Tanah Longsor hingga Ponpes Roboh, Ini 4 Kabar Terbaru Bencana di Jawa Barat
Merdeka.com - Bencana alam tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu, 9 Januari 2021. Selanjutnya, pada Minggu (17/1/2021), tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan masih mencari 11 orang yang diduga tertimbun longsoran tanah.
Sampai Minggu pukul 09.30 WIB, ada 29 warga yang meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang. Sebagaimana disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung Deden Ridwansyah.
"Pada Sabtu (16/1) ditemukan empat orang meninggal dunia, sehingga jumlah orang yang meninggal dunia 29 orang, jumlah dalam pencarian 11 orang," ujar Deden, dikutip dari Antara (17/1/2021).
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Apa yang menyebabkan tanah longsor di Jateng? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Di mana tanah longsor di Sragen terjadi? Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Kapan longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
Proses Pencarian Korban
Berdasarkan keterangan Deden, sebelas warga yang masih dicari keberadaannya terdiri atas lima perempuan, lima laki-laki, dan satu orang yang belum diketahui identitasnya.
Kebanyakan dari mereka tinggal di daerah terdampak longsor di Desa Cihanjuang, sementara dua orang di antaranya diketahui berasal dari daerah Cibitung. Petugas SAR melakukan pencarian di empat sektor untuk menemukan korban tanah longsor.
Diketahui, tanah longsor terjadi pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 15.00 WIB, saat desa tersebut diliputi hujan deras. Tanah longsor kembali terjadi di daerah itu sekitar pukul 19.30 WIB. Selain merenggut korban jiwa, bencana alam tersebut juga menyebabkan kerusakan rumah warga.
Pondok Pesantren Roboh
Sementara itu, petugas gabungan BPBD Cianjur, Jawa Barat, menghentikan pencarian korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Madaroh di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Robohnya bangunan tersebut menyebabkan 11 orang santri mengalami luka-luka akibat tertimpa bangunan.
"Informasi masih ada satu orang yang belum ditemukan, namun hingga batas waktu pencarian pukul 24.00 WIB, petugas tidak menemukan tanda-tanda masih ada korban di dalam bangunan yang roboh diduga karena kelebihan beban akibat pondasi yang kurang kokoh," ujar Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan di lokasi Minggu dinihari.
Korban Tertimpa Bangunan
Menurut Irfan, per Sabtu (16/1/2021) ada 65 santri yang sudah masuk ke ponpes. Sebanyak sebelas di antaranya mengalami luka-luka akibat tertimpa bangunan yang roboh dan sempat mendapat pertolongan medis di RSUD Cimacan.
Tujuh orang di antaranya sudah kembali ke ponpes, sementara empat orang santri lainnya masih menjalani perawatan. Sedangkan 54 orang santri lainnya sudah dievakuasi ke sejumlah tempat di lingkungan ponpes. Pihak BPBD Cianjur akan memastikan apakah seluruh santri selamat atau masih ada yang tertimbun.
"Informasinya masih ada yang tertimbun, namun apakah itu santri atau keluarga santri yang menginap, masih simpang siur. Untuk data sementara seluruh santri yang sudah melapor dan datang hari ini ke ponpes sebanyak 65 orang," ujarnya.
Pencarian Dihentikan
Petugas gabungan melanjutkan pencarian hari Minggu guna memastikan ada atau tidaknya korban di bawah reruntuhan bangunan ponpes tersebut. Sebelumnya, pada Sabtu pencarian dihentikan pukul 24.00 WIB. Saat itu, petugas tidak menemukan tanda-tanda masih adanya korban di dalam reruntuhan.
"Karena malam semakin larut dan petugas untuk masuk ke dalam reruntuhan sangat rawan, ditambah penerangan yang minim. Pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan pagi pukul 8.00 WIB. Harapan kami sudah tidak ada korban di dalam reruntuhan," pungkasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca Selengkapnya