Penyebab Proteinuria yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Gejala dan Cara Mengobatinya
Merdeka.com - Setiap orang memiliki protein dalam darahnya. Kita tahu bahwa protein merupakan salah satu jenis gizi yang penting bagi tubuh. Protein akan membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi dan mengontrol jumlah cairan dalam darah Anda. Protein utama yang terdapat di dalam darah disebut albumin.
Fungsi ginjal akan berpengaruh pada peredaran protein dalam tubuh. Ginjal yang sehat akan mengeluarkan cairan dan limbah ekstra dari darah Anda, tetapi membiarkan protein dan nutrisi penting lainnya melewati dan kembali ke aliran darah Anda.
Namun, ketika ginjal tidak bekerja secara normal, mereka dapat membiarkan beberapa protein (albumin) keluar melalui filternya, menuju ke dalam urine Anda. Kondisi protein yang terdapat di dalam urine disebut proteinuria atau albuminuria. Memiliki protein dalam urine bisa menjadi tanda sindrom nefrotik atau tanda awal penyakit ginjal.
-
Apa fungsi ginjal? Ginjal sendiri punya fungsi menyaring limbah yang ada di dalam darah dan mengeluarkannya lewat urine.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal? Menjaga kesehatan ginjal adalah langkah penting untuk mencegah penyakit ginjal dan memastikan fungsi ginjal tetap optimal.
-
Kapan ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik? Gagal ginjal akut adalah kondisi yang terjadi ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik untuk menyaring limbah dan cairan dari darah.
Ada berbagai kondisi yang dapat menjadi penyebab proteinuria. Melansir dari laman healthline.com, berikut penyebab proteinuria beserta gejala dan cara mengobatinya.
Penyebab Proteinuria
Dehidrasi
Penyebab proteinuria yang pertama, yaitu dehidrasi. Tubuh Anda menggunakan air untuk mengirimkan nutrisi seperti protein ke ginjal. Namun tanpa cairan yang cukup atau dehidrasi, ia akan kesulitan melakukan tugasnya. Kondisi dehidrasi juga menjadi penyebab umum dari proteinuria sementara.
Pada gilirannya, ginjal tidak dapat menyaring protein dengan benar dan membuatnya berakhir di urine sebagai gantinya.
© today.com
Gejala lain tergantung pada tingkat keparahan dehidrasi. Anda mungkin mengalami:
Dehidrasi dapat disebabkan oleh:
Tekanan Darah Tinggi
Penyebab proteinuria yang kedua karena tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, dapat melemahkan pembuluh darah di ginjal. Hal ini menurunkan kemampuan mereka untuk menyerap kembali protein, yang mengalir ke dalam urin.
Karena tekanan darah tinggi berkembang secara perlahan, Anda mungkin tidak akan merasakan gejala selama bertahun-tahun. Tetapi ketika kondisinya menjadi semakin parah, ini dapat menyebabkan:
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Ilya Andriyanov
Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi tidak memiliki penyebab. Namun pada beberapa orang, tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh:
Diabetes Melitus
Penyebab proteinuria yang ketiga karena diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang menyebabkan tingginya kadar gula darah. Ada beberapa jenis diabetes seperti diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Pada diabetes, gula darah tinggi memaksa ginjal untuk menyaring darah secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan berisiko membuat protein bocor ke dalam urine.
©Shutterstock/macgyverhh
Gejala diabetes tergantung pada tingkat keparahan dan jenisnya. Anda mungkin mengalami:
Glomerulonefritis
Penyebab proteinuria yang keempat karena glomerulonefritis. Proteinuria dapat mengindikasikan glomerulonefritis atau peradangan pada glomeruli. Biasanya, ketika glomeruli menyaring darah, mereka juga akan menyerap kembali protein. Tetapi jika mereka mengalami masalah, protein dapat melewatinya dan masuk ke urine.
Glomerulonefritis dapat menyebabkan serangkaian gejala yang disebut sindrom nefrotik. Selain proteinuria, ini termasuk:
Ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan hematuria atau sel darah merah yang tercampur dalam urine. Ini membuat urine terlihat merah muda.
Biasanya, glomerulonefritis terjadi ketika sistem kekebalan menyerang ginjal. Ini juga dikaitkan dengan kondisi:
Penyakit Ginjal Kronis
Penyebab proteinuria yang kelima yakni karena penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis adalah kondisi hilangnya fungsi ginjal secara progresif. Ini dapat menyebabkan proteinuria pada tahap awal, tetapi biasanya tidak menyebabkan gejala yang terlihat.
©©eheandme.com
Saat penyakit ginjal kronis ini berkembang, Anda mungkin akan mengalami:
Penyakit berikut dapat merusak ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal kronis:
Penyakit Autoimun
Sistem kekebalan tubuh biasanya menghasilkan antibodi dan imunoglobulin untuk melawan organisme asing. Tetapi jika Anda memiliki penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi dan imunoglobulin yang menyerang jaringan tubuh. Zat-zat ini disebut autoantibodi.
Jika autoantibodi melukai glomeruli, dapat menyebabkan peradangan. Hal ini menyebabkan kerusakan ginjal dan akhirnya, proteinuria.
Penyakit autoimun berikut berhubungan dengan proteinuria:
Preeklamsia
Pada preeklamsia, orang hamil mengalami tekanan darah tinggi pada atau setelah 20 minggu kehamilan. Kondisi ini dapat merusak kemampuan ginjal untuk menyaring protein, sehingga menyebabkan proteinuria.
Gejala preeklamsia bisa berupa:
Meskipun preeklamsia biasanya hilang setelah melahirkan, ini adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kelahiran prematur. Individu hamil dengan preeklamsia harus dipantau secara hati-hati.
Kanker
Penyebab proteinuria yang terakhir yakni karena kanker. Pada kasus yang parah, proteinuria bisa disebabkan oleh kanker. Beberapa jenis kanker yang berkaitan dengan kadar protein urine yang tinggi, adalah:
Diperkirakan bahwa efek inflamasi kanker dapat mengubah fungsi ginjal. Dalam beberapa kondisi, seperti multiple myeloma, kerusakan ginjal terjadi ketika protein abnormal dalam darah berikatan dengan protein normal dalam urine. Saat fungsi ginjal menurun, akan ada lebih banyak protein yang berakhir di urine.
Gejala Proteinuria
Pada tahap awal kerusakan ginjal, Anda mungkin tidak akan memiliki gejala apa pun. Itu karena hanya ada sejumlah kecil protein yang terdapat di dalam urin Anda. Tetapi saat kerusakan ginjal berlanjut, protein akan masuk lebih banyak ke urin Anda. Ini dapat menyebabkan gejala seperti:
Cara Mengobati Proteinuria
Jika Anda memiliki proteinuria sementara atau ringan, Anda tidak memerlukan pengobatan. Tetapi jika Anda memiliki proteinuria yang konsisten, Anda harus mengobati kondisi yang mendasarinya. Penanganan untuk proteinuria ini bisa berupa:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Glomerulus merupakan bagian dari ginjal yang terdiri dari jaringan kapiler.
Baca SelengkapnyaKetika fungsi ginjal terganggu, dampaknya dapat merambat ke berbagai sistem tubuh, menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaKadar kreatinin yang tinggi dapat menjadi indikasi masalah kesehatan pada ginjal. Salah satu cara menjaga kadar kreatinin tetap normal adalah dengan diet.
Baca SelengkapnyaPenderita penyakit ginjal perlu memperhatikan diet dengan baik.
Baca SelengkapnyaGinjal memiliki peran penting dalam tubuh kita. Untuk menjaganya tetap sehat, kita perlu memperhatikan apa saja yang kita minum.
Baca SelengkapnyaGaya hidup dan makanan yang bisa picu masalah kesehatan ginjal tentu perlu untuk dihindari.
Baca SelengkapnyaDengan pengetahuan yang tepat, Anda dapat mengambil langkah proaktif untuk melindungi ginjal dan memastikan kesehatan tubuh yang optimal dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaBatu ginjal adalah kondisi di mana terdapat endapan mineral atau garam yang menyerupai batu di dalam ginjal atau saluran kemih.
Baca SelengkapnyaKetahui pola makan dan minum yang perlu dihindari oleh anak demi kesehatan ginjalnya.
Baca SelengkapnyaCiri ginjal bermasalah dan penyebabnya yang perlu diwaspadai oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaWaspada dengan berbagai gejala gangguan ginjal agar bisa segera menemukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnya