Tata Cara Sujud Sahwi dan Bacaannya, Ketahui Penyebab Diamalkannya
Merdeka.com - Salah satu kewajiban seorang muslim yaitu menegakkan ibadah salat lima waktu. Dalam proses mengerjakannya, tidak boleh asal tahu gerakannya saja, melainkan dikerjakan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Namun yang namanya manusia, tak jarang lupa dengan apa yang dikerjakannya. Begitu juga ketika sedang salat. Anda mungkin pernah lupa tentang rakaat yang dikerjakan saat sedang salat, apakah kelebihan atau justru kurang. Bahkan Rasulullah SAW pun juga pernah mengalaminya.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami lima raka’at. Kami pun mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah engkau menambah dalam salat?” Lalu beliau pun mengatakan, “Memang ada apa tadi?” Para sahabat pun menjawab, “Engkau telah mengerjakan salat lima raka’at.” Lantas beliau bersabda, “Sesungguhnya aku hanyalah manusia semisal kalian. Aku bisa memiliki ingatan yang baik sebagaimana kalian. Begitu pula aku bisa lupa sebagaimana kalian pun demikian.” Setelah itu beliau melakukan dua kali sujud sahwi.” (HR. Muslim).
-
Apa itu Sujud Sahwi? Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan untuk menggantikan kesalahan yang terjadi di dalam salat akibat lupa.
-
Apa itu sujud sahwi? Sujud sahwi adalah suatu bentuk ibadah dalam agama Islam yang dilakukan sebagai rukun sholat tambahan atau sunnah yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam pelaksanaan sholat wajib.
-
Apa yang dimaksud dengan sujud sahwi? Pengertian sujud sahwi secara bahasa adalah sujud untuk memperbaiki kesalahan atau kelalaian.
-
Kenapa sujud sahwi dilakukan? Tujuan dari sujud sahwi adalah untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan sholat. Dengan melakukan sujud sahwi, umat Muslim berusaha untuk memperbaiki dan menyempurnakan ibadah sholatnya sehingga dapat menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Sujud sahwi juga dapat dilakukan untuk menghapuskan keraguan dalam pelaksanaan sholat.
-
Kenapa Sujud Sahwi dikerjakan? Sujud sahwi dilakukan untuk memperbaiki atau menyempurnakan salat tersebut agar diterima oleh Allah SWT.
Sujud sahwi dilakukan untuk menutupi kesalahan ketika sedang salat. Masih ada perbedaan pendapat di antara para ulama terkait hukum dari sujud ini, apakah wajib atau sunnah. Namun, pendapat yang lebih kuat mengarah ke wajib. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai sujud ini, berikut telah kami tata cara sujud sahwi beserta sebab-sebab sujud sahwi ini dikerjakan:
Tata Cara Sujud Sahwi
Sebelum mengikuti perintah Rasulullah SAW, kita harus tahu bagaimana tata cara sujud sahwi. Hal ini untuk menyempurnakan usaha kita dalam mengikuti ajaran Nabi SAW.
Tata cara sujud sahwi tidak berbeda dengan sujud yang biasa kita lakukan saat sedang salat. Sujud sahwi dikerjakan di akhir salat, baik sebelum atau pun sesudah salam. Ketika hendak sujud dan bangkit dari sujud, disyariatkan untuk mengucapkan takbir.
Sujud sahwi dilakukan sebelum salam jika dirinya merasa sholatnya ada kekurangan. Sedangkan jika dirinya merasa salatnya sudah pas atau berlebih, maka hendaklah melakukan sujud sahwi sesudah salam dengan tujuan menghinakan setan.
©2020 Merdeka.com
“Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam salatnya, dan tidak mengetahui berapa rakaat dia salat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah keraguan, dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia salat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan salatnya. Lalu jika ternyata salatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.” (HR. Muslim).
Tata cara sujud sahwi sebelum salam juga dijelaskan dalam hadits berikut,
“Setelah beliau menyempurnakan salatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedangkan tata cara sujud sahwi sesudah salam dijelaskan dalam hadits berikut,
“Lalu beliau salat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sujud sahwi sesudah salam ini ditutup lagi dengan salam sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Imron bin Hushain,
“Kemudian beliau pun salat satu rakaat (menambah raka’at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim).
Sujud sahwi sesudah salam juga tidak perlu diawali dengan takbiratul ihrom, cukup dengan takbir untuk sujud saja. Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama.
Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata, “Para ulama berselisih pendapat mengenai sujud sahwi sesudah salam apakah disyaratkan takbiratul ihram ataukah cukup dengan takbir untuk sujud? Mayoritas ulama mengatakan cukup dengan takbir untuk sujud. Inilah pendapat yang nampak kuat dari berbagai dalil.” (Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, 3/99, Darul Ma’rifah, 1379).
Bagaimana dengan tasyahud setelah sujud kedua dari sujud sahwi?
Pendapat yang kuat di antara pendapat ulama yang ada menjelaskan bahwa tidak perlu melakukan tasyahud lagi setelah sujud kedua dari sujud sahwi, karena perintah ini tidak memiliki dalil dari Nabi SAW.
Tata cara sujud sahwi cukup dengan melakukan sujud sahwi, bertakbir untuk sujud pertama, lalu sujud. Kemudian bertakbir lagi untuk bangkit dari sujud pertama dan duduk sebagaimana duduk antara dua sujud (duduk iftirosy). Setelah itu bertakbir dan sujud kembali. Lalu bertakbir kembali, kemudian duduk tawaruk. Setelah itu salam, tanpa tasyahud lagi sebelumnya.
Bacaan Sujud Sahwi
Bacaan sujud sahwi sendiri juga sama seperti bacaan sujud yang biasa kita lakukan ketika salat. Anda bisa membacaa seperti,
“Subhaana robbiyal a’laa”
(Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi)
©2020 Merdeka.com
Atau juga bisa dengan bacaan berikut,
“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.”
(Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku).
Penyebab Adanya Sujud Sahwi
Karena adanya kekurangan
Karena adanya kekurangan ini bisa karena lupa melakukan rukun salat, seperti ruku dan sujud. Jika meninggalkan rukun salat dalam keadaan lupa, kemudian Anda mengingatnya sebelum memulai membaca Al Fatihah pada raka’at berikutnya, maka hendaklah ia mengulangi rukun yang ia tinggalkan tadi, dilanjutkan melakukan rukun yang setelahnya. Kemudian hendaklah ia melakukan sujud sahwi di akhir salat.
Jika meninggalkan rukun salat dalam keadaan lupa, kemudian Anda mengingatnya setelah memulai membaca Al Fatihah pada raka’at berikutnya, maka raka’at sebelumnya yang terdapat kekurangan rukun tadi menjadi batal. Karena raka’at yang terdapat kekurangan rukunnya tadi batal, maka Anda perlu menyempurnakan salatnya kembali. Kemudian hendaklah melakukan sujud sahwi di akhir salat.
Jika lupa berapa raka’at yang dilakukan, maka Anda perlu menambah kekurangan raka’at ketika ingat. Kemudian hendaknya melakukan sujud sahwi sesudah salam.
Kondisi lainnya yaitu ketika meninggalkan wajib salat seperti tasyahud awwal. Jika meninggalkan wajib salat, lalu mampu untuk kembali melakukannya dan belum beranjak dari tempat, maka hendaknya melakukan wajib salat tersebut. Pada saat ini tidak ada kewajiban sujud sahwi.
Dan jika meninggalkan wajib salat, lalu mengingatnya setelah beranjak dari tempat Anda, namun belum sampai pada rukun selanjutnya, maka hendaknya kembali melakukan wajib salat tadi. Pada saat ini juga tidak ada sujud sahwi.
Namun, jika Anda meninggalkan wajib salat, kemudian mengingatnya setelah beranjak dari posisi dan setelah sampai pada rukun sesudahnya, maka Anda tidak perlu kembali melakukan wajib salat tadi, dan teruslah melanjutkan salat. Pada saat inilah, Anda harus tutup kekurangan tadi dengan sujud sahwi.
Karena adanya penambahan
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan salat Dhuhur lima raka’at. Lalu ada menanyakan kepada beliau, “Apakah engkau menambah dalam salat?” Beliau pun menjawab, “Memangnya apa yang terjadi?” Orang tadi berkata, “Engkau salat lima raka’at.” Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sujud dua kali setelah ia salam tadi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Karena adanya keraguan
“Jika salah seorang dari kalian merasa ragu dalam salatnya hingga tidak tahu satu rakaat atau dua rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaknya ia hitung satu rakaat. Jika tidak tahu dua atau tiga rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaklah ia hitung dua rakaat. Dan jika tidak tahu tiga atau empat rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaklah ia hitung tiga rakaat. Setelah itu sujud dua kali sebelum salam.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sujud sahwi dilakukan ketika terjadi kesalahan dalam sholat.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengetahui bacaan sujud sahwi dan cara melakukannya dalam salat.
Baca SelengkapnyaSujud sahwi dilakukan untuk menggantikan kesalahan yang terjadi di dalam salat akibat lupa.
Baca SelengkapnyaLafalkan doa sujud berikut ini dan pahami keutamaannya.
Baca SelengkapnyaSujud tilawah biasanya dilaksanakan saat seseorang membaca atau mendengar penggalan dari surah Alquran yang termasuk ayat sajadah.
Baca SelengkapnyaSujud dalam Islam memiliki banyak sekali keutamaan yang penting diketahui umat Muslim.
Baca SelengkapnyaDianjurkan untuk membaca doa sesudah sholat taubat secara khusus.
Baca SelengkapnyaDoa ini patut diketahui dan dihafalkan agar dapat diamalkan setiap salat.
Baca SelengkapnyaTata cara mengqodho sholat fardhu yang benar sesuai syariat Islam dan hukum-hukumnya yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memperhatikan cara menegur imam yang salah dengan tepat sesuai syariat Islam.
Baca SelengkapnyaBerikut ini ada macam-macam sholat sunnah dari keutamaan hingga tata cara mengerjakannya telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai sumber
Baca SelengkapnyaSujud syukur dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Allah SWT.
Baca Selengkapnya