Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pernah Berjaya, Begini Cara Masyarakat Bangkitkan Geliat Jeruk Garut

Pernah Berjaya, Begini Cara Masyarakat Bangkitkan Geliat Jeruk Garut Eptilu Jeruk. ©2021 Liputan6 Merdeka.com

Merdeka.com - Garut selama ini identik dengan camilan khas bernama dodol, namun siapa sangka dahulu kota berjuluk Swiss van Java tersebut juga dikenal sebagai penghasil jeruk yang kesohor. Saking ikoniknya, Kabupaten Garut sampai menjadikan Jeruk sebagai lambang dari Kabupaten Garut hingga saat ini.

Belakangan sekelompok petani milenial di Kecamatan Cikajang mulai menggiatkan kembali kejayaan Jeruk Garut, dengan mendirikan Eptilu. Para petani tersebut berupaya mengangkat kejayaan buah yang sempat terkubur akibat letusan Gunung Galunggung di 1982 lalu.

Sebagaimana dilansir dari Liputan6 pada Kamis (25/02), Eptilu turut saat ini mulai mengangkat kembali Jeruk Garut agar kembali berjaya. Seperti apa geliat Eptilu dalam mengangkat kembali Jeruk Garut? Simak informasi lengkapnya berikut.

Orang lain juga bertanya?

Mendirikan Budidaya hingga Wisata Jeruk Garut

eptilu jeruk

Para pengunjung antusias di Eptilu ©2021 Liputan6 Merdeka.com

Salah satu cara mengangkat kembali kejayaan Jeruk Garut adalah dengan membuka area wisata jeruk untuk para warga Garut, dan dari luar daerah. Selain itu Eptilu juga mengedukasi masyarakat lewat kegiatan budidaya yang dilakukan.

Pemilik wisata petik jeruk Eptilu Cikajang, Rizal Fahreza mengatakan, sejak pertama kali dibuka untuk umum pada 2016 lalu, keberadaan Eptilu langsung menjadi daya tarik bagi para masyarakat.

“Hingga kini kami masih konsisten untuk mengembangkan jeruk Garut,” ujar Rizal, Senin (22/2/2021).

Eptilu sendiri merupakan ejaan bahasa Sunda dari F tiga, yakni Fresh From Farm. Kawasan tersebut merupakan kawasan agrowisata sekaligus tempat untuk edukasi dalam mempelajari budidaya jeruk.

Bekerja Sama dengan Dinas Pertanian Garut

Dalam praktiknya, para pengelola Eptilu turut mengajak Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk memetakan area wilayah luasan lahan yang akan dikembangkan oleh para petani jeruk.

Tak sampai di situ, di masa pandemi Covid-19 ini Eptilu turut melakukan penambahan fasilitas untuk pengunjung. Seperti penanaman bunga hingga tanaman lain bersama pendududk sekitar. Termasuk menghadirkan ruang edukasi pertanian yang didukung Kementerian Pertanian.

Untuk diketahui, Pemkab Garut sendiri sudah mulai mengembangkan komoditas jeruk di beberapa kecamatan. Saat ini tercatat telah terdapat sekitar 400 ribu pohon jeruk atau sekitar 40 persen dari area seluas 1.000 hektare yang kembali ditanam oleh warga.

Sebut saja Kecamatan Samarang, Pasirwangi, Bayongbong, Cisurupan, Cikajang, Cilawu, Karangpawitan, Pameungpeuk, Cikelet, Cisompet, dan Cibalong mulai terbiasa menanam jeruk Garut.

"Kami juga mulai merencanakan program pengembangan jeruk, termasuk perluasan area jeruk, Sekarang masih di PCL atau penentuan calon petani termasuk calon lahan” jelasnya.

Ruang Edukasi dengan Berbagai Fasilitas

eptilu jeruk

Rizal Fahreza tengah mengamati jeruk di wisata Eptilu ©2021 Liputan6 Merdeka.com

Di sini para pengunjung juga bisa turut serta mempelajari proses pembibitan hingga masa panen yang akan dilatih oleh pengelola perkebunan yang ahli.  Selain itu bagi yang ingin membawa pulang jeruk Garut, pengunjung bisa memetik langsung buahnya dari pohon.

Bagi para pengunjung juga tak perlu khawatir, di Eptilu juga tersedia berbagai sajian kuliner yang bisa memanjakan pelancong. Berbagai menu seperti santapan nasi liwet kentang khas sunda, plus ayam kampung dan pelengkapnya mulai tahu, mendoang, asin, sambel dan Lalaban komplit tersedia di sana.

“Bagi kalangan ibu-ibu yang kerap mengeluhkan soal toilet, kami telah menyediakan fasilitas itu secara lengkap sejak di area parkir kendaraan” kata dia.

Tak ayal dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pamor Eptilu semakin dikenal publik sebagai tujuan wisata pertanian yang menyenangkan.

"Pengunjung bisa petik jeruk langsung dari pohonnya untuk dibawa pulang, Tiketnya Rp55 ribu lengkap, Rp35 ribunya buat makan dan Rp20 ribunya buat jeruk,” papar Rizal. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melalui
Melalui "Klasterku Hidupku", BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan

Sebelumnya dikenal sebagai daerah penghasil padi, kini Desa Semboro menjelma menjadi pusat budidaya jeruk berkualitas tinggi.

Baca Selengkapnya
Kementan Yakin Pengembangan Agroeduwisata di Cianjur Berdampak Positif
Kementan Yakin Pengembangan Agroeduwisata di Cianjur Berdampak Positif

Kementan menyerahkan pengelolaan pengembangan dua Agroeduwisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kepada Kelompok Tani (Poktan) setempat

Baca Selengkapnya
Kemenparekraf Apresiasi Pembukaan Ekowisata Bale Mangrove
Kemenparekraf Apresiasi Pembukaan Ekowisata Bale Mangrove

Hal ini disampaikan oleh Rinto Taufik Simbolon mewakili Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf,

Baca Selengkapnya
Kelengkeng Bikin Desa Murtigading Makin Mentereng
Kelengkeng Bikin Desa Murtigading Makin Mentereng

Dari budidaya kelengkeng, Desa Murtigading di Bantul berharap bisa makin mentereng.

Baca Selengkapnya
Cegah Stunting di Pedalaman Kutai Timur dengan Budi Daya Jamur
Cegah Stunting di Pedalaman Kutai Timur dengan Budi Daya Jamur

Jamur tiram memiliki kandungan protein nabati yang tinggi. Selain masalah kebutuhan gizi, jamur juga mudah dikembangkan

Baca Selengkapnya
Mengenal Keunikan Kampung Ciburial Garut, Ada Pertunjukan Wayang Sayur
Mengenal Keunikan Kampung Ciburial Garut, Ada Pertunjukan Wayang Sayur

Pertunjukkan wayang di sini unik karena tokohnya dibuat dari ragam sayur mayur.

Baca Selengkapnya
Dukung KUR, BRI Miliki 31.488 Klaster Usaha
Dukung KUR, BRI Miliki 31.488 Klaster Usaha

BRI menjadi mitra strategis bagi petani Jeruk Semboro di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Dorong Modernisasi, Kementan Kembangkan Pilot Project Kawasan Agro Eduwisata di Cianjur
Dorong Modernisasi, Kementan Kembangkan Pilot Project Kawasan Agro Eduwisata di Cianjur

Kementan saat ini gencar mendorong pembangunan kawasan pertanian yang terintegrasi hulu-hilir dan berskala ekonomi yang mampu mengangkatkan kesejah

Baca Selengkapnya
Wamentan Harap JUT dapat Tingkatkan Hasil Pertanian Garut Berorientasi Ekspor
Wamentan Harap JUT dapat Tingkatkan Hasil Pertanian Garut Berorientasi Ekspor

Kementerian Pertanian telah mencanangkan program Gerakan Tiga Kali Ekspor atau Gratieks.

Baca Selengkapnya
Ketika Pegiat Wisata di Kutai Timur Belajar ke Desa Bonjeruk, Memahami Sapta Pesona
Ketika Pegiat Wisata di Kutai Timur Belajar ke Desa Bonjeruk, Memahami Sapta Pesona

Rombongan ingin melihat secara dekat denyut kehidupan dan ekonomi Desa Bonjeruk.

Baca Selengkapnya
BRI Sukseskan Misi Sekeluarga di Muntilan Memasyarakatkan Anggrek, Mudah Ditanam di Rumah
BRI Sukseskan Misi Sekeluarga di Muntilan Memasyarakatkan Anggrek, Mudah Ditanam di Rumah

Sekeluarga di Muntilan ini kompak memasyarakatkan bunga anggrek dan menyembuhkan trauma para peminatnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Murjiyati Bergerak Bersama Ibu-ibu Kiringan, Lestarikan Jamu Seruni Putih yang Melegenda
Kisah Murjiyati Bergerak Bersama Ibu-ibu Kiringan, Lestarikan Jamu Seruni Putih yang Melegenda

Murjiyati terus bergerak bersama ibu-ibu penjual jamu di Kiringan untuk mengangkat potensi desa wisata jamu

Baca Selengkapnya