Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Derita warga Cilincing sempat diabaikan pemerintah

Derita warga Cilincing sempat diabaikan pemerintah Kondisi warga Cilincing, Jakarta Utara. ©2018 Merdeka.com/nur habibie

Merdeka.com - Jakarta menjadi tempat orang-orang dari berbagai daerah mengais atau mencari rezeki. Kerasnya ibu kota ini membuat orang rela melakukan pekerjaan apapun demi mendapatkan uang untuk menafkahi anak dan istrinya.

Seperti mereka yang memutuskan tinggal di kawasan utara Jakarta, Cilincing. Kebanyakan perantau yang tinggal di pinggir laut ini menjadi seorang nelayan. Melaut demi mendapatkan ikan, dengan harapan bisa menjualnya untuk memperoleh uang.

Salah seorang warga Cilincing yang enggan disebutkan namanya mengaku, hampir di setiap daerah tempatnya tinggal ini para suami atau laki-laki bekerja sebagai nelayan atau pencari ikan di laut.

"Itu banyak perahu di belakang (rumah) buat pada nyari ikan di laut. Cuma kalau sekarang lagi pada enggak nyari ikan, soalnya anginnya lagi kenceng," ujar wanita asal Solo saat berbincang dengan merdeka.com di rumahnya, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (16/2).

Sudah hampir 30 tahun dia tinggal di kawasan padat penduduk dan berdekatan dengan tumpukan sampah. Pernah mencoba mencari peruntungan di daerah lain, namun akhirnya dia harus kembali ke Cilincing.

"Saya di sini mah udah lama mas. Tapi dulu sempet pindah ke Bekasi, cuma males karena sepi di sono, kalau di sini kan rame mas. Makanya saya betah tinggal di sini (Cilincing)," katanya sambil membuatkan minuman.

Wanita yang tinggal bersama dengan empat orang anggota keluarganya mampu bertahan puluhan tahun di tempat yang dibilang kurang begitu bersahabat dengan aroma bau. Pasalnya karena tempat ini dibilang bisa menghidupkan keluarganya.

"Saya buka warung udah hampir 23 tahun ini, sama kaya umur adik saya. Lumayan lah mas pendapatannya walaupun enggak gede juga. Soalnya saya juga buka warungnya 24 jam, rame terus kalau di sini soalnya," ujar wanita berambut panjang.

Dia sempat mengisahkan peliknya hidup tanpa perhatian pemerintah. Mereka sempat merasa dibuang lantaran permasalahan kesehatan warga tak tersentuh. Akhirnya banyak warga yang sakit, bahkan mengalami gizi buruk.

Namun, kondisi saat ini sangat jauh berbeda. Mereka mendapatkan perhatian. "Kalau sekarang mah enak mas RT nya, soalnya langsung diperintahin sama Lurahnya, kalau ada warga yang sakit cepet dibawa ke rumah dia biar diobatin. Kalau dulu mah kagak, soalnya kalau yang sekarang Lurahnya masih muda," ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi yang sekarang lebih memperhatikan warganya dibandingkan yang sebelumnya menjabat. Karena selama Jakarta di pimpin dengan Gubernur yang baru, bisa menampung dan mengatasi masalah warganya.

"Enakan yang sekarang (Gubernurnya), meski agak lama ditanggapinya, tapi peduli sama warganya dan pasti, beda sama yang dulu," tutupnya. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Lansia Asal Madiun Puluhan Tahun Jadi Penunggu Pasien di Rumah Sakit, Motivasinya Bikin Haru
Kisah Lansia Asal Madiun Puluhan Tahun Jadi Penunggu Pasien di Rumah Sakit, Motivasinya Bikin Haru

Perempuan 60 tahun ini mengaku akan terus membantu orang lain selama ia mampu.

Baca Selengkapnya
Jenguk Lansia Sebatang Kara, Bupati Ipuk: Terima Kasih Orang-Orang Baik
Jenguk Lansia Sebatang Kara, Bupati Ipuk: Terima Kasih Orang-Orang Baik

Jumhari, yang sakit dan tinggal sebatang kara, di Kecamatan Genteng, Selasa (26/3).

Baca Selengkapnya
Pria ini Nangis Dipelukan Perwira Polisi, Terharu Jalanan Desa Diperbaiki Usai Bertahun-tahun Rusak
Pria ini Nangis Dipelukan Perwira Polisi, Terharu Jalanan Desa Diperbaiki Usai Bertahun-tahun Rusak

Sebuah video memperlihatkan seorang pria desa Waberliku yang menangis sesenggukan karena bersyukur jalan di kampungnya akhirnya diperbaiki.

Baca Selengkapnya