Kasus kebakaran, Apartemen Parama segera disegel sampai keluar SLF
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, akan memidanakan pengembang Apartemen Parama, di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Sebab ternyata, pihak pengembang sudah melakukan jual beli unit apartemen, sebelum mendapatkan sertifikat layak fungsi (SLF).
"Saya bilang cari dan pidanain pengembangnya. Tidak ada pilihan," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/8).
Ahok menjelaskan, gedung apartemen itu sebenarnya sudah disegel oleh Pemprov DKI. Saat ini, pemprov meminta pengembang memperbaiki standar gedung guna mendapatkan SLF. Namun nyatanya belum dijalankan.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Walaupun penghuni apartemen akan protes dengan proses segel, Ahok beralih keselamatan warga adalah yang utama.
"Makanya sekarang kita kasih sanksi itu, gedungnya tidak boleh dipakai, ditutup, disegel. Kalau disegel, yang tinggal di apartemen kira-kira marah tidak, karena disegel tidak boleh masuk?" ujar Ahok.
"Tidak ada pilihan. Nanti (Pemerintah) dibilang kejam lagi, dan kita berantem lagi sama pengembang. Saya dibilang gubernur sok lagi, ngajak berantem sama semua orang. Kalau ada yang mati kemarin salah siapa? DKI juga, gubernur lagi salah," pungkasnya.
Sampai saat ini, belum diketahui penyebab kebakaran yang melanda apartemen Parama pada Minggu (14/8) kemarin. Diduga, kebakaran terjadi akibat percikan api yang berasal dari panel listrik di lantai tiga, kemudian merambat di sepanjang saluran listrik hingga lantai 18 gedung tersebut.
Akibat kebakaran, sebanyak 75 penghuni dievakuasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan, seharusnya apartemen Parama itu belum boleh dihuni karena belum mendapatkan sertifikat layak fungsi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaInsiden ledakan dan munculnya api di ruangan Wali Kota Bekasi sempat membuat aktivitas bekerja pegawai terhenti.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran itu diduga karena kebocoran gas dari unit apartemen tersebut.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi di area dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (26/3) sekitar pukul 16:00 Wita.
Baca SelengkapnyaUntuk kerugian dan penyebab kebakaran belum diketahui karena masih menunggu hasil dari labfor Polda Bali.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami penyebab pasti kebakaran dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di sekitarnya juga terdampak ledakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya