Mengenal Tok Kadal, Permainan Asli Betawi yang Terinspirasi dari Bengkarung
Merdeka.com - Tok Kadal merupakan salah satu permainan tradisional asli Betawi yang kerap dimainkan oleh anak-anak di Jakarta dan sekitarnya. Zaman dahulu permainan tersebut sangat popular dan menjadi permainan favorit bagi anak-anak di sana.
Bagi beberapa daerah di Indonesia Tok Kadal memiliki nama yang berbeda-beda. Di antaranya kalawadi dan gelatik. Dilansir dari jakarta.go.id, permainan tradisional tersebut juga kerap dimainkan secara berkelompok dengan dua tim yang saling bergantian.
Sejarah Tok Kadal
-
Apa yang membuat anak tikus terkejut? 'Tapi, Bu, kok mukanya mirip kita?'
-
Apa yang terjadi saat ular dan katak bertemu? Setelah katak dan ular disatukan, pertarungan kedua tak bisa dihindari. Ular itu terus bergerak-gerak membuat katak banteng tersebut spontan menggigit ekor ular.
-
Kenapa katak menggigit ekor ular? Ular itu terus bergerak-gerak membuat katak banteng tersebut spontan menggigit ekor ular.
-
Apa yang unik dari katak bertaring ini? Dengan ukuran sekitar seperempat dari katak bertaring lainnya di Sulawesi, spesies ini memberikan kontribusi unik terhadap ekosistemnya.
-
Di mana katak ini ditemukan? Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
-
Apa itu kolang-kaling? Kolang-kaling merupakan biji dari pohon aren yang telah melalui proses fermentasi.
Ilustrasi hewan kadal ©2020 Merdeka.com
Terkait sejarah, tidak ada yang tahu persis kapan permainan tersebut muncul. Namun dulu Tok Kadal muncul ketika anak-anak merasa terkejut atas kehadiran binatang kadal atau bengkarung. Secara reflek mereka melemparkan kadal hingga jauh dengan batang kayu.
Semenjak itu anak-anak menjadikan kejadian tersebut menjadi sebuah permainan yang biasa dimainkan di lapangan terbuka. Namun dalam permainan, kadal atau bengkarung diganti dengan sebatang kayu.
Alat yang Dibutuhkan
Sebelum memainkan permainan tersebut terlebih dahulu peserta mengumpulkan alat yang akan dipergunakan, yaitu kayu bulat dengan panjang ± 40 cm dan diameter 2,5-3 cm sebagai alat pemukul (penggetok).
Lalu digunakan kembali kayu tambahan berukuran ± 10 cm sebagai simbolisasi kadal atau bengkarungnya. Untuk kayu bisa memanfaatkan kayu apapun selama kayu tersebut tidak mudah patah.
Selanjutnya gali lubang di tanah lapang dengan diameter ± 5 cm atau bisa diganti dengan memasangkan dua buah batu bata yang diletakkan secara berjajar dengan jarak ± 5 cm.
Cara Memainkan Tok Kadal
Untuk memainkan permainan Tok Kadal, mula-mula para pemain harus membentuk sebanyak dua kelompok dengan satu orang komandan atau ketua kelompok. Setelah regu dan ketua terbentuk kedua tim bisa melakukan pengundian melalui suit untuk memulai permainan terlebih dahulu.
Untuk kelompok yang kalah dari pengundian suit, bisa berjaga di posisi yang telah disepakati. Selanjutnya kelompok yang bermain terlebih dahulu bisa mencongkel kadal setinggi-tingginya dari lubang atau di atas batu bata yang telah disusun.
Jika kadal berhasil tertangkap oleh kelompok jaga maka pemain yang mencongkel kadal dianggap mati dan dilanjutkan pemain kedua. Jika tidak tertangkap, kadal tersebut akan dilemparkan ke arah pemukul. Jika terkena maka mati, tetapi jika tidak tepat, permainan bisa dilanjutkan. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seakan kembali ke masa kecil, permainan tradisional dari Sumatera Barat ini selalu hadir ketika Bulan Ramadan tiba.
Baca SelengkapnyaKetapel Betawi kini kembali dikenalkan agar tidak punah.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Minangkabau punya mainan buat ngabuburit bernama badia batuang.
Baca SelengkapnyaKesenian banyak ditemukan di daerah Kalimantan Timur dari suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung sebagai lambang kegembiraan dan juga ramah tamah.
Baca SelengkapnyaSalah satu permainan anak dari Sumatra Barat ini dibuat menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita. Dulunya permainan ini sempat populer dan diminati masy
Baca SelengkapnyaKonon anak-anak Betawi dulu sering melihat meriam Belanda dan mempraktikkan cara menggunakannya di bleduran.
Baca SelengkapnyaBudaya ketupat lepas jadi bukti rasa sayang orang tua ke anaknya.
Baca SelengkapnyaSalah satu permainan tradisional dari Minangkabau ini masih berkaitan dengan kegiatan masyarakat saat bertani di sawah dan juga di ladang.
Baca SelengkapnyaOrang tua yang ingin melepas kecanduan gadget pada anak, permainan ini bisa jadi opsi karena melibatkan interaksi dan kerja sama yang seru penuh canda tawa.
Baca SelengkapnyaUlar piton memang tak memiliki racun, tetapi bukan berarti terbebas dari bahaya.
Baca SelengkapnyaPermainan ini memadukan kelincahan kaki serta gerakan Silek atau pencak silat.
Baca SelengkapnyaPermainan yang menggunakan bahan tempurung kelapa ini bisa dimainkan secara individu maupun kelompok.
Baca Selengkapnya