Cegah Penularan Virus Corona, Dinkes DKI Sebut Tak Harus Pakai Masker N95
Merdeka.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker untuk pencegahan penularan virus corona. Dia menyebut masyarakat cukup menggunakan masker bedah yang mudah dijumpai tanpa harus mewajibkan masker N95.
"Cukup masker bedah seperti yang biasa kita bisa beli kok di toko biasa, di toko alat kesehatan bisa, di toko retail biasa juga banyak," kata Dwi saat dihubungi, Rabu (5/2).
Dia menjelaskan masker N95 biasanya digunakan oleh petugas kesehatan yang merawat pasien di ruang isolasi. Lanjut Dwi, petugas juga biasanya dilengkapi alat pelindung diri atau APD yang lengkap.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
"Kalau kita memang batuk dan flu, itu kita pakai masker karena kita tentu tidak ingin teman-teman kita, keluarga, ketularan. Kemudian kita cepat berobat ke dokter kalau memang sakit," jelasnya.
Masker Diburu Warga
Sebelumnya, Penjualan masker di apotek-apotek telah meningkat drastis, imbasnya stok masker menjadi langka, dan harga masker ikut terkatrol naik. Hal ini disebabkan virus corona yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat di berbagai daerah.
Permintaan yang tinggi membuat harga-harga masker di pengecer dan distributor menjadi naik. Sampai-sampai, di beberapa Apotek stok masker ludes hanya dalam hitungan satu hari.
"Stok di apotek ini jadi susah dan jarang karena dari distributor stoknya langka dan harganya naik tinggi," ujar Jaklyn (26) apoteker di salah satu apotek di Cikini.
Hal serupa juga terjadi di Apotek di kawasan Tangerang Selatan. Stok masker di salah satu apotek di Pamulang juga langka dan langsung habis bila datang stok baru.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya