Sipak Rago, Permainan Tradisional Asal Melayu Cikal Bakal Olahraga Sepak Takraw
Permainan ini memadukan kelincahan kaki serta gerakan Silek atau pencak silat.
Permainan ini memadukan kelincahan kaki serta gerakan Silek atau pencak silat.
Sipak Rago, Permainan Tradisional Asal Melayu Cikal Bakal Olahraga Sepak Takraw
Indonesia tidak hanya kaya dengan adat istiadat dan budaya saja. Di setiap wilayah Indonesia juga terdapat permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak.
Permainan tradisional ini biasa dimainkan sehabis pulang sekolah bersama teman sepermainan. (Foto: Wikipedia)
-
Dari mana asal Sepak Tekong? Seakan kembali ke masa kecil, permainan tradisional dari Sumatera Barat ini selalu hadir ketika Bulan Ramadan tiba.
-
Apa itu Sepak Tekong? Sepak Tekong diambil dari kata 'Sepak' yang artinya memukul dengan kaki, dengan mengayunkan kaki atau menendang. Sementara 'Tekong' berarti kaleng. Namun, dulunya Tekong dalam bahasa Minangkabau adalah alat tukar seperti beras, air, dan sebagainya. (Foto: Pixabay) Dalam permainannya, Sepak Tekong sendiri menggunkan bahan-bahan yang mudah didapat dan dibuat oleh anak-anak dengan memanfaatkan kaleng bekas.
-
Dimana Tari Makan Sirih berasal? Mengutip situs disbud.kepriprov.go.id, pada tahun 1957 di Pekanbaru terjadi musyawarah pembakuan tari persembahan yang menampilkan tarian serta lagu-lagu yang bernuansa adat Melayu.
-
Apa itu Tari Makan Sirih? Salah satu tarian klasik ini biasa ditampilkan ketika menyambut atau mempersembahkan tamu terhormat yang datang ke Pekanbaru.
-
Dari mana asal motif tenun Siak? Corak dari Alam Tenun Siak diadaptasi atau bersumber dari alam, seperti flora, fauna, dan juga benda-benda angkasa.
-
Siapa yang biasanya bermain Sepak Tekong? Permainan ini bisa dimainkan oleh anak-anak segala umur, baik laki-laki ataupun perempuan. Secara umum, permainan ini membutuhkan jumlah pemain yang tidak terbatas. Namun pada praktiknya, permainan ini bisa dimainkan sekitar 5 sampai 10 orang. Umumnya anak-anak yang bermain Sepak Tekong rata-rata berusia 7 sampai 8 tahun.
Di Pulau Sumatra, tepatnya daerah Minangkabau, terdapat permainan tradisional bernama Sipak Rago.
Di kalangan masyarakat Minang, permainan ini juga dikenal dalam berbagai istilah Rago-Rago, Sipak Bolan Rotan, hingga Jalin. Permainan ini memadukan kelincahan kaki serta gerakan Silek atau pencak silat.
Olahraga Tradisional Melayu
Dikutip dari berbagai sumber, Sipak Rago merupakan adaptasi dari Sepak Raga yang berkembang di Melayu. Secara umum, permainan ini tak jauh berbeda dengan Sepak Takraw yang kini sudah dilombakan dalam ajang bergengsi.
Permainan ini juga mirip seperti bola voli kaki dan permainan tradisional dari Tiongkok bernama Jianzi. Seiring berjalannya waktu, permainan ini berkembang hingga ke Indonesia lalu menyebar ke berbagai daerah.
Perbedaan utama Sepak Raga dengan Sepak Takraw terletak pada penggunaan jaring yang tidak digunakan pada Sepak Raga. (Foto: indonesia.go.id)
Warisan Nenek Moyang
Sepak Raga akhirnya berkembang di lapisan masyarakat Minangkabau sehingga dikenal dengan nama Sipak Rago. Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, permainan ini sudah diwariskan secara turun-temurun.
Awalnya permainan ini digunakan untuk melatih gerakan dasar Silek. Hal ini disebabkan gerakan-gerakan dasarnya sangat bertumpu pada bagian kaki.
Sipak Rago lalu berkembang menjadi permainan rakyat dan dimainkan di lingkungan Kerajaan Malaka pada abad ke-15. Sampai sekarang beberapa pemuda di Minangkabau masih kerap memainkan Sipak Rago ini.
Mirip Sepak Takraw
Dari segi permainan dan perlengkapannya tidak jauh berbeda dengan Sepak Takraw. Jumlah pemain pada permainan ini mencapai 5 orang dan menggunakan bola berbahan dasar rotan yang disebut dengan Rago.
Permainan ini dimainkan secara bersama-sama oleh anak laki-laki berusia sekitar 9-12 tahun. Namun orang dewasa juga suka memainkan permainan ini. Sepak rago biasanya dimainkan di halaman rumah atau lapangan terbuka.
Secara teknis, para pemain akan membentuk lingkaran lalu bola mulai dilemparkan. Aturannya, bola tidak boleh menyentuh tangan dan pemain harus mempertahankan bola di udara atau tidak boleh jatuh ke tanah.