Jakarta Jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Asia Tenggara
Merdeka.com - Greenpeace bersama dengan IQAir membuat laporan interaktif bertajuk 'Kualitas Udara Dunia 2018 AirVisual IQAir dan kota-kota paling tercemar di dunia'. Dalam laporan tersebut menunjukkan Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara.
Dalam laporan tersebut menunjukkan, Jakarta dan Hanoi adalah dua kota paling terpolusi di Asia Tenggara. Dengan kualitas udara Beijing yang semakin baik, Jakarta berisiko segera menyusul kota-kota besar di China yang terkenal tercemar.
Kemudian di Asia Selatan, dari 20 kota paling tercemar di dunia, terdapat 18 kota di India, Pakistan dan Bangladesh. Ini termasuk data yang sebelumnya tidak terlihat dari jaringan sensor pemantauan publik pertama Pakistan.
-
Di mana Jakarta berada dalam daftar kota paling berpolusi? DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia pada Jumat (24/5) pagi.
-
Apa yang menyebabkan Jakarta menjadi kota paling berpolusi? Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 184 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 103 mikrogram per meter kubik.
-
Di mana kota paling tercemar di dunia berada? Dari sepuluh kota paling tercemar, enam di antaranya berada di India, di mana lebih dari 40% populasi terpapar partikel lima kali lipat dari batas aman.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Di mana polusi udara tinggi? Laman IQAir yang diperbarui menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta berada dalam kategori sedang.
-
Apa penyebab utama pencemaran udara di kota besar? Kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran sampah menghasilkan emisi gas dan partikel yang mencemari udara, menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan penyakit pernapasan.
Sementara di China, konsentrasi rata-rata polusi turun 12 persen dari 2017 hingga 2018. Beijing sekarang menempati peringkat ke 122 sebagai kota paling tercemar di dunia pada 2018. Sedangkan 10 kota di Balkan Barat-Bosnia-Herzegovina, Makedonia dan Kosovo; dan empat kota di Turki memiliki level PM2.5 lebih dari 3 kali pedoman WHO.
Lalu di AS dan Kanada kualitas udara rata-rata baik dalam perbandingan global. Namun kebakaran hutan bersejarah memiliki dampak dramatis pada kualitas udara pada bulan Agustus dan November, dengan 5 dari 10 kota paling tercemar di dunia selama Agustus ditemukan di Amerika Utara.
Kota-kota dengan populasi padat penduduk, termasuk di benua Afrika dan Amerika Selatan, tidak memiliki infrastruktur pengukur kualitas udara yang memadai.
Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara, Yeb Sano mengatakan, polusi udara mematikan mata pencaharian dan masa depan masyarakat. Dengan perkiraan kerugian sebesar 225 miliar dolar AS dari kehilangan produktivitas dalam bekerja.
"Belum lagi triliunan dolar yang membebani sistem medis kita, ini memiliki dampak yang sangat besar, tidak hanya pada kesehatan semua, tetapi juga pada keadaan keuangan kita semua. Kami ingin laporan ini membuat orang berpikir tentang udara yang mereka hirup," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/3).
Sementara itu, CEO IQAir, Frank Hammes mengungkapkan, laporan Kualitas Udara Dunia 2018 didasarkan pada tinjauan, kompilasi, dan validasi data dari puluhan ribu stasiun pemantauan kualitas udara di seluruh dunia.
"Sekarang semua orang dengan ponsel memiliki akses gratis ke data ini melalui platform AirVisual. Ini juga mendorong permintaan untuk pemantauan kualitas udara di kota-kota atau wilayah di mana tidak ada data publik yang tersedia. Masyarakat dan organisasi dari California hingga Kabul melengkapi upaya pemantauan pemerintah dengan jaringan pemantauan kualitas udara yang terjangkau oleh mereka sendiri, dan memberi semua orang akses ke informasi yang lebih lokal," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat pada kota dengan indeks kualitas udara tidak sehat disarankan untuk memakai masker jika melakukan aktivitas di luar rumah atau outdoor.
Baca SelengkapnyaSetelah Jakarta, kota dengan kualitas udara terburuk berikutnya adalah Doha (Qatar) dan Delhi (India).
Baca SelengkapnyaKualitas udara DKI Jakarta, pada Minggu (23/6), masuk kategori tidak sehat. Indeks kualitas udara di Ibu Kota bahkan tercatat yang terburuk ketiga di dunia.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa negara di dunia dengan kualitas udara yang masuk pada kategori 'baik'.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman resmi IQAir per 25 Juli 2023 pukul 16.08 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 168 yang menunjukkan kategori tidak sehat.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaAdapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Rabu pagi adalah Kathmandu, Nepal.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan IQAir, kualitas udara Jakarta pada Jumat (22/9/2023) pukul 15.00 WIB mencapai angka 152.
Baca SelengkapnyaIndeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan pertama dengan angka 176 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Baca SelengkapnyaIbu Kota Jakarta kembali Diselimuti polusi udara. Kondisi ini membuat Jakarta berada pada posisi kedua sebagai kota berpolusi terburuk sedunia.
Baca SelengkapnyaDalam sepekan terakhir, kualitas udara di Jakarta sangat buruk.
Baca SelengkapnyaBagaimana kondisi langit di Jakarta di hari Peringatan Udara Bersih kali ini?
Baca Selengkapnya