Dinas LH DKI: Musim Kemarau Panjang, Perparah Kualitas Udara
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI menyebut kemarau panjang menyebabkan polusi udara di Jakarta semakin parah.
Kemarau yang panjang berpotensi memperparah buruknya kualitas udara di Jakarta.
Dinas LH DKI: Musim Kemarau Panjang, Perparah Kualitas Udara
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyebut buruknya kualitas udara di Ibu Kota disebabkan karena musim kemarau.
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta rata-rata konsentrasi bulanan PM2.5 tertinggi bulan Juli sepanjang tahun 2023 ini yaitu sebesar 48,72 48,72 ug/m3 dan terendah terjadi di bulan Februari sebesar 16,9.
"Hal ini menandakan faktor meteorologi turut mempengaruhi kualitas udara Jakarta terutama memasuki musim kemarau," kata Asep di acara "Diskusi Publik Quick Response Penanganan Kualitas Udara di DKI Jakarta"
kata Asep, di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023).
Merdeka.com
Selain itu, kata Asep fenomena El Nino 2023 juga menyebabkan musim kemarau semakin panjang.
Dia berujar, kemarau yang panjang berpotensi memperparah buruknya kualitas udara di Jakarta.
"Fenomena El Nino pada tahun ini menyebabkan musim kemarau semakin panjang yang dapat memperparah kondisi kualitas udara kita,"
ujar Asep.
Oleh sebab itu, kata Asep berbagai bentuk respons cepat dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dia menyebut, untuk dapat memulihkan kualitas udara, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan."Maka pada hari ini diadakan acara diskusi publik yang dihadiri seluruh stakeholder yang berjumlah kurang lebih 200 orang baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah Jabodetabek, akademisi, NGO, dan media baik secara offline maupun online," ungkap Asep.
Dia berharap, semua pihak memberikan masukan serta membantu Pemprov DKI Jakarta untuk menciptakan kualitas udara yang lebih.
"Di akhir acara akan ada diskusi, sehingga dihasilkan kesimpulan yang mengarah pada perbaikan kualitas udara di Jakarta," ucapnya.