Ngabuburit di Museum Bayt Al-Qur'an Jakarta, Ada Al-Qur'an Terkecil di Dunia
Di Museum Bayt Al-Qur'an, terdapat berbagai salinan Al-Qur'an dari berbagai belahan dunia.
Di Museum Bayt Al-Qur'an, terdapat berbagai salinan Al-Qur'an dari berbagai belahan dunia.
Ngabuburit di Museum Bayt Al-Qur'an Jakarta, Ada Al-Qur'an Terkecil di Dunia
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah sebuah kompleks wisata budaya yang terkenal di Jakarta. Tidak hanya menawarkan keindahan dan keberagaman budaya nusantara, tetapi juga menjadi rumah bagi Museum Bayt Al-Qur'an.
Di Museum Bayt Al-Qur'an, terdapat berbagai salinan Al-Qur'an dari berbagai belahan dunia. Pengunjung seakan diajak untuk mengagumi keindahan dan kedalaman spiritual kitab suci umat Islam, dengan berbagai koleksi keindahan seni kaligrafi, ilustrasi, dan sejarah Al-Qur'an.
-
Apa keunikan Alquran di Banyuwangi? Namun, menariknya adalah Alquran yang digunakan terlihat tak biasa. Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
-
Kenapa Museum Fatahillah cocok untuk ngabuburit? Berada di tengah kota dengan akses angkutan umum yang mudah serta banyaknya destinasi kuliner menjadikan Museum Fatahillah salah satu tempat rekomendasi untuk dikunjungi.
-
Dimana Alquran raksasa disimpan? Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
-
Kenapa Alquran raksasa dibaca di Banyuwangi? Seperti masjid-masjid pada umumnya, Masjid Agung Baiturrahman di Kota Banyuwangi, Jawa Timur, juga memiliki tradisi tadarus Alquran selama bulan suci Ramadan.
-
Apa yang Museum Muhammadiyah tampilkan? Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
-
Apa yang ada di MuseumKu Gerabah? Museum itu didirikan oleh mendiang Timbul Raharjo sebagai wujud kesetiaan dan rasa cinta pada tanah kelahirannya, Kasongan.
Menariknya, di sini juga terdapat mushaf Al-Qur'an terbesar di Indonesia serta terkecil di dunia. Museum ini menjadi tempat yang cocok untuk ngabuburit sembari menyelami kedalaman makna Al-Qur'an dan persebaran agama Islam di masa silam.
Gambar: TMII
Hadirkan Koleksi Mushaf Sejak Kehadirannya di Nusantara
Di dalam Museum Bayt Al-Qur'an, pengunjung dapat menemukan berbagai salinan Al-Qur'an yang dipamerkan.
Gambar: Youtube The Alaudin
Koleksi mushaf dari zaman para wali juga disimpan di museum ini sebagai jejak masuknya agama Islam ke Indonesia.
Mengutip laman Taman Mini Indonesia Indah, di sini terdapat mushaf kuno dari para ulama dan intelektual Muslim nusantara sejak abad ke-17. Mushaf ini konsisinya masih terjaga karena dirawat dengan baik.
Selain itu ada juga mushaf yang ditulis oleh Presiden Soekarno dan Muh Hatta pada 1948 bernama Pusaka. Kedua tokoh ini menulis bagian awal huruf dan baru menyelesaikannya pada 1960. Mushaf Pusaka juga jadi mushaf pertama yang ditulis orang Indonesia dan terdiri dari 3 bagian dengan masing-masing berisi 10 juz Al-Qur'an.
Tampilkan Mushaf Digital yang Mengagumkan
Di sini juga terdapat mushaf digital yang bernama Mushaf Istiqlal.
Mushaf ini bisa dibaca tanpa disentuh menggunakan jari sehingga lembar demi lembarnya terbuka. Mengutip ANTARA, mushaf digital ini dibuat pada tahun 1995 untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-50.
Mushaf digital ini berformat interaktif, sehingga bisa digunakan oleh pengunjung tanpa menyentuhnya secara langsung. Sistemnya menggunakan perangkat lunak (software) komputer yang dapat dioperasikan secara digital seperti program-program komputer lainnya.
Ayat-ayat yang tertulis juga jelas dan dapat dibaca dengan mudah para pengunjung. Ini jadi pengalaman ngabuburit sembari bertadarus yang asyik untuk menanti waktu berbuka puasa.
Ada Mushaf Jakarta, Sundawi, sampai Wonosobo yang Merupakan Terbesar di Dunia
Di samping itu, mushaf Jakarta juga turut menarik perhatian. Ini karena ornamen seni yang terlukis di kitab suci tersebut memperlihatkan gambar layaknya Tugu Monas sebagai ikon Jakarta. Lalu ada juga mushaf Sundawi yang menampilkan iluminasi ragam hias khas Jawa Barat.
Mushaf Wonosobo yang diklaim terbesar se-Indonesia.
Gambar: Youtube Muggy Zainal Channel
Kemudian terdapat mushaf berukuran besar, yakni Mushaf Wonosobo. Mushaf ini disebut sebagai yang terbesar di dunia yang dikoleksi oleh museum tersebut. Menurut informasi, mushaf ini merupakan hasil karya dari dua orang santri asal pondok pesantren Al-Asy’ariah, Wonosobo, Jawa Tengah.
“Semakin takjub dengan adanya perkembangan zaman maka muncul Al-Qur'an-Al-Qur'an digital. Bahkan ini tanpa disentuh pun sudah bisa terbuka, Masya Allah,” kata Muhammad Rego Lesmana, yang merupakan santri asal Sumatera Selatan, mengutip ANTARA.
Ada Al-Qur'an Terkecil di Dunia
Di ruang pamer Bayt Al-Qur'an juga menyimpan berbagai terjemahan, termasuk versi huruf braile untuk para difabel netra. Al-Qur'an ini memiliki motif huruf hijaiyah yang timbul dan bisa disentuh saat dibaca.
Di Museum Al Bayt Al-Qur'an juga tersimpan Al-Qur'an terkecil di dunia yang berukuran 4x4x1,5 cm. mushaf ini memiliki ketebalan sebanyak 486 halaman, dengan jumlah teks per halaman mencapai 17 baris.
Al-Qur'an ini diterbitkan pada tahun 1980 atau 1401 hijriyah dan masuk ke dalam kategori mushaf sudut. Penulisnya diketahui berasal dari Mekkah bernama Sayyid Muhammad Abdul Latif. Sebelumnya museum ini didirikan pada 1997 silam dan menjadi destinasi religi favorit di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).