Jelang putaran kedua Pilgub, Ahok & Anies saling serang soal banjir
Merdeka.com - Pilgub DKI putaran dua akan diselenggarakan pada 19 April 2017 mendatang. Tensi politik ibu kota pun kembali memanas.
Calon Gubernur DKI nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan nomor urut 3, Anies Rasyid Baswedan mulai saling serang. Kali ini, persoalan banjir yang dijadikan bahan untuk saling sindir.
Anies menuding calon petahana belum merampungkan persoalan banjir, terlihat dari beberapa wilayah di DKI yang masih digenangi air belakangan ini lantaran curah hujan yang cukup tinggi.
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
"Dikira udah bebas banjir ya? artinya memang kita harus lebih objektif dalam menilai perkembangan selama ini. Kadang-kadang kita menganggap itu enggak ada masalah, semua masalah sudah selesai semua padahal masih banyak masalah yang ada," kata Anies di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Kamis (16/2).
"Karena itu kenapa kita menawarkan perubahan karena kita ingin agar berbagai terobosan itu bisa dilakukan lebih cepat nanti kita lihat," sambungnya.
Menurut Anies, untuk mengatasi banjir di Jakarta harus melibatkan semua pihak. Anies menegaskan, dirinya dan Sandi telah memiliki konsep agar Jakarta terbebas dari banjir.
Saat meninjau lokasi banjir di Bukit Duri, Anies mengaku tidak dapat berbuat banyak dalam mengatasi banjir kali ini, pasalnya ia belum menduduki kursi orang nomer satu di DKI.
"Saat ini saya belum menjadi gubernur jadi belum bisa berbuat langsung," ungkapnya.
Ia pun mempertanyakan program normalisasi yang dinilainya mandek 3 tahun. "Masa mandek 3 tahun. 3 tahun mandek, apa sebabnya saya belum tahu tapi laporannya 3 tahun berhenti," ucap Anies.
Menjawab sindiran Anies, Ahok menuding jika mantan Rektor Universitas Paramadina itu tidak mengerti matematika.
"Ah gak usah ngomong lah, capek jadi politik. Kamu ngerti matematik enggak sih? dari dua ribuan (titik banjir) jadi 400 an, dari 400 tinggal 80, kalau itu normalisasi enggak bener, apakah bisa turun tinggal 80?," kata Ahok, di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Senin (20/2).
Ahok menambahkan, jika program normalisasi tidak benar berarti orang-orang yang tergabung dalam Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerja Umum, bukanlah orang-orang pintar.
"Kalau normalisasi enggak bener, berarti seluruh orang-orang di negeri ini salah semua pak, PU pusat pinter-pinter merancang ini, berarti salah semua. Profesor juga banyak loh disana," ujar Ahok.
"Sekarang kalo dari 2.000 berkurang jadi 80 berarti berhasil, kalau dari duit lu 2.000 jadi 80 perak itu gagal. Kalau duit berkurang itu gagal, tapi kalau bencana berkurang berarti berhasil, dong," tandas Ahok.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sodetan Ciliwung sudah bisa beroperasi usai diresmikan Presiden Jokowi kemarin.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaAnies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaRuhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung menjelaskan ada dua titik yang perlu dibereskan untuk mengurangi resiko banjir yang berada di wilayah Cipinang Melayu.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, Pramono Anung-Rano Karno membahas dinamika Jakarta bersama Ahok sebagai bekal maju pada Pemilihan Gubernur.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung meninjau bantaran kali Krukut di Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (15/10).
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca Selengkapnya