Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Apa Itu Dejavu dan Bagaimana Bisa Terjadi, Perlu Diketahui

Penjelasan Apa Itu Dejavu dan Bagaimana Bisa Terjadi, Perlu Diketahui ilustrasi dejavu. thelist.com

Merdeka.com - Pernahkah ketika mengunjungi suatu tempat untuk pertama kalinya, tiba-tiba Anda merasa sudah akrab atau sudah familiar dengan kondisi di sana. Gerakan tangan, pemandangan, dan bahkan posisi tubuh Anda, semua terasa familiar. Kondisi itulah yang dinamakan sebagai dejavu.

Apa itu déjàvu?

Penjelasan apa itu dejavu adalah sebuah gambaran sensasi di mana Anda merasa pernah mengalami sesuatu. Bahkan ketika Anda tahu bahwa pengalaman tersebut tidak pernah dialami sebelumnya.

Dejavu merupakan kata yang berasal dari bahasa Prancis, yang artinya “sudah pernah melihat”. Sebutan ini pertama kali dicetuskan oleh seorang filosofis dan ilmuwan asal Prancis Émile Boirac pada tahun 1876.

Pengalaman yang membingungkan tersebut sudah banyak dialami oleh banyak orang. Dan yang paling sering dialami oleh orang dewasa.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu dejavu dan bagaimana bisa terjadi telah kami rangkum berikut ini.

Penyebab Dejavu

Apa itu dejavu dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi masih membuat bingung peneliti. Sebagian karena hal ini terjadi secara tiba-tiba dan sering dialami pada orang-orang yang bahkan tidak memiliki masalah kesehatan mendasar.

Terlebih, pengalaman déjàvu cenderung berakhir secepat kemunculannya. Sensasinya begitu cepat sehingga sehingga terkadang Anda tidak banyak merasakan tentang apa itu déjàvu. Atau bahkan Anda mungkin sampai tidak menyadari apa yang baru saja terjadi.

Pengalaman dejavu ini mungkin membuat Anda berpikir sejenak tentang yang baru saja terjadi. Mencoba mengingat-ingat pengalaman sebelumnya, sampai Anda mengabaikan kondisi tersebut.

Para ahli memberikan beberapa pendapat mengenai apa itu dejavu dan penyebab déjàvu yang berbeda-beda. Sebagian besar setuju bahwa dejavu mungkin berhubungan dengan memori dalam beberapa cara. Beberapa teori yang diterima secara luas yaitu:

ilustrasi dejavu

medicalnewstoday.com

Pecahan Persepsi

Apa itu dejavu dalam teori pecahan persepsi, menjelaskan bahwa déjàvu terjadi ketika Anda melihat sesuatu pada dua waktu yang berbeda. Saat pertama kali melihat sesuatu, Anda mungkin melihatnya dari sudut mata atau saat perhatian Anda teralihkan.

Otak mulai membentuk ingatan tentang apa yang Anda lihat, bahkan dengan jumlah informasi yang terbatas dari pandangan singkat tersebut. Jadi, mungkin Anda akan mendapatkan lebih dari apa yang Anda sadari.

Jika pandangan pertama tentang sesuatu tidak mendapat perhatian sepenuhnya, maka bisa saja ketika Anda melihatnya untuk kali kedua, Anda percaya bahwa hal tersebut adalah yang pertama kali dialami.

Dengan kata lain, karena Anda tidak memberikan perhatian penuh pada pengalaman saat pertama kali melihatnya, rasanya menjadi seperti dua peristiwa yang berbeda. Padahal hal itu sebenarnya adalah satu persepsi lanjutan dari peristiwa yang sama.

Malfungsi pada Sirkuit Otak Minor

Teori lain berpendapat bahwa déjàvu terjadi ketika otak Anda mengalami gangguan, dan mengalami kerusakan listrik secara singkat, yang mirip dengan apa yang terjadi ketika mengalami epilepsi.

Dengan kata lain, apa itu dejavu bisa terjadi akibat campur aduk pada bagian otak yang melacak peristiwa saat ini dan bagian otak yang mengingat ingatan keduanya aktif. Jenis disfungsi otak ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan, kecuali jika Anda sering mengalaminya.

Beberapa ahli percaya bahwa jenis kerusakan otak lainnya juga dapat menyebabkan déjavu.Ketika otak Anda menyerap informasi, otak akan mengikuti jalur tertentu dari penyimpanan memori jangka pendek ke penyimpanan memori jangka panjang.

Teori tersebut menunjukkan bahwa, terkadang, ingatan jangka pendek dapat mengambil jalan pintas ke penyimpanan memori jangka panjang. Ini dapat membuat Anda merasa seolah-olah sedang mendapatkan kembali kenangan yang sudah lama, bukan sesuatu yang terjadi di detik terakhir.

Memory Recall

Banyak ahli percaya bahwa penjelasan apa itu déjàvu berkaitan dengan cara Anda memproses dan mengingat sebuah ingatan. Penelitian yang dilakukan oleh Anne Cleary, seorang peneliti déjàvu dan profesor psikologi di Colorado State University, telah membantu menghasilkan beberapa dukungan untuk teori ini. 

Melalui karyanya, dia menemukan bukti yang menunjukkan bahwa déjàvu dapat terjadi sebagai respons terhadap peristiwa yang menyerupai sesuatu yang pernah Anda alami tetapi tidak Anda ingat. Bisa jadi pengalaman itu terjadi di masa kecil, atau Anda tidak dapat mengingatnya karena alasan lain.

Proses ingatan implisit ini mengarah pada perasaan familiar yang agak aneh. Jika Anda dapat mengingat memori yang serupa, Anda dapat menghubungkan keduanya dan kemungkinan besar tidak akan mengalami déjàvu sama sekali.

Menurut Cleary, hal ini biasanya terjadi saat Anda melihat pemandangan tertentu, seperti di dalam gedung atau panorama alam, yang sangat mirip dengan sesuatu yang tidak Anda ingat.

Komplikasi Dejavu

Déjàvu sering kali bukan menjadi penyebab yang serius, tetapi bisa terjadi tepat sebelum atau selama mengalami epilepsi. Banyak orang yang mengalami kejang, atau orang yang mereka cintai, menyadari apa yang terjadi dengan sangat cepat.

Tetapi kejang fokal, tidak selalu dapat dengan mudah dikenali sebagai kejang. Kejang fokal dimulai hanya pada satu bagian otak, meskipun bisa saja menyebar.

Mereka juga terjadi dengan sangat cepat. Kondisi ini bisa bertahan selama satu atau dua menit, tapi bisa berakhir hanya dalam beberapa detik.

ilustrasi dejavu

thelist.com

Anda tidak akan kehilangan kesadaran dan mungkin memiliki kesadaran penuh terhadap sekitar. Tetapi Anda mungkin tidak dapat bereaksi atau merespons, sehingga orang lain mungkin menganggap Anda sedang melamun.

Déjàvu biasanya terjadi sebelum kejang fokal. Anda mungkin juga mengalami gejala lain, seperti:

  • Merasakan kedutan atau kehilangan kendali otot
  • Gangguan sensorik atau halusinasi, termasuk mengecap, mencium, mendengar, atau melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada
  • Gerakan tak sadar yang berulang, seperti berkedip atau mendengus
  • Luapan emosi yang tidak bisa Anda jelaskan
  • Jika Anda pernah mengalami salah satu dari gejala ini, atau secara teratur mengalami déjàvu (lebih dari sekali dalam sebulan), sebaiknya temui penyedia layanan kesehatan untuk menyingkirkan penyebab yang mendasari.

    Déjàvu bisa menjadi salah satu gejala demensia. Beberapa orang yang menderita demensia bahkan dapat membuat ingatan yang salah sebagai tanggapan atas pengalaman déjàvu yang berulang. (mdk/ank)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Kebalikan dari Deja Vu, Kenali Apa Itu Jamais Vu yang Buat Kita Lupakan Sesuatu yang Familiar
    Kebalikan dari Deja Vu, Kenali Apa Itu Jamais Vu yang Buat Kita Lupakan Sesuatu yang Familiar

    Jamais vu merupakan kondisi yang membuat kita jadi melupakan sesuatu yang familiar bagi diri kita.

    Baca Selengkapnya
    Kerap Dianggap Sama, Ini Sebenarnya Perbedaan Halusinasi dan Delusi serta Cara Mengatasinya
    Kerap Dianggap Sama, Ini Sebenarnya Perbedaan Halusinasi dan Delusi serta Cara Mengatasinya

    Delusi dan halusinasi merupakan masalah yang kerap tertukar di antara keduanya.

    Baca Selengkapnya
    Mengapa Orang Sebelum Meninggal Seakan Sudah Memiliki Firasat dan Aura yang Berbeda?
    Mengapa Orang Sebelum Meninggal Seakan Sudah Memiliki Firasat dan Aura yang Berbeda?

    Firasat kematian dan aura yang berbeda dialami beberapa orang sebelum meninggalkan dunia.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Halusinasi, Menyelusuri Dunia Pikiran yang Terdistorsi
    Penyebab Halusinasi, Menyelusuri Dunia Pikiran yang Terdistorsi

    Meski tak terlihat atau terdengar oleh orang lain, bagi penderita halusinasi, pengalaman tersebut terasa sungguh nyata.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Aphantasia, Kondisi Ketidakmampuan Berimajinasi yang Menarik Diketahui
    Mengenal Aphantasia, Kondisi Ketidakmampuan Berimajinasi yang Menarik Diketahui

    Orang dengan aphantasia tidak dapat menciptakan gambaran mental di pikirannya.

    Baca Selengkapnya