Keistimewaan Masjidil Aqsha bagi Umat Islam, Jadi Tempat Penting saat Isra Miraj
Masjidil Aqsha memiliki banyak keistimewaan yang menjadikannya berbeda dari masjid-masjid lainnya.
Masjid ini tidak hanya menjadi saksi sejarah penyebaran Islam, tetapi juga menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa penting dalam Islam.
Keistimewaan Masjidil Aqsha bagi Umat Islam, Jadi Tempat Penting saat Isra Miraj
Masjid Aqsha terletak di kota Yerusalem, Palestina, yang merupakan tanah suci bagi tiga agama samawi, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Masjid ini juga menjadi saksi sejarah dari berbagai peristiwa penting yang terjadi di masa lalu maupun yang akan terjadi di masa depan.Masjidil Aqsha memiliki banyak keistimewaan yang menjadikannya berbeda dari masjid-masjid lainnya. Beberapa keistimewaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Kiblat Pertama bagi Umat Muslim
Keistimewaan Masjid Al Aqsha yang pertama yaitu masjid ini merupakan kiblat pertama bagi umat muslim dalam melaksanakan sholat. Sebelum hijrah ke Madinah, konon Rasulullah melaksanakan sholat dengan menghadap ke Masjid Al Aqsha.
Kemudian setelah melakukan perjalanan Isra Miraj, yaitu berkisar 1 bulan, Rasulullah mendapatkan wahyu berupa perintah sholat 5 waktu yang menghadap ke Ka’bah Mekah. Hal ini sesuai dalam QS Al Baqarah ayat 44, di mana Allah berfirman:
-
Mengapa Isra Miraj penting bagi Islam? Tidak heran apabila peristiwa Isra Miraj ini memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa ini pula Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya dan keagungan perjalanan spiritual Rasulullah SAW.
-
Kenapa Isra Miraj penting bagi umat Muslim? Isra Miraj adalah salah satu peringatan penting dalam agama Islam.
-
Kenapa Isra Miraj penting bagi umat Islam? Tidak heran apabila peristiwa Isra Miraj ini memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa ini pula Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya dan keagungan perjalanan spiritual Rasulullah SAW.
-
Kenapa Isra Miraj penting? Isra Mikraj menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, serta merupakan momentum penting dalam menegakkan ibadah sholat.
"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu mengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkahlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dengan apa yang mereka kerjakan."
Sejak peristiwa ini, Rasulullah mulai berdakwah untuk menyerukan perintah sholat 5 waktu menghadap ke Ka’bah kepada para sahabat dan pengikutnya.
Meskipun awalnya Rasulullah masih melakukannya secara sembunyi-sembunyi, kemudian Allah membukakan jalan dan memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan perintah tersebut kepada seluruh umat secara terang-terangan.
merdeka.com
Masjid Kedua yang Diletakkan Allah di Muka Bumi
Keistimewaan Masjid Al Aqsha dalam sejarah Islam selanjutnya tidak lain adalah sebagai masjid kedua yang diletakkan Allah di muka bumi.
Seperti diketahui, Masjid Al Aqsha menjadi masjid kedua yang ada di kehidupan manusia setelah Masjidil Haram yang berada di Mekah.
Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam Hadist Riwayat Ahmad, yaitu sebegai berikut:
Abu Dzar pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama diletakkan oleh Allah di muka bumi?" Beliau bersabda "Al Masjil Al Haram". Abu Dzar bertanya lagi, "Kemudian apa?" Beliau bersabda "Kemudian Al Masjid Al Aqsha. Berkata Abu Muawiyah "Yakni Baitul Maqdis". Abu Dzar bertanya lagi "Berapa lama antara keduanya?" Beliau menjawab "Empat puluh tahun"
Selain itu, diketahui bahwa Masjid Al Aqsha telah ada sejak Nabi Adam, As. Kemudian masjid ini dibangun turun temurun oleh nabi-nabi setelahnya, khususnya nabi yang diutus oleh kaum Bani Israil. Seperti Nabi Yaqub bin Ishaq, kemudian dilanjutkan dengan keturunan berikutnya yakni Nabi Daud. Dan kembali diperbarui oleh putra Nabi Daud yaitu Nabi Sulaiman.
Salat di Masjid Al Aqsha Lebih Utama
Disebutkan bahwa mengerjakan salat di Masjid Al Aqsha ini mempunyai keutamaan 1000 kali lipat dibandingkan salat di masjid lainnya. Hal ini sebagaimana dalam Hadist Riwayat Ahmad:
"Sesunggunya Maimunah pembantu Nabi berkata, "Ya Nabiyallah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis". Maka Rasulullah menjawab, "Bumi tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah ia, maka shalatlah di dalamnya, karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti seribu kali shalat dari shalat di tempat lain" (HR Ahmad).
Namun, angka tersebut masih menjadi perdebatan. Di mana terdapat hadist lain yang mengatakan bahwa mengerjakan sholat di Masjid Al Aqsha mempunyai keutamaan 500 kali lipat dibandingkan sholat di masjid lainnya.
"Sholat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada sholat di masjid-masjid lainnya. Sholat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali lipat. Dan sholat di Masjidil Aqhsa lebih utama lima ratus kali lipat." (HR Ahmad)
Tempat Ziarah yang Dianjurkan Rasulullah
Sebagai tempat ziarah yang dianjurkan Rasulullah juga termasuk dalam adalah satu keistimewaan Masjid Al Aqsha yang perlu diketahui.
Dalam Hadist Riwayat Muslim, Rasulullah bersabda bahwa Masjid Al Aqsha menjadi tempat yang perlu dikunjungi setelah Masjidil Haram di Mekah, Masjid An Nabawi di Madinah.
Berdasarkan hadist ini, tidak heran jika banyak umat muslim menginginkan untuk datang dan melaksanakan ibadah langsung di Masjid Al Aqsha. Inilah yang membuat negara Palestina, tempat berdirinya Masjid Al Aqsha menjadi negara yang sering dikunjungi sebagai wisata religi, khususnya bagi umat muslim.
Tempat Singgah Rasulullah dalam Peristiwa Isra Miraj
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Masjid Al Aqsha merupakan tempat di mana Rasulullah bersinggah setelah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram, Mekah. Di masjid inilah, Rasulullah diberikan wahyu yang luar biasa oleh Allah, yaitu perintah melaksanakan salat 5 waktu yang perlu ditunaikan oleh seluruh umatnya. Di sini, Allah mengangkat Nabi Muhammad ke langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha untuk menunjukkan wahyu tersebut kepadanya.
Hal tersebut yang membuat Masjid Al Aqsha mempunyai keistimewaan tersendiri, yaitu sebagai tempat pilihan Allah yang menjadi saksi ketika Nabi Muhammad mendapatkan wahyu untuk melaksanakan perintah salat 5 waktu. Sebelum naik ke Sidratul Muntaha, Rasulullah pun sempat mendirikan sholat 2 rakaat di masjid ini.
"Aku telah didatangi Buraq. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencapai ujungnya. Beliau bersabda lagi: "Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis. Beliau bersabda lagi: "Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar." (HR Muslim).
Permohonan Nabi Sulaiman
Keistimewaan Masjid Al Aqsha yang terakhir yaitu menjadi salah satu permohonan Nabi Sulaiman, yang turut memperbaiki dan memperbarui bangunan masjid bersejarah ini.
Dikatakan bahwa Nabi Sulaiman pernah berdoa kepada Allah dan mengajukan 3 permohonan. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam Hadist Riwayat An Nasa’i, di mana Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya ketika Nabi Sulaiman bin Daud membangun kembali Baitul Maqdis, ia meminta kepada Allah ’azza wa jalla tiga perkara. Yaitu meminta kepada Allah agar (diberi taufiq) dalam memutuskan hukum yang menepati hukum-Nya, lalu dikabulkan; dan meminta kepada Allah dianugerahi kerajaan yang tidak patut diberikan kepada seseorang setelahnya, lalu dikabulkan; serta memohon kepada Allah bila selesai membangun masjid, agar tidak ada seorang pun yang berkeinginan shalat di situ, kecuali agar dikeluarkan kesalahannya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya (dalam riwayat lain: Lalu Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adapun yang kedua, maka telah diberikan. Dan aku berharap, yang ketiga pun dikabulkan)."
Itulah sejumlah keistimewaan Masjidil Aqsha bagi umat Islam yang menunjukkan betapa besarnya nilai dan makna masjid ini dalam Islam.
Masjidil Aqsha juga menjadi saksi sejarah dari berbagai peristiwa penting yang terjadi di masa lalu maupun yang akan terjadi di masa depan.
Masjidil Aqsha juga menjadi simbol dari perjuangan dan kepedulian umat Islam terhadap tanah suci Palestina yang kini masih terusir dan terjajah oleh Israel.