Ketika lawan-lawan Ahok mulai melirik Risma
Merdeka.com - Nama Tri Rismaharini kembali naik dalam isu pencalonan gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Meski Risma menolak, banyak pihak merasa hal itu bukan akhir, mengingat Jokowi juga pernah melakukan hal serupa, namun akhirnya tetap mencalonkan diri melalui PDI Perjuangan.
Nah, uniknya santernya nama Risma tersebut justru disambut oleh para bakal calon yang dikenal kerap berseberangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sang inkumben.
Sebut saja, Abraham Lunggana (Haji Lulung). Wakil Ketua DPRD DKI ini justru menyebut Risma sangat bisa menandingi Ahok.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Kenapa Risma dipuji? Senyum Risma semakin merekah ketika berfoto bersama temannya saat bertemu di acara resepsi. 5 Gayanya pun masih sangat modis, bukan? Kecantikannya selalu membuat Risma mendapatkan pujian
-
Siapa saja yang diwakili oleh Risma dan Gus Han di Pilkada Jawa Timur? Di satu sisi, Risma mewakili kaum nasionalis, perempuan, dan abangan. Di sisi lain, Gus Han merepresentasikan anak muda, santri tulen, serta intelektual.
-
Kapan Risma mendaftar Pilkada Jatim? Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
"Jangankan Bu Risma, saya saja bisa nandingi Ahok," kata Lulung sambil tertawa di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (10/5).
Dia mengaku tidak ingin mencampuri urusan internal partai berlambang banteng tersebut. Karena maju atau tidaknya Risma sepenuhnya hak prerogatif Partai PDI Perjuangan.
Namun, menurutnya, pemimpin Jakarta selanjutnya harus santun dan tegas secara kebijakan. Selain itu, memiliki visi dan misi untuk memajukan ibukota. Sehingga mampu menjadi tauladan bagi masyarakat.
"Pokoknya orang yang pantas, orang yang berkualitas, yang kapabel disenangi rakyat, punya konsep jelas mengenal Jakarta lebih dekat, mengenal masyarakat di Jakarta lebih dekat, mengerti tentang kearifan lokal, silakan saja," tutup politisi PPP ini.
Tidak cukup mendukug, Lulung bahkan siap menggelontorkan ‘investasi’ kepada Risma jika dia mau maju di Pilgub DKI buat mengalahkan Ahok.
"Yang jelas saya punya investasi, yang nanti saya akan berikan, barangkali nanti yang lebih cakap Bu Risma, nanti saya akan berikan investasi ini. Bu Risma! saya jadi campaign-nya," kata Lulung.
Lulung mengaku kini hanya mau bekerja secara politik. Sehingga dia hanya memikirkan bagaimana cara untuk Ahok tetap kalah pada Pilgub DKI 2017 nanti.
"Kalau saya begini yang penting jangan Ahok, tegas tuh saya. Pokoknya saya siap maju, siap tidak maju. Apalagi siap tidak dicalonkan kalau ada yang lebih kompeten itu saya komit," jelasnya.
Menurut Lulung, selama ini Pemprov DKI Jakarta tidak lagi memiliki sinergis dengan legislatif. Ini menjadi alasan dirinya tidak ingin dipimpin Ahok lagi.
"Soalnya kalau Pak Ahok, kita enggak bisa nih kerjasama yang baik, Perda sekarang macet, hubungan Shanghai dengan Jakarta. Di satu sisi pemerintah perlu Perda, siapa yang mengesahkan, siapa yang membuat, ya itu lah tadi representatifnya wakil-wakil rakyat," terangnya.
Sementara itu, bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyambut positif wacana ‘memboyong’ Risma dari Surabaya ke Jakarta. Bagi Sandiaga, Risma merupakan sosok yang tepat untuk membangun ibu kota.
"Bu Risma itu, kalau memang betul beritanya berkah itu buat Jakarta, karena Jakarta butuh orang seperti ibu Risma. Dan itu akan lebih banyak solusi di DKI, seperti kita lihat sendiri untuk pembangunan masih belum menyentuh kepada rakyat kecil. Saya dukung ibu Risma. Apalagi ada yang mendorong ibu Risma ke Jakarta. Itu akan lebih semarak," kata Sandiaga Uno, di Pasar Rawamangun Jakarta Timur, kemarin.
Dalam persaingan dengan bakal calon DKI Jakarta lainnya, dia menganggap bertambahnya jumlah pesaing tidak membuatnya merasa tersaingi. Bagi dia, warga DKI justru diuntungkan dengan kedatangan Risma.
"Ini adalah kompetisi yang sehat. Kita lari bersama-sama calon marathon, jadi ibaratnya saya sedang lomba dan terpacu untuk bersama-sama lari. Dan nantinya warga Jakarta juga yang akan diuntungkan," ucap dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca Selengkapnya"Saya juga artis," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaKetujuh eks caleg KIM itu sudah bertemu langsung Pramono Anung di kediaman Pramono di daerah Jakarta Selatan pada Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaSelain Risma, nama Andika Perkasa juga menjadi opsi bagi PDIP di Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPadahal, sempat muncul nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan diusung oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaPartai politik sudah mulai menjaring sejumlah tokoh yang dipertimbangkan diusung menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaArah dukungan politik dari Anies Baswedan dan relawannya, bisa menjadi penentu pemenang Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan pada 6-12 September 2024, terkait pengaruh Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP masih mencari figur-figur yang tepat untuk diusung nantinya
Baca Selengkapnya