Ini 14 Wilayah DKI Jakarta yang Rawan Longsor, Terbanyak di Jaksel
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan 14 daerah di DKI Jakarta yang rawan terjadi longsor.
Adapun ke-14 daerah tersebut tersebar di Jakarta Barat sebanyak satu wilayah, Jakarta Selatan sebanyak delapan wilayah, dan Jakarta Timur sebanyak lima wilayah.
Secara rinci, berikut wilayah potensi longsor di Jakarta.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
1. Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat dengan potensi gerakan tanah menengah.
2. Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, dengan potensi gerakan tanah menengah.
3. Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
4. Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
5. Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
6. Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
7. Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
8. Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
9. Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
10. Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dengan potensi gerakan tanah menengah.
11. Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, dengan potensi gerakan tanah menengah.
12. Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, dengan potensi gerakan tanah menengah.
13. Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
14. Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, potensi gerakan tanah menengah berarti dapat terjadi longsor jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah, sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.
"Potensi gerakan tanah tinggi artinya zona tersebut dapat terjadi longsor jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," kata Isnawa dalam keterangan resminya, Kamis (3/11).
Isnawa juga mengatakan bahwa mayoritas kejadian tanah longsor disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi pada lokasi yang berada di sekitar kali atau sungai.
Sebagai upaya mitigasi dan antisipasi, BPBD DKI mengimbau agar masyarakat, terutama yang berada di sekitar kawasan kali atau sungai, untuk tidak membangun rumah di atas/bawah/bibir tebing, tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai, tidak menebang pohon di sekitar lereng, dan menghindari untuk pembuatan kolam atau sawah di atas lereng.
"BPBD DKI juga mendorong agar para stakeholders terkait untuk dapat menyusun strategi mitigasi secara struktural untuk mengurangi risiko bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu di masyarakat," kata Isnawa.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/04) menyebabkan kenaikan status Pos Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.00 WIB.
Baca Selengkapnya10 kecamatan tersebut tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca Selengkapnyawilayah paling banyak terdampak banjir di antaranya di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI telah memetakan 25 kelurahan rawan banjir di Jakarta
Baca SelengkapnyaPada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal
Baca SelengkapnyaPenyebab banjir dan genangan lantaran hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (13/02) hingga Rabu (14/02).
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaKetinggian air yang menggenang sejumlah wilayah tersebut bervariasi.
Baca Selengkapnya