dinantikan oleh masyarakat di sana.

Sebabnya pergantian nama ini juga didukung nilai sejarah, serta arti dari Galuh yang dianggap mewakili pesona dan potensi yang ada di kabupaten tersebut. Berikut sederet faktanya.

Orang lain juga bertanya?

Galuh Jadi Ikon Kuat di Kabupaten Ciamis

alun alun ciamis

Alun-alun Ciamis ©2022 YouTube Sunda Katresna/ Merdeka.com

Dalam sebuah acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga di Aula Setda Ciamis, Selasa (27/12) disampaikan bahwa Galuh telah menjadi ikon penting dari Kabupaten Ciamis.

Hal ini ditandai dengan digunakannya Galuh sebagai nama tempat-tempat penting di sana, seperti sarana olahraga, institusi pendidikan sampai tim sepak bola karena makna filosofi, harfiah dan jejak historinya yang kuat.

Beberapa unsur masyarakat turut hadir dalam FGD itu, seperti seniman, pegiat budaya, tokoh agama dan lainnya.

"Rasa bangga terhadap Galuh dapat kita lihat dalam setiap penamaan di Kabupaten Ciamis, seperti Stadion Galuh, Universitas Galuh, PDAM Tirta Galuh, bahkan tim sepak bola PSGC dan lain sebagainya," sebut dia, dikutip dari ANTARA

Membawa Semangat bagi Masyarakat

Menurut dia, masyarakat selama ini menganggap nama Galuh sebagai semangat yang diwariskan secara turun temurun. Bahkan, kerap tersampaikan di setiap ucapan atau ungkapan sehari-hari. "Nama Galuh masih menjadi spirit bagi warga masyarakat kita, sehingga kata Tatar Galuh selalu tersampaikan dalam setiap ucapan atau ungkapan sehari-hari," katanya.

Sebelumnya, perubahan nama Ciamis menjadi Galuh itu terungkap usai dilaksanakannya debat terbuka saat pemilihan Bupati Ciamis oleh salah satu partisipan lomba.

Dari situ, bupati terpilih kemudian mencoba mewujudkannya melalui penerbitan surat keputusan Bupati Ciamis Nomor 060/KPTS.72-HUK/2022 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Perubahan Nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh. "Alhamdulillah pada tahun ini kami di jalan Pemerintah Kabupaten Ciamis melaksanakan amanah tersebut sebagai salah satu bentuk pengabdian kami kepada Tatar Galuh Ciamis," kata Herdiat Sunarya.

Nama Ciamis Pemberian Belanda untuk Memecah Belah

Mengutip laman Pemkab Ciamis, nama Ciamis merupakan pemberian pemerintah Belanda saat menjajah Indonesia beberapa dekade lalu.

Disebutkan nama ini merupakan strategi untuk memecah belah masyarakat Sunda di wilayah yang dahulunya bernama Galuh.

Disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan, dasar perubahan nama daerah harus mengacu pada Permendagri Nomor 30 Tahun 2014 yang menjelaskan Pedoman Pemberian Nama Daerah, Pemberian Nama Ibu Kota, Perubahan Nama Daerah, Perubahan Nama Ibu Kota, dan Pemindahan Ibu Kota. "Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan tanggapan yang dapat menghasilkan kesepakatan terkait rencana pengembalian nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh," katanya.

Kerajaan Galuh Telah Berdaulat Sejak Lama

Sementara dari laman Galuh Virtual Pemkab Ciamis, sekitar tahun 1916, perubahan nama dari Galuh menjadi Ciamis dilakukan oleh Bupati Raden Tumenggung Sastra Winata.

Sebelumnya nama Galuh telah digunakan oleh kerajaan besar di wilayah itu yang berhasil menanamkan kekuasannya hingga ke beberapa daerah di Pulau Jawa oleh rajanya yang berhasil membawa kejayaan serta kemakmuran di kalangan masyarakat.

Berdasarkan naskah Carita Parahyangan, beberapa raja yang membawa keberhasilan saat memimpin kerajaan Galuh di antaranya Sri Baduga Maharaja (yang juga Raja Pajajaran) dan Prabu Niskala Wastu Kancana.

Kedua raja ini mampu mengimplementasikan nama Galuh yang berdasarkan bahasa Sansekerta berarti kerajaan batu permata yang indah gemerlapan, subur makmur gemah ripah loh jinawi, aman tentram kertaraharja.  (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Isi dan Arti Pesan dalam Prasasti, Batu Bersejarah Peninggalan Kerajaan Galuh
Isi dan Arti Pesan dalam Prasasti, Batu Bersejarah Peninggalan Kerajaan Galuh

Melihat isi dan arti pesan dari Prasasti Kawali, batu bersejarah peninggalan Kerajaan Galuh.

Baca Selengkapnya
Kisah Unik Tasikmalaya, Empat Kali Ganti Nama dan Punya Banyak Julukan
Kisah Unik Tasikmalaya, Empat Kali Ganti Nama dan Punya Banyak Julukan

Dilihat dari sejarahnya, ternyata kota ini memiliki banyak keunikan yang jarang diketahui

Baca Selengkapnya
Melihat Peninggalan Masa Lampau di Situs Batu Panjang Panjalu Ciamis, Konon Penuh Misteri
Melihat Peninggalan Masa Lampau di Situs Batu Panjang Panjalu Ciamis, Konon Penuh Misteri

Sampai sekarang belum diketahui secara pasti kisah dari bebatuan yang penuh misteri ini.

Baca Selengkapnya
Melihat Watu Gilang, Batu Bersejarah Tempat Penobatan Raja Banten yang Penuh Misteri
Melihat Watu Gilang, Batu Bersejarah Tempat Penobatan Raja Banten yang Penuh Misteri

Selain perannya yang dianggap tidak tergantikan, batu ini konon juga memiliki kisah misteri yang sampai sekarang belum terpecahkan.

Baca Selengkapnya
Sepertiga Wilayah di Purwakarta Gunakan Awalan 'Ci', Ternyata Ini Sejarahnya
Sepertiga Wilayah di Purwakarta Gunakan Awalan 'Ci', Ternyata Ini Sejarahnya

Selain nama wilayah permukiman, toponimi ini rupanya juga dikenal di tempat-tempat dengan nuansa alam seperti gunung, lembah, dan sungai.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Kota Pagar Alam, Jumlah Populasi Paling Sedikit di Sumatra Punya Banyak Situs Megalitikum
Fakta Unik Kota Pagar Alam, Jumlah Populasi Paling Sedikit di Sumatra Punya Banyak Situs Megalitikum

Menurut budayawan dan sesepuh Besemah, nama tersebut berasal dari pengucapan orang Belanda yang salah.

Baca Selengkapnya
Merasakan Kearifan Lokal Sunda di Desa Wisata Selamanik Ciamis, Dapat Penghargaan Kemenparekraf
Merasakan Kearifan Lokal Sunda di Desa Wisata Selamanik Ciamis, Dapat Penghargaan Kemenparekraf

Desa wisata Selamanik layak dikunjungi saat berkunjung ke Kabupaten Ciamis.

Baca Selengkapnya
Pilihan Souvenir Khas Ciamis yang Menggoda, Cocok untuk Oleh-oleh
Pilihan Souvenir Khas Ciamis yang Menggoda, Cocok untuk Oleh-oleh

Pulang dari Ciamis tanpa membawa oleh-oleh akan terasa kurang lengkap. Mulai dari camilan gurih hingga makanan khas yang kaya rasa.

Baca Selengkapnya
Sempat Mengalami Perubahan, Ini Sejarah Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah,
Sempat Mengalami Perubahan, Ini Sejarah Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah,

Pada 19 Agustus 2024 ini, Provinsi Jawa Tengah genap berulang tahun yang ke-79. Sejatinya, hari jadi Provinsi Jawa Tengah sempat mengalami perubahan

Baca Selengkapnya
Sejarah Kabupaten Kuningan, Salah Satu Daerah Tertua di Jawa Barat yang Sudah Ditinggali sejak 3500 SM
Sejarah Kabupaten Kuningan, Salah Satu Daerah Tertua di Jawa Barat yang Sudah Ditinggali sejak 3500 SM

Dulunya Kuningan merupakan wilayah permukiman dan kerajaan.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Pakar hingga Ahli Sejarah Bakal Cari Peninggalan Sejarah Sumsel di Dalam dan Luar Negeri
Sejumlah Pakar hingga Ahli Sejarah Bakal Cari Peninggalan Sejarah Sumsel di Dalam dan Luar Negeri

Menurut Fatoni, keberadaan benda sejarah Sumsel harus dijaga, dirawat dan dilestarikan.

Baca Selengkapnya
Kini Berusia 830 Tahun, Kabupaten Trenggalek Ternyata Sudah Jadi Daerah Mandiri sejak Zaman Kuno
Kini Berusia 830 Tahun, Kabupaten Trenggalek Ternyata Sudah Jadi Daerah Mandiri sejak Zaman Kuno

Bagi masyarakat Trenggalek, bulan Agustus tidak hanya spesial karena merupakan HUT RI, tetapi juga Hari Jadi Kabupaten Trenggalek.

Baca Selengkapnya