Digagas Jokowi-Ahok, revitalisasi Kota Tua akhirnya diresmikan Djarot
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan proyek revitalisasi kawasan Kota Tua, dimulai dengan meresmikan Jembatan Budaya di Jalan Kali Besar yang kini dapat memudahkan aktivitas warga. Jembatan ini dapat menghubungkan Kali Besar dengan Museum Fatahillah, sehingga pengunjung Kota Tua dapat mempersingkat perjalanan ke museum dengan menyeberangi jembatan.
Djarot kemudian meresmikan revitalisasi Gedung Kerta Niaga di Kawasan Kota Tua dan Lokasi Binaan Taman Kota Intan di Jalan Cengkeh, Pinangsia, Taman Sari.
Revitalisasi kota ini sudah digagas dari Gubernur DKI sebelumnya Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2012, kemudian diwujudkan oleh Ahok dan di penghujung masa jabatan, Djarot yang meresmikan.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Dimana letak Kota Tua Jakarta? Di jantung ibu kota Indonesia, tersembunyi sebuah permata sejarah yang tak ternilai—Kota Tua Jakarta.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Bagaimana Jakarta meningkatkan kenyamanan warganya? Jakarta dibangun lebih kekinian. Kalau kata anak sekarang, 'Instagramable Banget' Halte Transjakarta tak sekadar tempat naik turun penumpang. Sambil nunggu bus, kini bisa berselfie ria.
-
Kenapa Kota Tua Jakarta memiliki sejarah penting? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
"Satu sejarah kepemimpinan di Jakarta yang mungkin satu-satunya terjadi di Indonesia itu di Jakarta di mana dalam satu periode ada 3 gubernur, 2 wagub, sejarah juga bahwa dari 3 ini satu Pak Jokowi menjadi presiden RI," ungkap Djarot di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (5/10).
Di sisa masa jabatan yang tinggal 10 hari, Djarot mengaku bangga karena apa yang dicita-citakan Jokowi dan Ahok dapat dituntaskan. Dan peresmian ini menjadi kado manis untuk warga Jakarta. Untuk para pedagang kaki lima (PKL), mereka kini sudah ditempatkan di lokasi binaan taman Intan. Tercatat 456 ada PKL yang terdiri 128 kuliner sisanya non-kuliner.
"Terima kasih kepada masyarakat untuk bisa wujudkan revitalisasi kita tahap pertama dan kita nikmati bersama di Taman Intan. Saya sampaikan beberapa waktu lalu akan ada kejutan. Kejutan ini," ungkapnya.
Seluruh makanan di Taman Intan dapat dinikmati secara gratis karena di hari yang spesial membayarnya dengan menggunakan voucher. Tak lupa Djarot menitip pesan kepada para PKL yang menempati lokbin untuk senantiasa menjaga kualitas makanan, menjaga kebersihan, dengan begitu diyakini akan ramai karena akan menjadi wisata kuliner malam hari.
"Pemprov sudah fasilitasi semaksimal mungkin Anda mau bangkit, silakan berkembang, kalau ogah-ogahan tidak optimis, nasib Anda di tangan kalian," katanya.
Lokasi wisata kuliner malam menurut Djarot sebagai wisata kuliner yang sehat karena bertempat di Taman Intan memiliki jarak yang sekitar 200 meter ini dari museum Fatahillah. Walau begitu ini menjadi wisata sehat untuk warga Jakarta.
"Kunci wisata kuliner tertib kalau disiplin. Bisa enggak? Sepakat enggak? Kalau ada yang melanggar langsung saja tertibkan untuk kepentingan kita semua. Termasuk tertib membuang sampah, kita ingin di sini ramai," pungkasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Revitalisasi membuat kondisi jembatan kini lebih lebar dari sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Iriana terbang ke Surabaya dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (5/9) malam.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi jembatan Otista ini memakan waktu selama 7,5 bulan dan menelan biaya perbaikan hingga Rp50 miliar.
Baca SelengkapnyaPembangunan alun-alun ini menelan anggaran Rp45 miliar.
Baca SelengkapnyaDinas Bina Marga melakukan revitalisasi infrastruktur kota menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN pada 5-7 September 2023.
Baca SelengkapnyaHeru menyampaikan, beberapa tahun belakangan lahan eks Jotet tidak lagi dimanfaatkan secara maksimal.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini bahwa pembangunan dan perbaikan infrastruktur bisa menekan dan mengefisienkan biaya logistik.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Berorientasi Transit Dukuh Atas.
Baca SelengkapnyaKetiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.
Baca SelengkapnyaPembangunan jalan ini menghabiskan anggaran besar capai Rp 925 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi bersama rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Adi Sutjipto, Kabupaten Sleman.
Baca Selengkapnya9 jembatan calender hamilton dengan panjang 797 meter menelan biaya hingga Rp1,4 triliun.
Baca Selengkapnya