Bela Teman Ahok, Hanura sebut fobia politik Singapura berlebihan
Merdeka.com - Pendiri dan relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang sempat tertahan di imigrasi Bandara Singapura saat hendak menghadiri acara bertajuk Meet Up Teman Ahok Team yang mengusung tema 'Menuju Indonesia yang lebih baik, festival Makanan Indonesia'. Sekretaris Fraksi Hanura di DPR Dadang Rusdiana menilai fobia politik Singapura terlalu berlebihan.
"Memang Singapura sangat fobia dengan aktivitas politik, termasuk gerakan dukung mendukung walaupun sekadar mengumpulkan KTP. Kadang negara yang satu ini berlebihan kalau sudah berhadapan dengan aktivitas politik partisan," kata Dadang saat dihubungi, Senin (6/6).
Anggota komisi X DPR tersebut menganggap militansi Teman Ahok tergolong tinggi. Hal tersebut lantaran rela menjaring dukungan KTP sampai ke negeri orang.
-
Siapa yang merencanakan serangan teror di Singapura? Rencana YLK yang gagal itu, ternyata diperintahkan oleh AM/AZ petinggi Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa yang dikatakan PM Singapura tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Siapa yang diduga ditangkap paksa? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
-
Siapa warga negara Jepang yang dihukum cambuk di Singapura? Pria yang berprofesi sebagai penata rambut bernama Ikko Kita itu meripakan warga negara Jepang pertama yang dihukum cambuk di Singapura, demikian disampaikan Kedutaan Besar Jepang di Singapura kepada BBC.
"Ya saya kira ini menunjukkan bahwa militansi pendukung itu luar biasa. Di luar negeri pun mereka terus beraktivitas mengumpulkan KTP dukungan. Ini menunjukkan bahwa relawan Ahok bekerja sepenuh hati dengan segala risiko," tuturnya.
Justru dengan ditangkapnya kedua pendiri Teman Ahok tersebut, semangat dukungan pada Ahok-Heru akan semakin meningkat. "Tetapi tentunya bagi pendukung Ahok ditangkapnya 2 orang relawan ini membuat semangat semakin menggebu. Militansi menjadi makin tertantang," pungkasnya.
Sebelumnya, diamankannya dua pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, di Singapura menimbulkan kontroversi. Pihak Teman Ahok dalam siaran persnya kemarin menyatakan dua orang itu ditangkap oleh Singapura tanpa menjelaskan penyebabnya. Teman Ahok hanya menyatakan penangkapan dua orang itu bernuansa politik.
Hal itu karena mereka mengaku bila kedatangan di Singapura tidak bertujuan melakukan agenda politik (pengumpulan KTP).
"Kita enggak ada kegiatan buat ngumpulin KTP di sana. Ditangkapnya mungkin karena dipikir alasan politik saja, bukan ngumpulin KTP," kata inisiator Teman Ahok, Singgih Widyastono kemarin.
Hal itu berbeda dengan pernyataan resmi dari Kedutaan Besar Singapura di Jakarta yang dikeluarkan hari ini di situs resmi mereka. Ada dua poin yang disampaikan dalam siaran pers itu.
Pertama, "Dua anggota Teman Ahok tidak ditahan ketika mereka di Singapura. Mereka tiba di Singapura pada 4 Juni 2016 dan diwawancara oleh imigrasi Singapura. Mereka mengatakan kepada pihak imigrasi bahwa kedatangan mereka di Singapura untuk melakukan aktivitas politik termasuk menggalang dana kampanye. Karena itulah mereka dilarang masuk ke Singapura dan kepulangan mereka ke Indonesia sudah diatur. Mereka sudah mengetahui bahwa tidak boleh melakukan segala bentuk aktivitas politik di SIngapura namun mereka tetap memutuskan datang ke Singapura. Mereka sudah meninggalkan Singapura pagi 5 Juni. Kedutaan Indonesia telah diinformasikan mengenai hal ini dan bersedia memberikan konsuler bagi dua orang tersebut."
Kedua, "Singapura selalu keras menentang kegiatan politik orang asing yang masuk. Kami tidak akan memberi izin kepada mereka untuk memakai Singapura sebagai tempat untuk mengadakan aktivitis politik apa pun. Pelanggaran apa pun terkait hal ini yang dilakukan siapa pun akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku".
Demikian bunyi lengkap siaran pers dari Kedutaan Singapura di Jakarta.
Dalam siaran pers itu, jelas Teman Ahok disebut akan melakukan agenda politik di Singapura. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kemenkominfo bekerja sama dengan Singapura untuk membahas hoaks Pemilu.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca Selengkapnya