Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ingkar janji pengelola, PRJ Senayan gelap & sepi pengunjung

Ingkar janji pengelola, PRJ Senayan gelap & sepi pengunjung PRJ Senayan. ©2015 Merdeka.com/rius

Merdeka.com - Sejumlah masalah mewarnai pelaksanaan kegiatan Pesta Raya Jakarta (PRJ) Senayan. Kawasan parkir timur Senayan memang baru pertama kali mengadakan acara semacam ini dalam rangka memeriahkan HUT ke 488 Jakarta.

Pedagang mengeluhkan fasilitas yang ditawarkan di formulir tak sebanding dengan kenyataannya. Yang lebih mengesalkan pedagang, pengunjung PRJ Senayan sangat sepi.

Saat merdeka.com berkunjung ke sana sore ini, sejumlah pedagang khususnya di bagian belakang mengeluhkan pendapatan sangat sedikit selama buka stand di PRJ Senayan.

Orang lain juga bertanya?

"Pendapatan di Senayan turun sekali. Kemarin pas pembukaan saja saya dapet Rp 65.000 seharian," keluh Yuyun, pedagang tas, di PRJ Senayan, Senin (1/6).

Hari pertama, kata Yuyun, pengunjung yang datang sangat sepi. Duit Rp 65.000 yang didapatnya harus dibayarkan untuk parkiran mobil yang membawa barang sebesar Rp 35.000.

"Saya tekor, mending di Monas dulu," ucapnya sedih.

Selain masalah pengunjung, dia juga mengeluhkan penerangan yang minim. Alhasil booth mereka remang-remang. Masalah penerangan ini pula yang jadi alasan sejumlah pedagang memilih tak berjualan lagi.

"Lampu saja kurang, masa remang-remang gini gimana orang mau beli. Selain itu lantainya juga da yang tergenang," tambahnya.

Keluhan yang sama juga dirasakan pedagang di stand barisan depan. Meski berada di posisi yang paling mudah ditemui pengunjung, tetap saja sepi pembeli.

"Pendapatan saya kurang sekali," ujar Roki.

Bahkan kata dia, janji banyak artis yang akan manggung ternyata nihil. Meski sudah balik modal, Roki tetap saja merasa panitia tak siap karena beberapa peralatan harus dibawanya sendiri seperti kabel gulung.

"Enggak ada artis datang buktinya mana, enggak ada meskipun dilayout acara pembukaan emang ada artis-artisnya tapi kenyataannya enggak ada," kata Ruki.

Dia bercerita, kondisi stand yang tak siap sempat membuat pedagang demo di hari kedua.

"Hari pertama ditutup gara-gara demo saja, aksesnya di buka pas hari ke dua. Merasa terasingin kita karena sampingnya ada jakcloth," keluhnya.

Saat ini, hanya ada beberapa stand yang masih bertahan dengan kondisi booth yang tak maksimal. Pengunjung mayoritas anak muda, itu pun hanya melihat-lihat dan membeli makanan tak ada yang membeli barang.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kios Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Tanah Abang Tetap Ditagih Bayar Retribusi
Kios Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Tanah Abang Tetap Ditagih Bayar Retribusi

Sejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.

Baca Selengkapnya
Pedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api
Pedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api

Pedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki

Warga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.

Baca Selengkapnya
Dharma Pongrekun Janji Gratiskan Sewa JIS, Ini Respons Heru Budi
Dharma Pongrekun Janji Gratiskan Sewa JIS, Ini Respons Heru Budi

Sebelumnya, bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Dharma Pongrekun berjanji akan menggratiskan sewa JIS jika ada anggaran

Baca Selengkapnya
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi

Para pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.

Baca Selengkapnya
Viral Wisata Girpasang Klaten yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung, Warganet Ungkap Fakta Ini
Viral Wisata Girpasang Klaten yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung, Warganet Ungkap Fakta Ini

Tempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.

Baca Selengkapnya
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung

Gunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.

Baca Selengkapnya
Nasib Nahas Jalur Sepeda di Jakarta Selatan, Begini Kondisinya
Nasib Nahas Jalur Sepeda di Jakarta Selatan, Begini Kondisinya

Penggunaan jalur sepeda memang tidak masif, sehingga kekosongan tersebut digunakan sejumlah pihak.

Baca Selengkapnya
Menengok Pembangunan Alfamidi di Jagakarsa yang Mangkrak Gara-Gara Lahan Parkir
Menengok Pembangunan Alfamidi di Jagakarsa yang Mangkrak Gara-Gara Lahan Parkir

Jika proyek pengerjaan lahan parkir minimarket dilanjutkan, setidaknya ada 14 pohon yang akan ditebang.

Baca Selengkapnya
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI

Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara

Baca Selengkapnya
Tekad dan Perjuangan Warga Kampung Bayam, Menagih Janji Anies Baswedan
Tekad dan Perjuangan Warga Kampung Bayam, Menagih Janji Anies Baswedan

Warga berharap proyek rusun yang dulu dijanjikan buat korban gusuran JIS bisa segera terealisasi.

Baca Selengkapnya