Pernah Berjaya, Begini Cara Masyarakat Bangkitkan Geliat Jeruk Garut
Merdeka.com - Garut selama ini identik dengan camilan khas bernama dodol, namun siapa sangka dahulu kota berjuluk Swiss van Java tersebut juga dikenal sebagai penghasil jeruk yang kesohor. Saking ikoniknya, Kabupaten Garut sampai menjadikan Jeruk sebagai lambang dari Kabupaten Garut hingga saat ini.
Belakangan sekelompok petani milenial di Kecamatan Cikajang mulai menggiatkan kembali kejayaan Jeruk Garut, dengan mendirikan Eptilu. Para petani tersebut berupaya mengangkat kejayaan buah yang sempat terkubur akibat letusan Gunung Galunggung di 1982 lalu.
Sebagaimana dilansir dari Liputan6 pada Kamis (25/02), Eptilu turut saat ini mulai mengangkat kembali Jeruk Garut agar kembali berjaya. Seperti apa geliat Eptilu dalam mengangkat kembali Jeruk Garut? Simak informasi lengkapnya berikut.
-
Dimana saja kulit jeruk bisa dimanfaatkan? Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan pengurangan limbah, memanfaatkan kulit jeruk dapat menjadi langkah kecil namun signifikan menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Tidak hanya membantu mengurangi sampah rumah tangga, kulit jeruk juga dapat menggantikan produk-produk komersial yang mengandung bahan kimia berbahaya dengan alternatif alami yang aman dan efektif.
-
Apa saja manfaat kulit jeruk? Kulit jeruk, yang sering kali berakhir di tempat sampah, sebenarnya memiliki berbagai kegunaan yang luar biasa di rumah. Kebanyakan dari kita mungkin hanya menikmati buah jeruk untuk mendapatkan rasa manis dan kandungan nutrisinya, namun kulit jeruk yang tampak tidak berguna ini ternyata juga menyimpan banyak manfaat tersembunyi yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sehari-hari.
-
Apa saja manfaat jeruk bagi kesehatan? Kandungan vitamin C-nya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mendukung pembentukan kolagen. Tidak hanya itu, serat dalam jeruk membantu mengontrol penyerapan glukosa darah dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.
-
Apa saja macam jeruk di Indonesia? Ada macam-macam jeruk yang populer di Indonesia dan memiliki cita rasa manis serta menyegarkan.
-
Dimana jeruk banyak ditemukan? Buah ini mudah ditemukan di berbagai tempat dan biasanya memiliki harga yang cukup terjangkau bagi semua orang.
-
Bagaimana cara memanfaatkan kulit jeruk untuk membersihkan? Kulit jeruk mengandung minyak esensial yang memiliki sifat antibakteri dan antijamur, menjadikannya bahan pembersih alami yang efektif. Penggunaan kulit jeruk sebagai pembersih tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih aman daripada pembersih kimia komersial yang bisa mengandung bahan berbahaya.
Mendirikan Budidaya hingga Wisata Jeruk Garut
Para pengunjung antusias di Eptilu ©2021 Liputan6 Merdeka.com
Salah satu cara mengangkat kembali kejayaan Jeruk Garut adalah dengan membuka area wisata jeruk untuk para warga Garut, dan dari luar daerah. Selain itu Eptilu juga mengedukasi masyarakat lewat kegiatan budidaya yang dilakukan.
Pemilik wisata petik jeruk Eptilu Cikajang, Rizal Fahreza mengatakan, sejak pertama kali dibuka untuk umum pada 2016 lalu, keberadaan Eptilu langsung menjadi daya tarik bagi para masyarakat.
“Hingga kini kami masih konsisten untuk mengembangkan jeruk Garut,” ujar Rizal, Senin (22/2/2021).
Eptilu sendiri merupakan ejaan bahasa Sunda dari F tiga, yakni Fresh From Farm. Kawasan tersebut merupakan kawasan agrowisata sekaligus tempat untuk edukasi dalam mempelajari budidaya jeruk.
Bekerja Sama dengan Dinas Pertanian Garut
Dalam praktiknya, para pengelola Eptilu turut mengajak Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk memetakan area wilayah luasan lahan yang akan dikembangkan oleh para petani jeruk.
Tak sampai di situ, di masa pandemi Covid-19 ini Eptilu turut melakukan penambahan fasilitas untuk pengunjung. Seperti penanaman bunga hingga tanaman lain bersama pendududk sekitar. Termasuk menghadirkan ruang edukasi pertanian yang didukung Kementerian Pertanian.
Untuk diketahui, Pemkab Garut sendiri sudah mulai mengembangkan komoditas jeruk di beberapa kecamatan. Saat ini tercatat telah terdapat sekitar 400 ribu pohon jeruk atau sekitar 40 persen dari area seluas 1.000 hektare yang kembali ditanam oleh warga.
Sebut saja Kecamatan Samarang, Pasirwangi, Bayongbong, Cisurupan, Cikajang, Cilawu, Karangpawitan, Pameungpeuk, Cikelet, Cisompet, dan Cibalong mulai terbiasa menanam jeruk Garut.
"Kami juga mulai merencanakan program pengembangan jeruk, termasuk perluasan area jeruk, Sekarang masih di PCL atau penentuan calon petani termasuk calon lahan” jelasnya.
Ruang Edukasi dengan Berbagai Fasilitas
Rizal Fahreza tengah mengamati jeruk di wisata Eptilu ©2021 Liputan6 Merdeka.com
Di sini para pengunjung juga bisa turut serta mempelajari proses pembibitan hingga masa panen yang akan dilatih oleh pengelola perkebunan yang ahli. Selain itu bagi yang ingin membawa pulang jeruk Garut, pengunjung bisa memetik langsung buahnya dari pohon.
Bagi para pengunjung juga tak perlu khawatir, di Eptilu juga tersedia berbagai sajian kuliner yang bisa memanjakan pelancong. Berbagai menu seperti santapan nasi liwet kentang khas sunda, plus ayam kampung dan pelengkapnya mulai tahu, mendoang, asin, sambel dan Lalaban komplit tersedia di sana.
“Bagi kalangan ibu-ibu yang kerap mengeluhkan soal toilet, kami telah menyediakan fasilitas itu secara lengkap sejak di area parkir kendaraan” kata dia.
Tak ayal dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pamor Eptilu semakin dikenal publik sebagai tujuan wisata pertanian yang menyenangkan.
"Pengunjung bisa petik jeruk langsung dari pohonnya untuk dibawa pulang, Tiketnya Rp55 ribu lengkap, Rp35 ribunya buat makan dan Rp20 ribunya buat jeruk,” papar Rizal. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya dikenal sebagai daerah penghasil padi, kini Desa Semboro menjelma menjadi pusat budidaya jeruk berkualitas tinggi.
Baca SelengkapnyaKementan menyerahkan pengelolaan pengembangan dua Agroeduwisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kepada Kelompok Tani (Poktan) setempat
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan oleh Rinto Taufik Simbolon mewakili Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf,
Baca SelengkapnyaDari budidaya kelengkeng, Desa Murtigading di Bantul berharap bisa makin mentereng.
Baca SelengkapnyaJamur tiram memiliki kandungan protein nabati yang tinggi. Selain masalah kebutuhan gizi, jamur juga mudah dikembangkan
Baca SelengkapnyaPertunjukkan wayang di sini unik karena tokohnya dibuat dari ragam sayur mayur.
Baca SelengkapnyaBRI menjadi mitra strategis bagi petani Jeruk Semboro di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKementan saat ini gencar mendorong pembangunan kawasan pertanian yang terintegrasi hulu-hilir dan berskala ekonomi yang mampu mengangkatkan kesejah
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian telah mencanangkan program Gerakan Tiga Kali Ekspor atau Gratieks.
Baca SelengkapnyaRombongan ingin melihat secara dekat denyut kehidupan dan ekonomi Desa Bonjeruk.
Baca SelengkapnyaSekeluarga di Muntilan ini kompak memasyarakatkan bunga anggrek dan menyembuhkan trauma para peminatnya.
Baca SelengkapnyaMurjiyati terus bergerak bersama ibu-ibu penjual jamu di Kiringan untuk mengangkat potensi desa wisata jamu
Baca Selengkapnya