Ingkar janji pengelola, PRJ Senayan gelap & sepi pengunjung
Merdeka.com - Sejumlah masalah mewarnai pelaksanaan kegiatan Pesta Raya Jakarta (PRJ) Senayan. Kawasan parkir timur Senayan memang baru pertama kali mengadakan acara semacam ini dalam rangka memeriahkan HUT ke 488 Jakarta.
Pedagang mengeluhkan fasilitas yang ditawarkan di formulir tak sebanding dengan kenyataannya. Yang lebih mengesalkan pedagang, pengunjung PRJ Senayan sangat sepi.
Saat merdeka.com berkunjung ke sana sore ini, sejumlah pedagang khususnya di bagian belakang mengeluhkan pendapatan sangat sedikit selama buka stand di PRJ Senayan.
-
Kenapa tiang listrik roboh? Berdasarkan informasi dari lokasi, robohnya tiang listrik itu bermula dari warga setempat yang tengah menebang pohon kelapa.
-
Kenapa listrik di Cinungku susah diakses? Kondisi ini tentu menyulitkan mereka, terutama bagi warga yang memiliki usaha rumahan karena listrik yang didapat dalam jumlah yang terbatas.'Kalau di sini mah keluhannya listrik, belum ada (maksimal) di sini. Jadi pusatnya jauh, belum ada tiang listrik di sini. Kalau dipakai buat usaha pakai mesin serut kayu, sanyo, suka nggak kuat,' kata warga bernama Abah Pendi, pembuat kusen pintu kayu.
-
Kenapa Mbah Marsiah tidak pakai listrik? 'Dulunya di sini pernah disaluri listrik. Tapi terus kabelnya lecet, terus konslet. Saya takut kebakaran. Jadi saya minta copot saja listriknya,' ungkapnya.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Bagaimana warga Lebak Jeunjing mendapatkan listrik? Satu Rumah hanya Bisa Pakai Satu Lampu Untuk listriknya sendiri kwhnya sangat kecil, sehingga sekitar 8 rumah harus dibagi alirannya. Ini yang membuat masing-masing rumah hanya bisa memakai satu lampu.
-
Apa yang mangkir? Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali mangkir dari pemeriksaan dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
"Pendapatan di Senayan turun sekali. Kemarin pas pembukaan saja saya dapet Rp 65.000 seharian," keluh Yuyun, pedagang tas, di PRJ Senayan, Senin (1/6).
Hari pertama, kata Yuyun, pengunjung yang datang sangat sepi. Duit Rp 65.000 yang didapatnya harus dibayarkan untuk parkiran mobil yang membawa barang sebesar Rp 35.000.
"Saya tekor, mending di Monas dulu," ucapnya sedih.
Selain masalah pengunjung, dia juga mengeluhkan penerangan yang minim. Alhasil booth mereka remang-remang. Masalah penerangan ini pula yang jadi alasan sejumlah pedagang memilih tak berjualan lagi.
"Lampu saja kurang, masa remang-remang gini gimana orang mau beli. Selain itu lantainya juga da yang tergenang," tambahnya.
Keluhan yang sama juga dirasakan pedagang di stand barisan depan. Meski berada di posisi yang paling mudah ditemui pengunjung, tetap saja sepi pembeli.
"Pendapatan saya kurang sekali," ujar Roki.
Bahkan kata dia, janji banyak artis yang akan manggung ternyata nihil. Meski sudah balik modal, Roki tetap saja merasa panitia tak siap karena beberapa peralatan harus dibawanya sendiri seperti kabel gulung.
"Enggak ada artis datang buktinya mana, enggak ada meskipun dilayout acara pembukaan emang ada artis-artisnya tapi kenyataannya enggak ada," kata Ruki.
Dia bercerita, kondisi stand yang tak siap sempat membuat pedagang demo di hari kedua.
"Hari pertama ditutup gara-gara demo saja, aksesnya di buka pas hari ke dua. Merasa terasingin kita karena sampingnya ada jakcloth," keluhnya.
Saat ini, hanya ada beberapa stand yang masih bertahan dengan kondisi booth yang tak maksimal. Pengunjung mayoritas anak muda, itu pun hanya melihat-lihat dan membeli makanan tak ada yang membeli barang.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.
Baca SelengkapnyaPedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca SelengkapnyaWarga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Dharma Pongrekun berjanji akan menggratiskan sewa JIS jika ada anggaran
Baca SelengkapnyaPara pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.
Baca SelengkapnyaTempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaPenggunaan jalur sepeda memang tidak masif, sehingga kekosongan tersebut digunakan sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaJika proyek pengerjaan lahan parkir minimarket dilanjutkan, setidaknya ada 14 pohon yang akan ditebang.
Baca SelengkapnyaViral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaWarga berharap proyek rusun yang dulu dijanjikan buat korban gusuran JIS bisa segera terealisasi.
Baca Selengkapnya