Peristiwa 25 Februari 1932: Adolf Hitler Peroleh Kewarganegaraan Jerman
Merdeka.com - Adolf Hitler dilahirkan pada 20 April 1889 di Austria. Ayahnya bernama Alois Hitler (1837-1903). Sedangkan ibu dari Adolf Hitler bernama Klara Polzi (1860-1907).
Sedari kecil, Hitler sudah menunjukkan gejala destruktif atau antisosial. Pada saat menginjak masa pendidikan, Hitler merupakan salah satu pelajar yang baik pada waktu bersekolah menengah pertama. Akan tetapi pada kelas enam, tahun pertamanya di sekolah menengah atas, ia gagal dan harus mengulang kelas.
Setelah ayahnya meninggal pada 3 Januari 1903, tidak ada perkembangan yang berarti dalam pendidikan Hitler, hingga pada usia 16 tahun Hitler keluar dari sekolah tanpa mendapatkan gelar apa pun.
-
Kenapa Hitler memimpin Partai Nazi? Sebelum mengambil alih kepemimpinan, Hitler bergabung dengan partai tersebut pada September 1919 dan dengan cepat naik ke posisi penting karena kemampuan pidato dan strategi propagandanya yang efektif.
-
Bagaimana Hitler memimpin Partai Nazi? Kepemimpinan Hitler membawa perubahan radikal dalam ideologi dan struktur partai.
-
Kapan Hitler memimpin Partai Nazi? Adolf Hitler menjadi pemimpin Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP) pada 29 Juli 1921, sebuah peristiwa yang menandai awal dari perubahan besar dalam politik Jerman.
-
Siapa pemimpin Partai Nazi? Adolf Hitler menjadi pemimpin Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP) pada 29 Juli 1921, sebuah peristiwa yang menandai awal dari perubahan besar dalam politik Jerman.
-
Bagaimana Hitler bunuh diri? Hitler bunuh diri dengan menggigit kapsul sianida sembari menembak kepalanya.
-
Kenapa Hitler bunuh diri? Setelah Jerman luluh lantak akibat perang enam tahun dan kalah telak, Hitler memutuskan bunuh diri.
Pada tahun 1905, Hitler menjalani kehidupan Bohemian di Wina dengan dukungan dari ibunya. Selama di Wina, Hitler pernah ditolak dua kali oleh Akademi Seni Wina, hingga pada 21 Desember 1907 ibu Hitler meninggal dunia pada usia 47 tahun.
Pasca ibunya meninggal, Hitler hidup dengan mencoba peruntungan menjadi pelukis di Wina, namun hal itu tak dapat menolongnya karena ia tetap kehabisan uang dan hidup menggelandang serta mengubur dalam-dalam impiannya untuk menjadi seorang seniman. Di masa ini lah kebenciannya terhadap Yahudi mulai tumbuh antara lain karena ia melihat begitu banyak orang Yahudi yang berkuasa dan mendapatkan berbagai kemudahan di Wina.
Seiring berjalannya waktu, Adolf Hitler terkenal sebagai seorang pemimpin Nazi Jerman sekaligus diktator yang kejam. Selain itu, selama ini Hitler dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas Kamp Konsentrasi yang menyebabkan banyak warga Yahudi tewas dibunuh tentara Nazi Jerman. Meskipun terkenal sebagai pemimpin Nazi yang superior tak banyak yang tahu kalau Hitler ternyata bukan orang Jerman melainkan warga negara Austria.
Berikut ini informasi lengkap mengenai mengenang peristiwa 25 Februari 1932 di mana Adolf Hitler memperoleh kewarganegaraan Jerman yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan jurnal.unigal.ac.id.
Mengenal Kepemimpinan Adolf Hitler
Adolf Hitler terkenal memiliki kepribadian yang keras, tangguh, dan pantang menyerah. Hal ini tak lain akibat dampak dari pengalaman masa lalunya yang sangat kelam.
Sejak kecil, ia sudah terbiasa hidup penuh dengan tekanan dan perjuangan. Hitler bahkan gagal menyelesaikan sekolah menengah atasnya sebagai akibat dari permasalahan pribadi dengan ayahnya. Hal ini ternyata menimbulkan efek psikologis dan kejiwaannya. Lebih parah lagi pasca ibunya meninggal tak lama setelah kematian ayahnya.
Kebenciannya terhadap orang-orang Yahudi bermula ketika begitu banyak kemudahan yang diperoleh oleh orang-orang yahudi mulai dari fasilitas hingga kehidupan yang lebih layak bahkan lebih dari orang Jerman asli. Kebencian tersebut menarik Hitler terjun ke dunia politik dan pemerintahan. Ia menjadi pemimpin yang otokratis dan diktator.
Dengan sikap diktatornya tentu Hitler tak pantang menyerah sebelum segala keinginannya tercapai, meskipun harus mengorbankan banyak hal. Demi keinginannya ia juga akan mengerahkan seluruh sumber daya yang ia miliki termasuk anak buah dan harganya untuk meraih tujuan-tujuannya.
Karena kecakapannya dalam memimpin membuat Hitler diangkat menjadi pemimpin NAZI pada tahun 1921. Setelah itu, kepopulerannya semakin meningkat dan menjadikannya orang yang terlalu ambisius.
Adolf Hitler Peroleh Kewarganegaraan Jerman
Pada tanggal 25 Februari 1932, Adolf Hitler mendapatkan status sebagai warga negara Jerman. Banyak orang yang mempertanyakan hal tersebut, padahal wajar Adolf Hitler bukanlah orang Jerman. Hal ini merupakan fakta sejarah yang tak disadari banyak orang, ditutupi predikat Hitler sebagai diktator Nazi dan Kanselir Jerman yang memerintahkan pembunuhan jutaan orang terutama kaum Yahudi dan bahkan -- dengan ambisinya -- memicu Perang Dunia II.
Seperti dikutip dari situs National Geographic Society, Hilter lahir di Braunau am Inn, Austria pada 20 April 1889. Ia kemudian berimigrasi ke Jerman pada 1913 dan kehilangan kewarganegaraan Austria pada 1925.
Bertahun-tahun, Hitler tak memiliki status kewarganegaraan (stateles). Namun, ia gengsi, tak sudi pergi dan antre untuk mendaftarkan diri seperti orang lain. Pria yang pernah gagal jadi seniman tersebut ingin status itu yang menghampirinya.
Dikutip dari situs Spiegel Online, awalnya sesama anggota Nazi mengatur agar Hitler diangkat jadi kepala polisi Hildburghausen, sebuah kota di wilayah Thuringia, Jerman. Dengan cara itu secara otomatis membuatnya jadi warga negara Jerman. Namun, Hitler menolak mentah-mentah. Ia tak suka pekerjaan jadi polisi desa.
Anggota Nazi lain dari Braunschweig kemudian memutar otak. Setelah gagal mengupayakan Hitler jadi dosen di Institut Teknologi Braunschweig, calon diktator tersebut kemudian diangkat jadi pegawai rendahan di kantor pengawas tanah. Karena waktu kian mepet untuk mencalonkan diri jadi presiden, Hitler bersedia. Pengangkatan itu otomatis menjadikannya warga negara Jerman lewat jalur naturalisasi -- seperti yang diinginkannya.
Status barunya sebagai warga Jerman memungkinkan Hitler mewujudkan ambisi politiknya. Terbukti tak lama kemudian pada 1934, kekuasaan di Jerman mutlak berada dalam kendalinya. Hitler adalah Fuhrer (pemimpin) sekaligus Reichskanzler (Kanselir). Sebuah pencapaian pribadi yang akhirnya menjerumuskan banyak orang dalam kesengsaraan, dan mengulang kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I kemudian Perang Dunia II. (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepemimpinan Hitler membawa perubahan radikal dalam ideologi dan struktur partai.
Baca SelengkapnyaDachau awalnya merupakan kamp tahanan politik, namun akhirnya berkembang menjadi kamp kematian di mana ribuan orang Yahudi meninggal.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menjadi bukti kekejaman Nazi terhadap orang Yahudi, di mana ratusan ribu jiwa diangkut dari ghetto Warsawa menuju kematian di kamp konsentrasi.
Baca SelengkapnyaOlympiastadion Berlin, salah satu venue Euro 2024, merupakan jejak kejayaan Adolf Hitler yang masih tersisa.
Baca SelengkapnyaPemohon kewarganegaraan Jerman harus mengakui hak Israel.
Baca SelengkapnyaEinstein pernah tinggal di gubuk ini karena banyak orang dari Nazi mencari-carinya.
Baca SelengkapnyaPengepungan ini tidak hanya menandai awal dari agresi Jerman terhadap Polandia, tetapi juga menjadi gebrakan awal dalam perang yang akan memakan jutaan nyawa.
Baca SelengkapnyaHitler memutuskan bunuh diri setelah Jerman kalah perang dari Soviet.
Baca SelengkapnyaBerawal dari kemauan Adolf Hitler, begini unik mobil Volkswagen. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSimak kisah salah satu pembantaian rakyat sipil selama Perang Dunia 2.
Baca SelengkapnyaPembantaian Kalavryta merupakan pembalasan atas eksekusi enam puluh delapan tentara Jerman yang ditangkap oleh Perlawanan Yunani.
Baca SelengkapnyaPara intelektual Armenia dipenjara dan kemudian dieksekusi pada malam tanggal 24 April 1915
Baca Selengkapnya