Cara elegan Anies jawab teguran Jokowi soal banjir Jakarta
Merdeka.com - Intensitas hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya meningkat sejak awal bulan Desember. Akibatnya, ruas jalanan ibu kota termasuk jalan protokol berulang kali teredam banjir dengan ketinggian bervariasi.
Meski demikian, air lekas surut. Namun kondisi ini membuat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno, mendapat banyak pertanyaan sebagai pemimpin baru dalam hal penanganan banjir.
Salah satunya dari Presiden Joko Widodo. Jokowi, begitu dia disapa, mempertanyakan pengerjaan proyek terkait penanggulangan banjir seperti perbaikan drainase di sejumlah perkampungan.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
"Kita harapkan juga pemerintah provinsi ini (Jakarta) mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan banjir itu, drainase di kampung-kampung semuanya harus dibersihkan," ujar Jokowi saat meninjau pembangunan Waduk Sukamahi di Kabupaten Bogor, pada Jumat (15/12) kemarin.
Anies juga diminta membangun waduk baru yang mampu menampung curah hujan di Jakarta. Termasuk membersihkan aliran sungai sehingga air mengalir dengan lancar.
"Plus kalau bisa tambah waduk-waduk di Jakarta. Itu sudah akan sangat mengurangi. Jadi Waduk Sunter, Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Setiabudi semuanya harus dikerjakan, dibersihkan terus," tegas Jokowi.
Pesan Jokowi lainnya, Anies dan Sandi juga diingatkan segera merampungkan pengerjaan sodetan yang menghubungkan Sungai Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur. Jokowi yakin proyek itu sangat membantu mengatasi banjir Jakarta. Apalagi, lanjutnya, saat ini di wilayah Kabupaten Bogor tengah dibangun Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi yang salah satu tujuannya mengurangi laju debit air yang masuk ke Jakarta sebesar 30 persen.
Artinya, kata Jokowi, semua harus bergerak jika memang ingin Jakarta bebas banjir. Buka cuma Jakarta tapi sejumlah daerah penyangga.
"Pusat mengerjakan, pemerintah provinsi mengerjakan. Semuanya harus kerja, semuanya konsisten mengerjakan itu. Insya Allah akan menyelesaikan banyak persoalan banjir di Jakarta," ucap Jokowi dengan tegas.
Anies yang ditemui terpisah tak mau berkomentar banyak soal ragam imbauan yang disampaikan Jokowi soal penanganan banjir. Pada awak media, dia berdalih pertanyaan tak tepat waktu bila ditanyakan saat ini.
"Itu jangan di doorstop, panjang itu sih," ucap Anies singkat.
Saat kembali dicecar soal imbauan Jokowi dalam hal penanganan banjir ibu kota, lagi-lagi Anies memilih irit bicara. Dia meminta waktu kemudian berlalu.
"Nanti sudah ya," ucap Anies kemudian masuk ke mobil.
Soal banjir Jakarta, Sandi sempat berujar DKI perlu menampung air hujan dan mengolahnya menjadi air bersih. Dia yakin cari itu sangat tepat mengurangi dampak banjir Jakarta. Sayangnya, DKI belum memiliki alatnya.
"Kalau air hujan kita tampung, kebutuhan air Jakarta 10 tahun ke depan bisa tertangani. Tapi kita enggak punya sistem ini," jelasnya.
Jika sistem pengelolaan air hujan baik maka air hujan justru akan menjadi berkah dan banjir bisa diatasi. Jika air hujan ditampung maka dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga Jakarta. Untuk mewujudkan itu memang butuh dana banyak. Sandi memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk mengelola air limbah menjadi air minum sekitar Rp 50 triliun sampai Rp 100 triliun.
Dia menambahkan, tingginya intensitas hujan beberapa waktu terakhir karena anomali cuaca yang tak mungkin dilawan.
"Jangan bilang ini pasti surut atau banjir cuma segini. Enggak. Ini adalah fenomena alam. Allah lagi ngirimin hujan," ucapnya bijak.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaBanjir ini membuat status Pos Angke Hulu Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaPenyebab banjir dan genangan lantaran hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (13/02) hingga Rabu (14/02).
Baca Selengkapnyawilayah paling banyak terdampak banjir di antaranya di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaStasiun Pompa Ancol Sentiong, diklaim Jokowi bisa mengurangi banjir DKI Jakarta hingga 62 persen
Baca SelengkapnyaTerdapat 22 ruas jalan yang terendam banjir usai diguyur hujan semalaman
Baca Selengkapnyahujan yang melanda menyebabkan kenaikan status pintu air (PA) Karet menjadi Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaSejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca SelengkapnyaKetinggian banjir yang merendam kawasan tersebut tampak mencapai sekitar 50 cm.
Baca SelengkapnyaHujan yang mengguyur sejak malam hari membuat pemukiman warga di Kelurahan Rawa Terate terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi setelah hujan mengguyur Jakarta selama semalaman. Kondisi itu diperparah dengan buruknya sistem drainase di kawasan tersebut.
Baca Selengkapnya